Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Katolik

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 6th September 2011
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 50
vals has disabled reputation
Default Hasrat, Mudarat atau Berkat? (2)



Meister Echart, mistikus kristen terbesar di abad pertengahan, barangkali bisa memberi cahaya pada persoalan ini. Ia mengatakan kalau kita harus mengosongkan diri dari hasrat. Manusia harus meniadakan hasratnya (Desire), dan dengan demikian, memberi ruang kosong kepada Tuhan untuk berkehendak (Will). Jika jiwa manusia sudah penuh dengan hasratnya sendiri, Tuhan tak mungkin tinggal di sana. �Kosongkan dirimu, maka kamu akan dipenuhi,� demikian Echart, mengutip Agustinus dari Hippo. Echart selanjutnya mengatakan, �Bila Tuhan diharapkan masuk, maka makluk harus keluar.�

Dasar biblis pokok ajaran Echart, bersumber pada Matius 21:12 yang mengisahkan tindakan Yesus menyucikan Bait Allah. Dalam perikop itu diceritakan bagaimana Yesus dengan sangat marah (simbolisasi kehendak-Nya yang sangat tinggi) mengusir pada pedagang yang berjual-beli di Kenisah Allah.

Yesus membalikkan meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati sembari berkata, �Rumahku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.� Bagi Echart, kenisah Allah adalah simbol mistik jiwa manusia. Jiwa kita ini harus dibersihkan dari hasrat �berdagang�, hasrat �berjual-beli�, hasrat �mencari untung semata�, hasrat �barter�, dengan Tuhan.

Tuhan bagai biro jasa

Jika jiwa kita ini dipenuhi dengan merkantilisme rohani, maka Tuhan tak ubahnya biro jasa asuransi yang akan melindungi kerugian karena �tindakan derma� kita, atau biro perbankan yang akan memberi bunga jasa ketika kita sudah �menabung perbuatan baik�.

Banyak orang baik dalam agama, yang berdoa, berpuasa, membantu sesama, tetapi ujungnya melakukan lobi kepada Tuhan agar Dia memenuhi hasrat tersembunyi kita: rasa aman, berkat, pahala dan surga.

�Sebagai pedagang, mereka berbuat seperti dalam ungkapan, quid pro quo, yang penuh semangat duniawi. Sebagai bentuk ketaan mereka, para pedagang menginginkan dan mengharapkan imbalan dari Tuhan.� (Syafa�atun, 2009:183). Dengan cara demikian, mereka melakukan tawar-menawar dengan Tuhan.

Maka, semangat hidup yang dianjurkan Echart adalah sikap tak lekat dengan hasrat (abegescheidenheit). Orang harus hidup tanpa alasan �mengapa�, seperti bunga mawar yang mekar di kebun, ia mekar bukan karena ingin dilihat dan dipuji orang, ia mekar begitu saja.

Sama dengan kisah �Burung Berkicau� Anthony de Mello SJ, kenapa burung berkicau, karena ia ingin berkicau, bukan karena ingin didengar dan dipuji orang. Hidup dalam wilayah ketiadaan hasrat, ibarat sebuah kenisah kosong tanpa pedagang di dalamnya, dan rumah ini adalah rumah yang nyaman untuk berdoa, sebab Tuhan menjadi Tuhan dan manusia menjadi manusia, bukan sebaliknya.

__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌

Reply With Quote
  #2  
Old 7th September 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Default

kayanya berlebihan jg kl disebut sebagai agen asuransi
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:58 PM.


no new posts