FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() Perubahan iklim merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari dan memberikan dampak terhadap berbagai segi kehidupan. Dampak ekstrem dari perubahan iklim terutama adalah terjadinya kenaikan temperatur serta pergeseran musim. Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai. Dampak Perubahan Iklim Regional Pola musim mulai tidak beraturan sejak 1991 yang mengganggu swasembada pangan nasional hingga kini tergantung import pangan. Pada musim kemarau cenderung kering dengan trend hujan makin turun salah satu dampak kebakaran lahan dan hutan sering terjadi. Meningkatnya muka air danau khususnya danau Toba makin susut dan mungkin danau/waduk lain di Indonesia, konsentrasi es di Puncak Jayawija Papua semakin berkurang dan munculnya kondisi cuaca ekstrim yang sering yang menimbulkan bencana banjir bandang dan tanah longsor di beberapa lokasi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kajian dari IPCC 4AR yang menyinggung Indonesia secara spesifik antara lain : Meningkatnya hujan di kawasan utara dan menurunnya hujan di selatan (khatulistiwa). Kebakaran hutan dan lahan yang peluangnya akan makin besar dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas El-Nino. Delta Sungai Mahakam masuk ke dalam peta kawasan pantai yang rentan. (Murdiyarso, 2007).Kenaikan permukaan laut (Bahasa Inggris: sea level rise) adalah fenomena naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks. Permukaan laut telah mengalami kenaikan setinggi 120 meter sejak puncak zaman es 18.000 tahun yang lalu. Kenaikan tertinggi muka air laut terjadi sebelum 6.000 tahun yang lalu. Sejak 3.000 tahun yang lalu hingga awal abad ke-19, muka air laut hampir tetap hanya bertambah 0,1 hingga 0,2 mm/tahun; sejak tahun 1900, permukaan laut naik 1 hingga 3 mm/tahun; sejak tahun 1992 satelit altimetri TOPEX/Poseidon mengindikasikan laju kenaikan muka laut sebesar 3 mm/tahun. Perubahan ini bisa jadi merupakan pertanda awal dari efek pemanasan global terhadap kenaikan muka air laut. Pemanasan global diperkirakan memberikan pengaruh yang signifikan pada kenaikan muka air laut di abad ke-20 ini. Dampak Perubahan iklim terhadap kenaikan Muka Air Laut. Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir sehingga akan menghancurkan tambak-tambak ikan dan udang di Jawa, Aceh, Kalimantan dan Sulawesi (UNDP, 2007). akibat pemanasan global pada tahun 2050 akan mendegradasi 98 persen terumbu karang dan 50% biota laut. Gejala ini sebetulnya sudah terjadi di kawasan Delta Mahakam Kalimantan Timur, apabila suhu air laut naik 1,50C setiap tahunnya sampai 2050 akan memusnahkan 98% terumbu karang. di Indonesia kita tak akan lagi menikmati lobster, cumi-cumi dan rajungan. Di Maluku, nelayan amat sulit memperkirakan waktu dan lokasi yang sesuai untuk menangkap ikan karena pola iklim yang berubah. Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak perubahan bagi kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai jenis ikan. Sehingga akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai. Kenaikan muka air laut juga akan merusak ekosistem hutan bakau, serta merubah sifat biofisik dan biokimia di zona pesisir. ![]() Sebuah pulau tak bernama di propinsi Riau 6 Oktober 6 2007. Banyak pulau-pulau di Indonesia akan tenggelam ditelan air laut jika pemimpin dunia dalam konferensi UNFCCC di Bali gagal menemukan jalan mengurangi kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Tanjung Barat Harus Dicermati Kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim yang terbukti dengan tergenangnya pintu masuk Tanjung Mas pada Jumat (29/5) lalu seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Hal itu disampaikan dosen ITB Djoko Suroso dalam seminar bertajuk “Mainstreaming Perubahan Iklim ke Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah” di Jakarta, Sabtu. “Tidak pernah itu air tergenang masuk satu kilometer dari garis pantai,” katanya. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan unsur kajian perubahan iklim berdasarkan penelitian untuk membuat perencanaan pembangunan. “Supaya tidak terjadi kesalahan pembangunan, yang dimaksudkan untuk berjangka panjang ternyata hanya untuk jangka pendek,” katanya. Dalam seminar tersebut dosen program studi perencanaan wilayah dan kota itu memaparkan studi kerentanan dan adaptasi yang dilakukan oleh timnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tim tersebut mengidentifikasi sektor dan infrastruktur penting rentan terhadap perubahan iklim kemudian menganalisa ancaman perubahan iklim seperti kenaikan suhu, curah hujan, iklim ekstrim dan permukaan air laut. Kelompok ahli tersebut merumuskan strategi adaptasi berdasarkan risiko dan mengintegrasikannya ke dalam kebijakan pembangunan. Muka air laut lokal dan eustatik Muka laut rata-rata lokal (local mean sea level atau disingkat LMSL) didefinisikan sebagai tinggi laut terhadap titik acu (benchmark) di darat, dirata-ratakan terhadap suatu periode waktu tertentu