
23rd December 2010
|
 |
Moderator
|
|
Join Date: Jul 2010
Posts: 4,960
Rep Power: 59
|
|
>> Attic Jadikan Hunian Sehat dan Lapang <<

Quote:
SELALU ada solusi bagi lahan rumah yang terbatas, selain memberikan efek pemberi luas. Cara lain yang mungkin dapat Anda lakukan adalah merancang attic, yang diyakini pula bisa membuat hunian lebih sehat.
Attic atau loteng, menurut arsitek Wisnu Brata, adalah area atau ruang yang terletak di bawah atap sebuah bangunan. Biasanya berfungsi untuk mengisi ruang yang berada di antara plafon lantai tertinggi dengan atap bangunan. Atap yang kerap digunakan umumnya atap miring.
�Attic mudah dikenal karena bentuk ruangnya yang tidak lazim dengan rangka kaso terekspos dan memiliki sudut-sudut ruangan yang agak sulit dijangkau,� kata Wisnu.
Hal yang hampir serupa dikatakan arsitek Briyan Talaosa. Menurut dia, attic merupakan sebuah cara yang cukup baik untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan ruang sisa yang terbentuk dari atap pada bangunan. Biasanya, lanjut Briyan, dengan ketinggian yang di bawah standar, si pengguna harus memberikan perhatian ekstra pada pengaturannya agar kegiatan di loteng tetap nyaman, kecuali bila loteng hanya ingin dijadikan gudang.
Menilik fungsinya, attic bukan hanya berfungsi sebagai solusi bagi rumah dengan lahan terbatas. Namun, dari segi kesehatan, attic sangat berguna untuk membantu mengontrol suhu dalam rumah. Sebab, area ini mampu menahan udara yang tidak bergerak. Udara panas yang naik dari lantai bawah bangunan akan dijebak di dalam attic sehingga mencegah rasa ketidaknyamanan.
Untuk merancangnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya struktur dan rangka atap. Kedua hal tersebut menjadi penting dan yang pertama harus diperhatikan secara saksama. Sebab, untuk mengolah struktur dan rangka atap, Anda harus tahu dulu apakah pemanfaatan ruang attic tersebut telah direncanakan sejak awal atau merupakan pengembangan?
Wisnu Brata menuturkan, bila telah direncanakan sejak awal, maka sejatinya banyak kendala yang dapat dihindarkan. Berbeda bila Anda tidak merencanakan dari awal, struktur rangka lantainya dan konstruksi rangka atap yang tidak terencana bakal menyebabkan atau mengganggu penataan ruangruang pada attic tersebut.
Sementara, soal konstruksi atap, Anda dapat menggunakan rangka atap baja ringan agar bentuknya bisa diatur dan disesuaikan. �Jadi, bukan berbentuk segitiga utuh, melainkan segitiga terpancung atau berbentuk portal. Penggunaan rangka atap baja dapat membuat ruang yang ada di bawah atap menjadi lebih bermanfaat secara optimal,� sebutnya.
Hal lain yang tidak kalah penting diperhatikan adalah pencegahan terhadap masalah kebocoran dan tempias. Wisnu mengungkapkan, bila Anda tidak mengerjakan dan mempertimbangkan secara hati-hati, maka akan banyak menimbulkan masalah yang bakal menguras waktu dan pikiran Anda. Terutama bagi ruang attic yang dirancang belakangan dan tidak terencana sejak awal.
Begitu pun saat ingin mengaplikasikan bukaan ataupun lubang cahaya. Wisnu menyarankan, bila jendela yang Anda buat langsung berhadapan dengan udara luar atau tanpa menggunakan kanopi, maka gunakan kaca jendela dengan metal frame atau alumunium dengan celah yang diberi sealant. Sementara jika menggunakan kayu, sebaiknya pilih kayu yang cukup tahan terhadap cuaca. Misalnya, sebut Wisnu, kayu jati atau kayu merbau. Alternatif lain, bisa juga dipasang exhaust dua arah yang berfungsi bukan hanya sebagai lubang udara, juga lubang cahaya.
�Saat ini di pasaran telah tersedia model �exhaust� yang biasa digunakan di pabrik-pabrik dan dikeluarkan dengan versi rumah tinggal,� tambahnya.
Cara lain, bisa dengan membuat celah antara plafon dengan bawah atap yang mampu mengalirkan atau dilewati oleh udara. Terakhir, buatlah lapisan pelindung panas atau alumunium foil. Lebih baik lagi alumunium foil yang memiliki rongga udara di dalamnya agar lebih mampu meredam panas.
|
Quote:
Sumber :
Jika berkenan kirim :
regards,
dikzzz
|
|