Jakarta - M Nazaruddin terus bungkam saat diperiksa karena keinginannya untuk pindah tahanan tak dipenuhi. Penyidik KPK diminta memaksa Nazaruddin untuk buka mulut, agar cepat terungkap siapa yang seharusnya bertanggungjawab dalam kasus suap Kemenpora.
"IPW yang juga bagian dari Komite Pengawas KPK mempertanyakan sampai kapan KPK tidak proaktif dalam menghadapi Nazaruddin yang bungkam? Para Penyidik KPK yang berasal dari Polri tentunya sudah menguasai metode interogasi standar. Seharusnya mereka mampu menghadapi sikap bungkam Nazaruddin," kritik Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane.
Hal ini disampaikan Neta kepada detikcom, Senin (5/9/2011).
Menurutnya ada dua metode yang perlu dilakukan KPK. Pertama, dengan menghadirkan orang-orang yang dituding Nazaruddin tersangkut kasus suap Kemenpora.
"Ada dua metode yang bisa dilakukan penyidik terhadap Nazaruddin. Pertama, dengan tehnik 'direct confrontation', artinya Nazaruddin dihadapkan dengan nama-nama yang disebutnya terlibat atau bertanggungjawab dalam berbagai kasus yang pernah disebutkannya,"paparnya.
Jika Nazaruddin tetap bungkam, tentu akan terlihat Nazaruddin menuding tanpa bukti kuat. "Dalam 'direct confrontation' dapat dilakukan 'cross examination', misalnya dengan Angelina Sondakh atau Anas Urbaningrum. Jika yang bersangkutan menyangkal dan Nazaruddin tetap bungkam, tentu hal ini akan memberatkan Nazaruddin,"jelasnya.
KPK juga dapat memeriksa Nazaruddin dengan tekanan agar Nazaruddin terpojok. "Untuk menggali pengakuan Nazaruddin, penyidik polisi di KPK bisa pula melakukan tehnik aplikasi psikologi kognitif, seperti defleksi atau interogasi lebih dari 20 jam," imbuhnya.
sumber