Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 16th April 2011
volix's Avatar
volix
Enthusiast
 
Join Date: Mar 2011
Location: Jakarta
Posts: 2,261
Rep Power: 28
volix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important person
Default Adab Membaca Al-Qur�an

MediaMuslim.Info � Al Qur�anul Karim adalah firman Alloh Subhanahu wa Ta�ala yang tidak mengandung kebatilan sedikitpun. Al Qur�an memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Alloh Subhanahu wa Ta�ala. Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al-Qur�an. Sebagaimana sabda Nabi shollallohu �alaihi wa sallam, yang artinya: �Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur�an dan mengajarkannya.� (HR: Bukhari)
Ketika membaca Al-Qur�an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membaca Al-Qur�an:


Membaca dalam keadaan suci, dengan duduk yang sopan dan tenang.
Dalam membaca Al-Qur�an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, �Orang yang membaca Al-Qur�an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.� (At-Tibyan, hal. 58-59)
Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat yang dibaca.
Rosululloh shollallohu �alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:�Siapa saja yang membaca Al-Qur�an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.� (HR: Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
Sebagian sahabat membenci pengkhataman Al-Qur�an sehari semalam, dengan dasar hadits di atas. Rosululloh telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatam kan Al-Qur�an setiap satu minggu (7 hari) (HR: Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas�ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur�an sekali dalam seminggu.


Membaca Al-Qur�an dengan khusyu�, dengan menangis, karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa dan perasaan.

Alloh Subhanahu wa Ta�ala menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, �Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu�.� (QS: Al-Isra�: 109). Namun demikian tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura menangis dengan tangisan yang dibuat-buat.
Membaguskan suara ketika membacanya.
Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu �alaihi wa sallam, yang artinya: �Hiasilah Al-Qur�an dengan suaramu.� (HR: Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, yang artinya: �Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur�an.� (HR: Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur�an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.


Membaca Al-Qur�an dimulai dengan isti�adzah.
Alloh Subhanahu wa Ta�ala berfirman, yang artinya, �Dan bila kamu akan membaca Al-Qur�an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.� (QS: An-Nahl: 98)
Membaca Al-Qur�an dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu�.


Rosululloh shollallohu �alaihiwasallam bersabda, yang artinya: �Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur�an).� (HR: Abu Dawud, Nasa�i, Baihaqi dan Hakim). Wallohu a�lam.

  #2  
Old 3rd November 2011
putra1st's Avatar
putra1st
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
putra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guru
Default

Di dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihii wa sallam yang dimuat di dalam surat beliau kepada pegawainya yang bernama Amru bin Hizam, beliau menyebutkan,


لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرًا


Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang dalam kondisi suci.” (Muwaththa’ Imam Malik, kitab al-Qur’an, Hal. 199; Sunan ad-Darimi, kitab ath-Thalaq (2183)).


Hal ini merupakan kesepakatan para imam kaum muslimin bahwa orang yang dalam kondisi berhadats kecil ataupun besar tidak boleh menyentuh mushaf kecuali ditutup dengan pelapis, seperti mushaf tersebut berada di dalam kotak atau kantong, atau dia menyentuhnya dilapisi baju atau lengan baju.


wallahu A'lam
  #3  
Old 8th November 2011
maslilik
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 181
Rep Power: 0
maslilik mempunyai hidup yang Normal
Default

al qur'an kitab yang mulia, sempurna petunjuknya bagi kehidupan dunia dan akhirat. makasih dah berbagi ilmu.
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts