|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Berdasarkan hadist riwayat dalam tafsir Ibnu Katsir, suatu ketika Rasulullah SAW bertemu dengan seorang sahabat yang kondisinya memprihatinkan sekal. Karena kondisinya itu Rasulullah bertanya "kenapa kamu mengalami kondisi seperti ini?" Orang itu menjawab dengan penuh percaya diri "ya Rasulullah, saya miskin seperti ini justru karena doa saya" Kemudian Rasulullah bertanya lagi "kamu suka bedoa apa?" Orang itu menjawab "saya suka berdoa begini, Ya Allah berilah aku kemelaratan dunia dan jadikanlah kemelaratan dunia sebagai perahu kebahagiaan akhirat, saya bangga karena doa saya di kabulkan, Ya mudah-mudahan akhirat ada dalam genggaman saya."
Mendengar jawaban itu Rasulullah hanya berkomentar "maukah engkau aku tunjukkan doa yang lebih bagus?" Lalu Rasulullah berkata "mengapa engkau tidak berdoa Rabban aatina fid dun-yaa hasanaw wa fil aakhirati hasanaw wa qinaa 'adzaaban naar." Cerita diatas merupakan asal usul doa tersebut. Ibnu Abbas, sahabat yang sangat telaten melayani Rasulullah SAW dan pernah di doakan oleh Rasulullah. ditanya oleh para tabi'in mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada tujuh yaitu: 1. Qalbun syakirun (hati yang selalu bersyukur) Kita harus salalu menerima apa adanya. Apapun yang ada harus kita syukuri, walaupun dalam keadaan sulit. Agar bersyukur dalam keadaan sulit Rasulullah SAW mengatakan: "Kalau kita sedang sulit perhatikan orang yang lebih sulit dari kita" 2. Al azwaju shalihah (pasangan hidup yang sholeh) Ada 3 tipe pasangan hidup: I. Tipe pasangan Nabi Nuh as. dimana Nabi Nuh sholeh tapi istrinya tidak. II. Tipe pasangan Fir'aun. Fir'aun yang sangat dzolim kepada istrinya yang sholeh, sehingga istri fir'aun termasuk dalam 3 wanita paling sholeh. (Siti Khatijah, Siti Maryam, Siti Asiyah) III. Tipe pasangan Imran. Imran adalah seorang yang sholeh istrinya sholeh, anaknya sholeh (Siti Maryam), bahkan cucunya pun sholeh (Nabi Isa as.) 3. Al auladun abrar (anak yang sholeh) 4. Al biatu sholihah (lingkungan) Lingkungan yang kondusif adalah kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang" yang memiliki nilai tambah pada iman kita. Dicontohkan ada mahasiswa yang kuliah di Mekkah dan ada yang di Sapporo, Jepang. Walaupun kedua mahasiswa itu sholeh, yang kuliah di Mekkah statusnya bisa jadi lebih sholeh daripada yang yang kuliah di Jepang. Di Mekkah sangat banyak sekali batasan" yang dapat menjaga iman. (tidak ada hal-hal aneh) 5. Al malul halal (harta yang halal) Dalam hadist riwayat Imam Muslim di dalam hal shodaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabta yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus, Kata Nabi SAW" namun sayang makanan, minuman, pakaian serta tempat tinggal sahabat itu didapat secara haram, bagaimana doanya tidak dikabulkan? Jadi salah satu penyebab doa tidak dikabulkan adalah karena ada yang haram. 6. Tafakuh fi dien (semangat memahami islam) Jika kita semangat dalam menekuni agama islam maka itu adalah ciri kebahagiaan duni. Umat islam itu terbagi dalam tiga kelompok: I. Umat islam yang tidak mau mengamalkan Islam apalagi belajar tentang islam, namun jika disebut kafir ia marah. II. Orang yang mengaku muslim, rajin mengamalkan islam, namun tidak mu belajar islam. III. Orang yang rajin mengamalkan islam dan juga mau belajar islam 7. Umur yang barokah Umur yang barokah berarti semakin tua semakin sholeh. Kita sebenarnya seang antri untuk masuk ke lubang kubur, masalahya kita tidak tahu kapan kita akan mendapat giliran itu. Kita sebenarnya tidak perlu taku akan kematian , yang harus kita khawatirkan adalah apa yang kita bawa pada saat kita mati. Jika kita tidak mendapat satu pun itu yang akan menjadi masalah nantinya. Sedangkan mengenai kebahagiaan akhirat, artinya sudah jelas yaitu rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal sholeh kita, tetapi karena rahmat Allah. Amal sholeh kita tidak cukup untuk tiket masuk ke surga. Kata Rasulullah SAW "Amal sholeh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke dalam surga". Lalu para sahabat bertanya "bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab "Amal sholeh saya juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya "kalau begitu kita masuk surga dengan apa?" Rasulullah kembali menjawab "kamu masuk surga itu dengan rahmat dan cinta Allah" Jadi kita mengamalkan semuanya itu hanya untuk mendapatkan rahmat Allah, bukan surga Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insyaallah, Aamiin). Wallahu a'lam ____________________________________________ dikutip dari buletin Jum'at "Ash Showah" edisi 2/pekan II/Mei/2007 Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
Bersyukur adalah hal yang kerap terlupakan,,
dan mencari harta yang berkah seringkali bukan menjadi landasan utama dalam bekerja.. Semoga kita senantiasa mengingat bahwa kenikmatan yang sempurna adalah saat kita melakukan sesuatu hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala |
#3
|
|||
|
|||
![]()
banyak bersyukur menentramkan hati. memang betul...
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|