Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge > Gossip & Gallery

Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 16th November 2011
yudho1's Avatar
yudho1 yudho1 is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 10,852
Rep Power: 28
yudho1 mempunyai hidup yang Normal
Default curhatan seorang dosen kampus ane B**us

nih gan copy paste dari fb dosen gw di kampus, dia tulis dalam sebuah note di facebook, tolong dibaca gan ya, miris





Saya sudah mengajar di Binus sejak tahun 1988. Waktu itu Ibu Th Widia sendiri yang meminta saya untuk membimbing mahasiswa yang akan ikut ujian negara (termasuk saya). Waktu yang diberikan hanya dua bulan sampai hari ujian. Pelajaran yang saya harus ajarkan adalah bahasa pemrograman dBase II dan Lotus Makro. Setelah banyak pertimbangan akhirnya saya memenuhi permintaan Ibu Widya. Hasil dari bimbingan saya waktu itu lulus 100%.



Selanjutnya, Ibu Widia kemudian menunjuk saya untuk menjadi dosen yang mengajar matakuliah tersebut untuk STMIK Bina Nusantara disamping pelajaran lainnya di jurusan SI.

Bulan berlalu, tahun juga berganti. Demikian pula STMIK bertambah maju dan besar. Tapi cara ngajar saya dari tahun ke tahun tetap saya pertahankan guna menjaga mutu. Itu saya lakukan karena almamater saya, Saya sudah menganggap Binus sebagai bagian dari hidup saya. Saya rela tidak mengejar posisi dan jabatan dan tetap sibuk mengajar, demi mengharapkan segelintir mahasiswa yang saya ajar bisa membuktikan diri mereka di masyarakat agar nama Binus tetap harum karena kualitas yang baik.



Tapi cara saya mengajar seperti mulai terusik setelah Ibu menderita sakit dan wafat. Semua mulai berubah. Banyak aturan yang muncul...contoh : Dosen yang banyak tidak meluluskan mahasiswa ditegur, waktu untuk periksa ujian diperpendek, menggerakkan dosen untuk memberi nilai tulis walaupun jawaban mahasiswa salah, menekan dosen dengan mengatakan "Kalau banyak mahasiswa yang tidak lulus, mungkin saja dosennya yang tidak mampu", dan berbagai kegiatan lainnya yang akhirnya menjadikan para dosen menjadi "BERBAIK HATI" untuk memberikan nilai lulus pada mahasiswa walaupun mahasiswa tersebut tidak mampu sama sekali untuk pelajaran tersebut.



Semua yang saya katakan itu benar adanya dan itu sudah bukan rahasia lagi. Tapi karena mahasiswa diuntungkan dan dosen merasa tidak rugi kalau melakukan hal seperti itu, maka dari luar semua tampaknya ok saja. Memang, cara itu adalah cara yang paling jitu untuk mengakali pendidikan, sebab mahasiswa lulus sesuai nitanya masuk ke Binus, bagi dosen juga tidak ditegur oleh Kajur dan posisinya mengajar akan selalu aman karena disukai oleh Kajur.



Tapi lihatlah prestasi anak Binus di dalam masyarakat, kebanyakan dari mereka cuma jadi sales atau marketing. Kalaupun ada job expo, lowongan yang terbesar terisi cuma marketing, management training atau sales. Kasihan sekali........



Susah-susah sekolah, ayah ibu banting tulang menghemat penghasilan, hasilnya anaknya lulus , tapi cuma untuk jadi sales atau marketing saja......posisi pekerja yang tidak memerlukan IT.....

Terus terang saja, saya tidak tega untuk memberikan mahasiswa angka lulus kalau mereka sebenarnya tidak menguasai pelajaran tersebut. Sebab saya merasa saya berdosa karena saya berbohong. saya berbohong pada mahasiswa, berbohong pada orang tua mereka (tidak bisa diberi nilai lulus), berbohong pada masyarakat dan yang terpenting berbohong pada almamater sendiri dengan menghasilkan mahasiswa yang sebenarnya tidak mempunyai kemampuan tersebut. Malu saya...malu....



Oleh sebab itu, dalam penilaian saya sangat ketat, tapi saya tidak pernah mengurangi nilai yang seharusnya diperoleh mahasiswa. saya menilai ujian sesuai porsi nilai yang ditetapkan, cuma tidak pernah ada nilai tulis dan nilai untuk mengkatrol nilai agar mahasiswa yang lulus jadi banyak.

Hal ini saya lakukan karena saya menempatkan posisi saya sebagai seorang ayah. Kalau saya orang ayah, tidak mungkin saya mau memasukkan anak saya ke sekolahan / universitas yang hanya memberikan stempel lulus tapi tidak bisa menjamin anak saya memperoleh ilmu yang diajarkan. Buat apa saya membayar sejumlah uang tapi anak saya tidak bisa apa2x, cuma bisa ngakali orang tuanya (Lulus tanpa mutu).



Saya juga tidak ingin kejadian kasus Prita terulang di dunia IT. Sebab kalau hal itu terulang, Binus yang menjadi almamater saya akan terkubur selamanya.



