Poltak, yang baru saja terpilih menjadi anggota DPR, duduk termenung di kantor barunya. Karena baru, dia bingung apa yang harus dikerjakannya. Tiba-tiba pintu kantornya diketuk, lalu masuk dua orang yang membawa sebuah kopor dan kabel2. Dalam hati Poltak berpikir, ini pasti wartawan televisi yang datang untuk mewawancarai dia.
Maka supaya terlihat berwibawa dan peduli dengan rakyat, si Poltak pun berkata:"Maaf bapak2, aku harus menelepon ketua fraksiku untuk melaporkan hasil-hasil study banding dan pertemuan aku dengan rakyat di daerah selama beberapa bulan ini...."
Selama beberapa menit, Poltak terus berbicara di telepon, dan sering menyebut-nyebut demi rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, kerja keras dan bla bla bla dengan keras-keras.
Setelah selesai, Poltak meletakan teleponnya dan berkata:"yak, sekarang wawancara kita bisa dimulai..."
Kedua orang itu terlihat bingung dan saling berpandangan lalu salah satunya mengatakan:"Maaf pak, kami kemari untuk memasang saluran telepon bapak."
</div>