| FAQ |
| Calendar |
|
|
#1
28th February 2010
|
||||
|
||||
Memelihara Kucing, Siapa Takut?
Memelihara Kucing, Siapa Takut?
 Kucing persia butuh perawatan ektra. JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga dengan anak perempuan biasanya suka membatalkan rencana memelihara kucing karena khawatir. Menurut riset medis, jika bulu-bulu kucing yang rontok terisap atau terkena kotoran kucing memang dapat menyebabkan penyakit, terutama bagi perempuan. Namun, tak sedikit pula keluarga yang memelihara kucing, bahkan hingga puluhan jumlahnya. Aninta (33), warga Cimanggis, mengaku memelihara kucing bersama ibunya sejak dirinya masih kecil hingga kini dia sudah memiliki anak. Kekhawatiran itu tak terbukti, ungkapnya. Namun, memang ada syarat-syarat yang harus dipatuhi agar kotoran dan bulu kucing tak mengganggu dan berefek buruk untuk anggota keluarga. "Harus rajin divaksin dan dimandikan. Usahakan bulunya selalu bersih," tutur perempuan yang kini memiliki dua ekor kucing, masing-masing jenis persia dan lokal. Menurut Aninta, kucing lebih baik dimandikan dua minggu sekali. Namun, kucing yang baru berumur satu hingga dua bulan masih belum perlu dimandikan. Cukup dijemur-jemur saja. Dia pernah kehilangan anak-anak kucingnya yang masih berumur sebulan akibat dimandikan. Selain itu, bulu kucing harus dibiasakan disisir agar teratur dan tak mudah rontok. Yang tak kalah pentingnya adalah rutin membawanya ke dokter hewan untuk divaksinasi. Untuk tahun pertama, tiga jenis vaksinasi: vaksin antiflu, antimuntah dan antidiare. Vaksin rabies dan vaksin anticacing diberikan dua kali. Pada tahun-tahun berikutnya, cukup sekali setahun. Jika peliharaannya sakit, Aninta mengaku akan lebih sering datang ke dokter hewan. Pasalnya, memang kucing ras lebih rentan terhadap penyakit daripada kucing lokal. Untuk menjaga kebersihan kotoran kucing pun, Aninta mengaku telah melatih keduanya untuk buang air di tempat yang telah disediakan di kamar mandi. "Itu memang sudah dilatih dari kecil," lanjutnya. Nurhayati (35) juga mengaku tak masalah dengan bulu kucing dan kotorannya. Perempuan yang pernah memelihara hingga 21 ekor kucing ini punya tips soal makanan untuk kucing ras. "Jangan dikasih makan nasi deh. Bulunya nanti gampang rontok," katanya. Jadi biasanya, Nur memberi makanan khusus kucing yang biasa dibelinya di daerah Barito, Kebayoran Baru. Tiap bulan, untuk sekitar lima ekor kucing, dia harus merogoh kocek hingga Rp 750 ribu- Rp 800 ribu. Baik Aninta maupun Nurhayati keduanya adalah wanita karier alias bekerja. Mereka tetap menyempatkan waktu untuk merawat hewan peliharaan mereka. "Senang sih ya," tuturnya. Tentu saja tak bisa dikerjakan sendiri juga. Jika Aninta dibantu putri sulungnya yang juga suka kucing, Nurhayati dibantu suaminya. Mereka mencintai kucing meski terkadang suka pusing sendiri dengan perilaku dan dinamika kesehatan hewan peliharaannya. Bagi mereka, kucing adalah hiburan yang menyegarkan. Masih takut memelihara kucing? 
|
|
#2
1st March 2010
|
||||
|
||||
|
Nenek sy juga dari kecil pelihara kucing, sampai ibu saya dan sampai saya juga tetep melihara kucing... Cuma kucing lokal, gak perlu perawatan seperti itu... Thanks God, sampai saat ini skeluarga gak pernah kena penyakit karena kucing...
|
|
#4
27th March 2010
|
||||
|
||||
|
cuma kucing doang ngapain takut...
|
|
#5
31st March 2010
|
|||
|
|||
|
first post di ceriwis....
 i love cat bu i hate dog
|
 |
|
|
