Semarang - Usai berlarian sepanjang satu laga penuh kala memimpin laga PSIS Semarang versus Mitra Kukar Kertanegara, Dedi Wahyudi, bukannya istirahat tapi malah diperiksa polisi. Disinyalir hal itu terkait kepemimpinannya yang dianggap berat sebelah.
Dedi menjadi pengadil dalam laga Divisi Utama Grup 2 di Stadion Jatidiri, Jumat (19/2/2010) sore tersebut yang berkesudahan dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah PSIS Semarang.
Setelah laga yang dipimpinnya usai, Dedi diperiksa di Mapolwiltabes Semarang, Jl. Dr Sutomo. Ia ditemui langsung Kapolda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmodjo dan Kapolwiltabes Kombes Edwardsyah Pernong.
Belum diperoleh kejelasan maksud pemeriksaan dan status Dedi. Namun berdasar informasi yang dihimpun, ia dianggap terlalu membela PSIS dalam laga itu.
Sekadar diketahui, Dalam laga itu sempat diwarnai kericuhan. Pemain Mitra Kukar protes karena mengesahkan gol striker PSIS, Christiano Lopez, yang jelas-jelas dalam posisi offside.
Wasit asal Denpasar itu juga membuat keputusan kontroversial dengan mengganjar kartu merah kepada pemain Mitra Kukar, Rendi Irawan. Rendi protes karena wasit tak meniup saat temannya, Anderson Sergez, yang dilanggar pemain PSIS.
Akibat beberapa kali insiden, laga sempat terhenti. Bahkan pengawas pertandingan terpaksa masuk ke lapangan untuk berdialog dengan Dedi. Namun akhirnya laga
dilanjutkan.
sumber : detik
20th February 2010
[ISL]Dituding Berat Sebelah, Wasit Dipanggil Polisi
