|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ada kaitan antara timbulnya penyakit dengan kepribadian seseorang. Berbagai macam cara penyakit bisa masuk dan berkembang dalam tubuh seseorang dengan kepribadian tertentu. Ada manusia dengan kepribadian yang mengundang penyakit namun juga ada yang menolaknya.
Manusia yang sering mengundang penyakit biasanya tidak menyadari bahwa perilaku dia sehari-hari sangat tidak sehat. Perilaku tersebut bisa mencakup aspek sosiokultural maupun dimensi psikoreligi. Pada aspek sosiokultural, manusia yang menciptakan berbagai macam budaya. Salah satunya budaya kuratif. Budaya ini juga secara tidak disadari juga bisa mengundang penyakit. Kebanyakan manusia yang menganut budaya kuratif ini dalam dirinya bahwa ada keyakinan bahwa kalau terjadi penyakit bukankah ada obatnya dan paling-paling pergi ke dokter, lalu mereka pun melanjutkan aktivitasnya yang mengundang berbagai penyakit yang akan bersemayam dalam tubuhnya. Contohnya adalah aktivitas yang mengurangi waktu tidur dan olahraga. Pola makan yang tidak teratur juga termasuk aktivitas yang mengundang penyakit. Banyak nantinya penyakit-penyakit yang bisa timbul seperti dimulai dengan gejala sakit kepala, vertigo, rematik, sakit maag, konstipasi, badan lemah, tidak mood sampai akhirnya divonis oleh dokter menjadi stroke, artritis, gastritis, anemia, malnutrisi, dan psikosomatik. Pada dimensi psikoreligi sedikit berbeda, hal ini karena tinjauan terjadi penyakit dari sudut pandang gejolak emosi dengan ketenangan beribadah. Sesungguhnya inipun juga diciptakan oleh manusia itu juga. Seseorang yang menciptakan kepribadian tipe A misalnya lebih sering menderita penyakit yang awalnya berupa psikosomatik dan berakhir dengan penyakit fisik beneran. Masyarakat Indonesia telah mengalami pergeseran dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Hal ini berakibat pergeseran pola kependudukan yang berdampak pada pergeseran pola penyakit. Contohnya adalah perkembangan terakhir akibat gaya hidup manusia modern maupun tradisional, penyakit infeksi yang menonjol adalah HIV/AIDS. Pola hidup penduduk di kota-kota besar (urban) berbeda dengan di pedesaan (rural). Penduduk di kota-kota besar banyak yang menderita ketegangan jiwa (stres mental) berubahnya kebiasaanya hidup seperti kurang gerak, berubahnya pola makan ke arah konsumsi tinggi lemak, kebiasaan merokok, minum alkohol dan lain sebagainya. Adanya pergeseran masyarakat ke industri dan ditambah dengan pola hidup manusia urban telah mampu menciptakan dimensi baru dari penyakit, paling tidak dimensi psikoreligi. Dimensi psikoreligi ini memandang kepribadian lah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya penyakit. Kita mengenal pembagian kepribadian ini menurut psikiater menjadi kepribadian tipe A dan B. Adapun kepribadian tipe A itu adalah :
Sedangkan kepribadian tibe B;
Contoh tipe kepribadian A dan B tersebut di atas merupakan pola perilaku dengan sifat-sifat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang suka mengkritik konstruktif termasuk kepribadian tipe A. Kepribadian tipe A ini tidak suka dikritik dan kalau mencerca orang sifatnya tidak membangun sama sekali. Termasuk juga sifat seseorang yang sok tahu, seolah-olah dialah yang paling benar adalah bagian dari kepribadian tipe A. Biasanya seseorang dengan kepribadian tipe A ini tidak begitu memperhatikan waktu beribadah, seperti mengabaikan waktu sholat dan berzikir, dengan kata lain mereka ini jauh dari agama, apalagi menjalankan kewajibannya sebagai manusia terhadap Tuhan. Orang-orang ini selalu menggunakan logika dalam beragama, sehingga sebagian dari golongan ini tidak mempercayai ajaran agama sepenuhnya. Terakhir penyakit yang paling sering muncul pada kepribadian tipe A ini penyakit jantung koroner, stroke, rematik, psikosomatik dan bahkan gangguan kejiwaan. Bagaimana dengan kepribadian anda ? |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|