Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 16th November 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default ∞∞∞Balur, Solusi Alternatif Berperang Lawan Kanker∞∞∞



Quote:
Kanker stadium akut bisa sembuh berkat balur. Balur merupakan proses detoxifikasi pembaluran kulit dengan menggunakan berbagai bahan peluruh radikal bebas yang dikombinasikan dengan asap rokok Divine Cigarettes (DC). Tindakan itu untuk mengangkat merkuri dan logam berbahaya lainnya dari dalam tubuh.

"Asap rokok berbentuk partikel berukuran nano mudah meresap dan menghajar habis radikal bebas, khususnya merkuri dari dalam tubuh," kata Dr Saraswati Subagjo selaku pengelola Rumah Sehat yang menginduk pada Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang, Jawa Timur.

Bersama sejumlah ahli, ia mengembangkan proses detoxifikasi yang dapat mengangkat racun logam berbahaya seperti merkuri atau air raksa dari tubuh pasien. Dia berpendapat, proses balur dapat dimanfaatkan untuk mengobati kanker dan beberapa penyakit lainnya.

Pada prinsipnya tubuh memiliki kemampuan melakukan self regenerasi maupun self reparasi, dengan cara inilah homeostasis kehidupan normal dapat berjalan. Hal seperti ini menjadi macet atau tidak terjadi pada orang sakit karena proses biologis yang ada tidak efisien khususnya dalam pengelolaan aliran energinya yang ditandai dengan banyaknya tumpukan radikal bebas. Dengan proses balur, pengaturan homeostasis radikal bebas dapat dilakukan, dan pasien dapat lebih cepat dan lebih mudah sembuh.

Menurut Saraswati terdapat beberapa kasus yang menarik, di antaranya sejumlah pasien kanker stadium akhir sembuh secara menakjubkan setelah menjalani perawatan dengan metode balur tersebut. Dulu, katanya, teknik balur selalu diikuti luka di kulit yang mengganggu bagi beberapa orang pasien penyakit degenerasi seperti kanker, jantung koroner, dan lainnya.

Luka-luka tersebut adalah indikator lepasnya radikal bebas melalui kulit. Namun sekarang dengan bantuan asap Divine Cigarette, membuat radikal bebas dapat terlepas (release) dengan cara yang lebih lembut, tidak menghasilkan luka yang mengganggu dan cairan limbah balurnya cenderung tidak bau. “Ini adalah hasil proses kajian dengan mengandalkan pengetahuan Nano Sains, sehingga para pasien pun juga merokok Divine Cigarette selama perawatan,” akunya.

Hasil metode perawatan yang dilakukan Saraswati tersebut diakui pakar biologi molekul dari Univeritas Brawijaya (UB) Malang yaitu Prof Dr Sutiman B Sumitro. Baik Sutiman dan Saraswati yang semula ragu, kini mendukung metode tersebut setelah istri dan suami kedua pakar itu sembuh dari kanker dengan metode balur.

Sejak itu, mereka ikut mengembangkan kekuatan menyembuhkan dibalik asap Divine Cigarette dan metode perawatan balur tersebut, dengan mendirikan Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang. Mereka bersama sejumlah ahli bahkan juga membuka klinik perawatan balur yang diberi nama Rumah Sehat pada 2007 di Jalan Surakarta No 5 Malang.

Baik Sutiman maupun Saraswati tidak menentang klaim yang menyebutkan bahwa rokok berbahaya karena mengandung racun. Mereka hanya ingin meluruskan pendapat menyudutkan bahwa nikotin dan tar berpengaruh buruk terhadap kesehatan.

Hipotesisnya, bahwa rokok yang beredar luas di pasaran berbahaya karena mengandung jejak merkuri, unsur logam yang sangat beracun. Menggunakan teori biradikal, Divine Cigarettes dan Divine Filters dibuat dengan mencampurkan agen pemulung aromatik, yakni zat-zat yang dapat bereaksi dan mengangkat molekul dan radikal bebas tertentu, dalam hal ini merkuri atau air raksa.

Kini, mereka menggunakan rokok dan filter divine untuk keperluan kliniknya serta bersama Dr Gretha Zahar dibantu kelompok studi nanosains di Universitas Brawijaya, telah mengembangkan sekitar 40 jenis Divine Cigarettes.

Sutiman B Sumitro mengemukakan, asap Divine Cigarettes dapat mengurai racun dalam tubuh menjadi elemen berukuran kecil skala nano dan kemudian mengeluarkannya dari tubuh. Asap rokok masuk pori-pori dan meninggalkan residu berwarna kecokelatan. Semua bahan yang digunakan dalam metode balur memiliki medan magnet seperti asam amino, urea, kopi, tembaga.

Setelah bergabung dengan polimer asap Divine Cigarette, medan magnitnya menjadi luar biasa tinggi sehingga bisa dimanfaatkan menyapu radikal bebas. Efek asap ini menangkap radikal bebas yang berubah fase menjadi gas yang tidak bisa dilakukan dengan konsep balur semata.

Tubuh manusia, sebutnya, 80 persen berupa air, sehingga kebanyakan proses hidup terjadi dalam bentuk reaksi terlarut air. Namun juga disadari bahwa beberapa proses hidup terjadi dalam fase gas atau fase uap, khususnya reaksi yang melibatkan radikal bebas yang memiliki kecepatan reaksi sangat tinggi (seper miliar detik).

Itu sebabnya proses balur akan lebih baik bila tidak Cuma memakai peluruh berupa cairan, namun juga dikombinasi dengan peluruh dalam fase asap yang diperoleh dari rokok Divine Cigarette. "Balur menggunakan reaksi kimia, tetapi jika ada radikal bebas yang berubah dalam fase gas, hanya bisa ditangkap dengan polimer Divine Cigarette berukuran nano," kata Sutiman B Sumitro.

Ia mengatakan, asap Divine Cigarette tidak menimbulkan luka pada tubuh pasien karena kandungan merkuri yang terikat sudah diperkecil. Sebelum pakai asap, balur seringkali menimbulkan luka. Sekarang lebih efektif karena tanpa luka. Kandungan merkuri dan logam berat lainnya begitu mudah keluar karena dibabat habis asap ukuran polimer dari Divine Cigarette itu tadi. Namanya juga sumber energi, merkuri yang lepas juga melepaskan energi. Itu sebabnya, tubuh pasien terlihat lemas setelah menjalani terapi ini.

Untuk menguatkan kondisi pasien, Dr Gretha Zahar telah mengembangkan kontributor energi dari campuran kopi dan telur. Uji laboratorium baik dalam bentuk eksperimen uji akut maupun kronis campuran kopi telur terhadap ratusan tikus di laboratorium Biologi Sel dan Biologi Molekuler Universitas Brawijaya, hasilnya akhirnya semua tikus sehat dan tanpa efek samping. (RO/OL-2)





Reply With Quote
  #2  
Old 16th November 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default

Spoiler for contribution from::
Reply With Quote
  #3  
Old 16th November 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default


Bermanfaat? gunakan sebagai bentuk apresiasi.
Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu mandan memberikan komen di thread sampah.
Repost/Salkam? silahkan dimoderasi

Reply With Quote
  #4  
Old 16th November 2010
theghel's Avatar
theghel theghel is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 39
theghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Guru
Default

koq di foto memasukkannya melalui telinga..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:14 PM.


no new posts