Hal yang juga mendorong saya demikian adalah karena saya mendapatkan informasi dari teman-teman saya (ex STMIK Bina Nusantara) dan juga beberapa pimpinanperusahaan bahwa semakin hari, semakin sedikit mahasiswa Binus yang bisa lewati test yang dilakukan perusahaan.



Terus terang saja, memberikan nilai lulus pada mahasiswa itu sangat mudah. Seringkali mahasiswa sangat senang akan hal seperti ini. tapi tahukah bahwa sebenarnya dosen yang seperti itu justru membunuh mahasiswa itu sendiri. Sebab tidak mungkin mahasiswa itu bisa bekerja sesuai sertifikat pendidkan yang dimilikinya. Lalu, kalau memang mau kerja dibidang tersebut, mahasiswa tersebut juga tidak mungkin belajar kembali di S1 yang sudah dinyatakan lulus.



Dosen menilai mahasiswa paling lama satu sampai lima semester, tapi mahasiswa akan dimilai oleh masyarakat selama hidupnya. Jadi kalau ada pemberian nilai bagus untuk matakuliah yang memang tidak dikuasai, seharusnya mahasiswa menolak, karena itu sama saja membunuh masa depan mahasiswa.



Dalam benak saya tetap berpendapat, sekolah / universitas adalah tempat untuk menuntut ilmu. Selama masih tidak bisa, tidak perlu malu untuk terus menuntut ilmu. kalau tidak belum menguasai ilmu dan diberikan sertifikat lulus, itu sama saja kita diusir dari tempat belajar kita. Sayang uang pangkal yang sudah dibayarkan orang tua yang dicari dengan bercucuran keringat tapi tanpa hasil.



Nah, demikianlah dasar pemikiran saya dalam mengajar, terutama dalam memberi nilai. Kalau anda sudah baca yang saya tulis, masihkah saya anda anggap saya sebagai dosen killer? Ataukah anda akan mengatakan tindakan saya adalah benar? Silahkan saja...semua terserah anda. Yang pasti, saya selalu percaya semua di dunia ini akan seimbang....Apapun yang anda buat akan berbuah dikemudian hari....









ini link notenya kalo ga percaya:

http://www.facebook.com/notes/oei-pe...13115855396725



ini link facebook dosennya:

http://www.facebook.com/profile.php?id=644793305



Reply With Quote
  #2  
Old 27th November 2011
koplakdhokar koplakdhokar is offline
Newborn
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 1
Rep Power: 0
koplakdhokar mempunyai hidup yang Normal
Default

Ada yg salah?
Reply With Quote
  #3  
Old 27th November 2011
Palgunadix's Avatar
Palgunadix Palgunadix is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Aug 2010
Posts: 486
Rep Power: 17
Palgunadix ceriwis bangetPalgunadix ceriwis bangetPalgunadix ceriwis bangetPalgunadix ceriwis bangetPalgunadix ceriwis bangetPalgunadix ceriwis banget
Smile

Secara prinsip ini dosen emang bener. Idealnya sih emang begitu. Tapi setiap tempat itu punya visi dan misi tersendiri. Kalau dia mengajar di universitas yang penekannya di riset ya pasti bisa jalan idealisme kayak gitu. Nah, kalo ngajar di tempat dimana tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri aja, ya nggak bisa jalan ide kayak gitu.

Hampir di semua universitas (swasta) emang begitu ndan. Dosen dihimbau (baca: diperintahkan) untuk tidak memberikan nilai E. Kalo kepepet banget ya boleh dikasih D.

Kita juga nggak bisa nyalahin Universitasnya gitu aja ndan karena kelulusan siswa itu nanti masuk juga dalam pertimbangan akreditasi yang diberikan oleh kopertis. Kalo banyak yang nggak lulus, akreditasinya bisa turun. Kalo udah gitu siswa yang masuk pasti berkurang.
Reply With Quote
  #4  
Old 3rd December 2011
nightrider's Avatar
nightrider nightrider is offline
Member
 
Join Date: Feb 2011
Location: Deap Sea
Posts: 56
Rep Power: 0
nightrider mempunyai hidup yang Normal
Default

Saya setuju dengan Dosen tersebut diatas. Seharusnya dosen menilai mahasiswanya se real mungkin. agar mereka dapat memperbaiki pelajaran yang memang tidak dikuasai. Salut buat pa dosen.

Semoga kebaikannya diterima Tuhan yang maha esa dan hidupnya dipenuhi kebahagiaan. aminn..
Reply With Quote
  #5  
Old 3rd December 2011
apyu apyu is offline
Banned
 
Join Date: Aug 2010
Location: req banned
Posts: 1,761
Rep Power: 0
apyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessedapyu is blessed
Default

no komen ndan

ane nyesal dlu bilang guru/dosen ane killer padahal niat mrka baik
Reply With Quote
  #6  
Old 4th December 2011
WorldDream's Avatar
WorldDream WorldDream is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2011
Location: Bandung
Posts: 5,762
Rep Power: 0
WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!WorldDream hobinya dikasih cabe!
Default

memang ada beberapa tipikal

dosen killer yg sangat idealis
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:25 AM.


no new posts