FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Makassar - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ekonomi Politik dari almamaternya sendiri, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Penganugerahan gelar doktor ini diselenggarakan bertepatan dengan Dies Natalis ke-55 Unhas, di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Makassar, sabtu (10/9/2011). Penganugerahan gelar Doktor bagi JK dipromotori oleh mantan Rektor Unhas dan mantan Duta Besar Iran Prof Basri Hasanuddin bersama Guru Besar Ilmu Hukum Unhas dan Dubes Rusia Prof Hamid Awaluddin, serta Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Prof Mappa Nasrun. Selain itu, penganugerahan yang dirangkaikan dengan wisuda Pascasarjana itu juga dihadiri oleh para anggota senat Guru Besar se-Unhas. Beberapa tamu lainnya adalah Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Jafar Hafsah, mediator Perdamaian Aceh Farid Husain, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh. Menurut Basri dalam pidatonya, pikiran dan gagasan JK di bidang ekonomi yang dihasilkan melalui pengalaman, renungan, logika yang bertumpu pada realitas yang dihadapinya, menghasilkan kebijakan dan keputusan di bidang ekonomi yang cemerlang. Gagasan serta konsep ekonomi yang dicanangkan dengan karakteristik JK kemudian dikenal dengan istilah 'Kallanomics'. JK juga memiliki, lanjut Basri, pandangan yang tajam mengenai dunia politik Indonesia, yakni euforia dunia politik Indonesia di era reformasi telah menghasilkan sistem politik yang mahal, tidak efisien dan berdampak pada kurang optimalnya kinerja di bidang ekonomi. "JK juga berjasa dalam pemantapan stabilitas politik dan keamanan, dalam penyelesaian konflik bersenjata di Aceh dan Papua melalui pendekatan persuasif, obyektif dan konsisten. Karena itu Unhas dengan bangga dan penuh rasa bahagia menganugerahkan Doktor Kehormatan kepada maha terpelajar Muhammad Jusuf Kalla dalam forum yang terhormat ini," kata Guru Besar Unhas di bidang Ilmu Ekonomi ini. Menurut JK dalam orasi ilmiah pengukuhannya, negara hampir mirip dengan rumah tangga atau perusahaan. Negara baru akan maju jika mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pengeluarannya. Untuk itu dibutuhkan negara yang kuat, guna mencapai tujuan negara menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. "Negara bisa menjadi kuat jika bangsa ini memiliki rasa percaya kekuatan diri sendiri, negara ini akan habis dijual kalau kita tidak percaya diri, contohnya energi kita harus semua untuk dalam negeri, kelebihannya baru diekspor, masak negeri yang begitu luas dan subur ini masih mengimpor beras," pungkas JK. sumber Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
kayanya kl jk yg dpt gelar ini
g bakalan jadi polemik ![]() |
![]() |
|
|