|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Kondom Sambut Kunjungan Paus Benediktus Ke Benin ![]() Paus kembali dihadapkan pada dilema penggunaan kondom di Afrika yang merupakan pusat HIV/AIDS. COTONOU, Jaringnews.com - Paus Benediktus XVI melakukan kunjungan rohani di Benin Afrika pada Jumat ini, 18/11. Kunjungan ini menandai kunjungan keduanya ke benua Afrika, sebuah bangsa yang dianggap sebagai pusat dari voodoo. Puluhan ribu umat Katolik di Benin sudah menunggu kedatangan Paus Benediktus. Kunjungan tiga hari di Afrika Barat ini akan berpuncak pada doa bersama yang akan dilangsungkan di stadion Cotonou. Paus Benediktus (84) tiba di Benin Jumat sore dan akan langsung menuju ke Ouidah, sebuah kota yang menjadi simbol pusat voodoo dan berfungsi sebagai pelabuhan perdagangan budak. Puncak perjalanan paus ke daerah dengan jumlah pertumbuhan umat Katolik tercepat di dunia ini adalah penandatanganan sebuah nasehat apostolik yang disebut "Ikrar untuk Afrika". Pesan utama dari nasihat itu - "Africae Munus" - perdamaian, rekonsiliasi dan keadilan. Dokumen dan kesimpulan dari sinode para uskup Afrika pada 2009 juga diharapkan dipertegas oleh paus. Sinode menekankan pemecahan masalah pembangunan yang tidak merata, korupsi, kemiskinan pedesaan dan maraknya gerakan Kristen alternatif. Paus akan menandatangani ikrar tersebut di katedral terbesar di Ouidah, tempat dimana para misionaris perdana tiba 150 tahun yang lalu, Sabtu besok, 19/11. Benediktus kemungkinan besar akan menghadapi pertanyaan atas sikap Gereja Katolik tentang kondom. Perjalanan pertamanya ke Afrika pada tahun 2009 ke Kamerun dan Angola menyebabkan protes global ketika ia menyarankan distribusi kondom memperburuk masalah AIDS. Sejak kasus itu meledak, paus sudah lebih hati-hati. Ia mengatakan dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun lalu bahwa penggunaan kondom dapat diterima "dalam kasus-kasus tertentu," terutama untuk mengurangi risiko infeksi HIV. Katolik di Afrika memang telah lama terperangkap di antara ajaran gereja dan realitas penyakit pembunuh yang mempengaruhi jutaan orang. Sub-Sahara Afrika adalah rumah bagi hampir 70 persen kasus HIV di dunia. Perjalanan selama tiga hari yang membutuhkan ketahanan fisik mendatangkan kekhawatiran terkait kesehatannya karena beban kerja. Sudah menjadi komitmennya, Paus Benediktus akan mengikuti jejak pendahulunya, Yohanes Paulus II, yang mengunjungi Benin dua kali - pada tahun 1982 dan 1993.
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|