22nd October 2011
|
 |
Retired Moderator
|
|
Join Date: Apr 2011
Posts: 1,200
Rep Power: 38
|
|
'MISTERI HANTU SELULAR', Ringtone Pembawa Maut
Quote:
- Genre : Horror
- Jadwal Tayang : -
- Sutradara : Indra Tirtana
- Produser : Dianti Lalang Aurosa
- Produksi : D'Lalang Pictures
- Durasi : -
|
Quote:
Pemain : Gita Sinaga, Boy Hamzah, Udji Tongki, Umar Syarif, Reynavenzka Deyandra, Guruh Soekarno Putra, Permadi Sh.
Viki, Alissa, Cintya, Rama, Rezky, dan Olla bersahabat sejak SMA. Mereka mengadakan pesta reuni di sebuah villa bernama Jalatunda yang dijaga oleh seorang kakek bernama Sastro. Di kawasan Dieng, mereka berfoto-foto. Di antara lima orang tersebut, hanya Cintya dan Viki yang berpacaran. Kemesraan mereka membuat yang lain iri. Alissa secara terang-terangan menunjukkan gelagat menggoda Viki.
Viki yang tertarik pada Alissa memberi sinyal positif. Saat pesta berlangsung di villa Jalatunda mereka mengadakan sesi 'pengakuan dosa', yakni saling mengungkapkan perasaan mereka selama ini. Pengakuan dosa itu ditulis masing-masing di sms dan dikirimkan ke ponsel mereka semua. Dari sms itu mereka akhirnya mengetahui apa yang mereka rasakan selama ini.
Klimaks dari acara itu adalah Viki dan Alissa 'melarikan diri' berdua ke dalam gudang dan melakukan perbuatan terlarang, hingga diketahui oleh sesosok 'hantu'. Di sanalah Alissa terbunuh dan Viki pingsan dihantam kayu. Tak ingin terlibat masalah, mereka meninggalkan Alissa begitu saja.
Setahun kemudian, kembaran Alissa, Canting mencari Alissa ke rumah Cintya. Sejak saat itu teror datang pada mereka semua. Teman-teman yang lain diteror oleh sosok hantu misterius lewat ponsel dengan suara tembang yang biasa dilantunkan oleh Nenek Murti. Nenek Murti adalah Istri kakek Sastro penjaga villa, yang senang melantunkan tembang Jawa berunsur magis. Alissa juga menyukai tembang tersebut dan menggunakan tembang tersebut sebagai ringtone.
Teror-teror itu membuat semuanya merasa frustrasi. Lalu mereka mendatangi orang pintar dan diminta untuk kembali ke villa menyelesaikan semua masalah mereka. Akhirnya, mereka kembali lagi ke villa Jalatunda. Namun di villa itu, dalam beberapa malam mereka menemui ajalnya secara misterius. Setelah kematian mereka satu per satu, akhirnya giliran Cintya yang terakhir. Cintya berhadap-hadapan dengan 'hantu selular' itu sendiri. Mereka berdebat di ujung maut.
Kebosanan menyeruak setelah 10 menit pertama film ini diputar. Lagu yang monoton, suara pemain yang menoton membuat penonton jenuh. Adegan horor yang langsung dimasukkan di awal film membuat film ini tidak menarik dari awal. Padahal adegan pembangun cerita di kawasan Candi Dieng dan telaga warna bisa menarik perhatian. Sayang, penempatannya tidak maksimal. Animasi kasar membuat film ini semakin terasa aneh. Namun tertolong dari segi pembunuhnya bukan hantu sebagai penutup cerita.
|
|