yang cukup panjang, sebulan atau setahun, sehingga fluktuasi akibat gelombang dan pasang surut sebisa mungkin dapat dihilangkan. Kita juga harus menyesuaikan perubahan LMSL yang diketahui untuk memasukkan pergerakan vertikal daratan yang bisa jadi memiliki orde yang sama dengan orde perubahan muka air laut (mm/tahun). Pergerakan daratan terjadi karena penyesuaian isostatik mantel akibat melelehnya lempengan es di akhir zaman es terakhir. Tekanan atmosferik (efek inversi barometrik), arus laut, dan perubahan temperatur air laut setempat semua dapat mempengaruhi LMSL. Perubahan eustatik (kebalikan dari perubahan setempat) menghasilkan perubahan terhadap muka air laut global, seperti perubahan volume air di lautan dunia atau perubahan volume di samudera. Perubahan jangka pendek dan periodik Ada beberapa faktor yang dapat menghasilkan perubahan jangka pendek permukaaan air laut (dari orde beberapa menit hingga 14 bulan). Perubahan jangka panjang ![]() ![]() Perubahan muka air laut dan temperatur relatif Bermacam-macam faktor mempengaruhi volume dan massa lautan yang mengakibatkan perubahan muka laut eustatik dalam jangka panjang. Dua pengaruh paling utama adalah temperatur (karena volume air bergantung pada temperatur), dan massa air yang tersimpan di darat dan laut sebagai air segar (fresh water) di sungai, danau, glasier, tutupan es di kutub, dan es di lautan. Pada skala waktu yang panjang (skala geologis), perubahan bentuk samudera dan distribsi daratan/lautan akan mempengaruhi tinggi muka laut. Hasil pengamatan memperkirakan bahwa peningkatan muka laut akibat meningkatnya temperatur adalah sekitar 1 mm/tahun di dekade terakhir ini. Studi yang didasarkan pada pengamatan dan pemodelan hilangnya massa glasier dan tutupan es menunjukkan sumbangannya terhadap naiknya muka laut rata-rata sebesar 0,2 s.d. 0,4 mm/tahun di abad ke-20. Glasier dan tutupan es Setiap tahun sekitar 8 mm air dari seluruh permukaan laut mengalir ke lempengan es Antartika dan Greenland sebagai hujan salju. Jika tidak ada dari es itu yang kembali ke laut, maka muka laut akan turun 8 mm setiap tahunnya. Meskipun air dalam jumlah yang hampir sama kembali ke laut dalam gunung es dan dari melelehnya es di tepinya, para ilmuwan tidak tahu mana yang lebih besar – es yang masuk atau es yang keluar. Perbedaan antara input dan output es disebut sebagai kesetimbangan massa (mass balance). Kesetimbangan ini sangat penting karena menyebabkan perubahan muka laut global. Paparan-paparan es (ice shelves) yang melayang di permukaan laut jika mencair tidak akan mengubah permukaan laut. Demikian juga halnya dengan mencairnya tutupan es di kutub utara yang terdiri dari kumpulan es yang melayang yang tidak akan menaikkan muka laut secara signifikan. Hal ini terjadi karena yang mencair adalah air segar yang meskipun akibat mencairnya mereka dapat menaikkan permukaan laut, namun ordenya cukup kecil dan umumnya dapat diabaikan. Namun demikian hal itu dapat juga dibantah dengan menyatakan bahwa jika paparan es mencair, maka ia adalah sebuah pertanda dari mencairnya lempengan es di Greenland dan Antartika. Masih kurangnya pemahaman para ilmuwan tentang perubahan penyimpanan air teresterial (terrestrial storage of water). Antara tahun 1910 dan 1990 perubahan sedemikian rupa bisa jadi memberikan kontribusi –1,1 hingga +0,4 mm/tahun. Jika semua glasier dan tutupan es mencair, kenaikan muka laut diproyeksikan sekitar 0,5 m. Jika pencairan juga terjadi pada lempengan es di Greenland dan Antartika (keduanya memiliki es di atas permukaan laut), maka kenaikan akan menjadi lebih drastis lagi, 68,8 m. Keruntuhan reservoir interior lempengan es Antartika Barat akan menaikan permukaan laut setinggi 5-6 m. Spoiler for 1:
Seorang pria mengambil air dari kolam yang hampir kering di Yingtan, propinsi Jiangxi, China, December 5, 2007. Spoiler for 2:
Last edited by Qadmin; 13th June 2010 at 07:50 AM. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
waduh, bumi ini perlu kita selamatkan ndan,,
klo bukan kita, siapa lagi......:courage: |
#3
|
|||
|
|||
![]()
Waktunya penghijauan kembali !
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
slamat kan bumi dari segala kemusnahkan, kecuali kiamat ndan, ga bakalan bisa di slamatkan kalo yg ini. hehe
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
mrinding ndan
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
wah gawat klo klamaan bgini..moga para pejabat yg berwenang dapat mengatasi nya,,,termasuk kita utk merubah gaya hidup.....
mantapss ndan...nice inpoh ![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
SELAMATKAN BUMI NDAN....
![]() ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
cepatttt seLatkan bUmi Ini,,,,,,,,
seBeLum Terlambatttttttttttttttttttttttttttttttttt........ .................. |
#9
|
||||
|
||||
![]()
lama2 bisa sangat brabe nih kalo gini trus
|
#10
|
|||
|
|||
![]()
hhmm...pernah tau seh di pelajaran sekolah dulu, api baru kali ini tau efeknya parah gt. Nice thread ndan...
|
![]() |
|
|
|