FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Puasa Itu Latihan Assalamu �alaikum. Kemarin menjelang shalat tarawih saya kebetulan terlibat bincang-bincang ringan di mushalla. Terdorong karena berhadapan dengan banyak kaum usia muda maka saya yang usia pensiunan ini merasa perlu memberikan nasihat sekedarnya: �Nak, puasa ramadhan itu kan suatu latihan kejiwaan.� Begitu saya mengawali. �Tetapi pak, puasa itu kewajiban,� sahut seseorang dengan nada kurang puas. �Bila kita kerjakan kita akan mendapat pahala dan bila tidak kita akan mendapat siksa,� kata yang lain: �Lagian kenapa disebut latihan. Kok jadinya seperti permainan olah raga.� Ya, mereka sedikit protes, lah. �Begini ya, nak. Kalian memang benar seperti yang difirmankan-Nya: �Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS 2:183). Bapak ini hanya mengungkapkan dengan kata lain. Nah, boleh bapak lanjutkan?� �Silahkan pak. Boleh. Boleh.� Jawab mereka. �Seperti halnya badan atau raga, jiwa kita juga perlu dilatih; yakni, dilatih untuk menghadapi belantara hidup yang penuh kerawanan. Seperti serakah, dengki, iri-hati. Para ustadz pun banyak menyerukan bahwa hakikat puasa adalah pengendalian diri terhadap hawa nafsu. Nafsu tidak lain adalah keinginan yang memang sifat dasarnya menggairahkan tetapi juga dapat menyesatkan: �Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS 3:14).�� �Bagaimana pun ada beda karakter dengan latihan olah raga, seperti misalnya tim sepak bola. Peserta team harus melakukan banyak latihan terus-menerus; mungkin, beberapa jam setiap hari. Sedangkan pertandingan yang akan menentukan kejuaraan dan hadiah piala atau bintang hanya dilakukan musiman dalam setahun. Mungkin hanya belasan kali dalam 90 menit setiap pertandingan� �Sedangkan latihan kejiwaan itu hanya sedikit saja; seperti puasa hanya 30 hari dari 360 hari hidup kita setiap tahun. Itu pun masing-masing hanya selama antara subuh dan maghrib . Tetapi �pertandingannya�, atau tepatnya �aktualisasinya�, adalah tidak terhitung, terus-menerus, kapan saja dan dimana saja. Waktu kita menghadapi suatu perkara, urusan, menjalankan tugas, menjalankan amanah, dsb. Dari aktualisasi itulah kita akan mendapatkan kenikmatan, piala atau pahala yang sesungguhnya.� �Tetapi nak, sayangnya puasa ramadlan itu selalu didahului dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok secara menyolok. Siapa pun pelaku permainan harga itu, mungkin para pedagang besar, ini memalukan. Kita kan juga punya klaim bahwa 90% penduduk negeri ini muslim di segala tingkat masyarakat. Suasana pesta juga ada dalam hampir di semua rumah tangga dengan menu istimewa, baju baru, perabotan baru; yang, diada-adakan. Tayangan TV pun ikut meramaikan. Kan mestinya kita jalani dengan membuat suasana yang selaras dengan semangat puasa itu sendiri: tenang, sederhana, berhemat dan menyisakan rizki kita untuk bersedekah. Saya agak malu karena telah sedikit menggurui. Padahal saya bukan ustadz atau kyai. Malah mungkin lebih layak sisebut �mualaf� yang masih mencari dan mencari kebenaran. Adzan shalat Isya� pun berkumandang. Wassalam Terkait:
|
![]() |
|
|