Manchester - Dua kekalahan dari tiga pertandingan terakhir membuat Roberto Mancini mulai "sensitif". Ia harus bekerja lebih keras lagi demi ambisinya membawa Manchester City finish di posisi empat besar.
Akhir pekan lalu City secara mengejutkan ditekuk Hull 1-2 di KC Stadium. Kekalahan itu membuat Mancini dilaporkan merasa sedemikian gusar karena kecewa. Ia hanya sebentar berada di
dressing room ketika turun minum.
"Ya, saya marah. Kalau babak pertama seperti itu, wajar kalau kita merasa marah. Saya membiarkan anak-anak masuk ruang ganti dan menenangkan diri selama tiga menit. Lalu saya bicara pada mereka tiga menit, dan saya pergi," urai Mancini dikutip
The Sun.
"Penting buat para pemain dibiarkan rileks dan memahami situasi yang tengah mereka hadapi," sambungnya. Setelah kebobolan satu gol di babak pertama, dan kebobolan satu lagi di menit 54, City bisa mencetak satu gol balasan melalui Emmanuel Adebayor di menit 59.
Kekalahan dari Hull dijadikan Mancini sebagai pelajaran berarti untuk menghadapi partai-partai selanjutnya, dimulai saat menghadapi Bolton Wanderers di City of Manchester Stadium hari Rabu (10/2/2012) besok.
Bagaimanapun pelatih asal Italia itu memang perlu menaikkan lagi performa Gareth Bary dkk karena mereka kalah tiga kali dari enam pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk ketika disingkirkan Manchester United di
semifinal Piala Carling.
Dengan rapor dua kekalahan di liga, Mancini sudah "menyamai" rekor figur yang dia gantikan, Mark Hughes, yang dipecat di bulan Desember setelah menelan dua kekalahan. Meski demikian Mancini tetap yakin timnya bisa mencapai target
finish di zona Liga Champions.
"Jika semua pemain dalam kondisi bagus, kami bisa menang di kandang maupun tandang. Anda mesti ingat, kami punya
dua pertandingan lebih banyak dan jika memenanginya, kami akan ada di posisi keempat dan cuma satu poin di belakang Arsenal," tukas Mancini.
sumber : detik