Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Dialog si Kembar

Ini adalah kisah nyata yang diceritakan dan ditulis kembali oleh si Adik. Kisah ini mengenai dua saudara kembar yang sedari Bayi sudah terpisah karena masalah keluarga,mereka tidak pernah bertemu, dan baru dipertemukan kembali saat mereka sudah dewasa, yaitu tepatnya saat mereka berusia 20 Tahun. Sang Kakak dibesarkan oleh Ayahnya, sementara sang Adik oleh ibunya.

Ayah dan Ibu yg masing2 memiliki keyakinan berbeda, berbeda pula dalam cara membesarkan anak masing masing. Sang Ayah yg memiliki kemampuan Finansial jauh lebih baik mengajarkan si Kakak untuk melihat segala sesuatu berdasarkan Logika,bukti dan hukum Sebab - Akibat. Ajaran agama yg dianut oleh sang Ayah tidak diajarkan begitu mendalam, karena baginya Agama itu hanya sebatas keyakinan, dan tidak begitu masuk Logika. Akibatnya, si Kakak tumbuh sebagai anak yang cenderung Materialistis (senantiasa mengaitkan segala hal dengan materi).

Sementara di lain pihak, sang Ibu mengajarkan si Adik ajaran Islam yang taat. Ibu yg secara Finansial tidak lebih baik dari Ayah, mengajarkan si Adik untuk hidup sederhana, dan selalu bersyukur atas setiap Rejeki yg didapat. Sebagai hasilnya, si Adik tumbuh menjadi Pribadi yg rendah hati, dewasa, dan senantiasa Bersyukur.

Pada suatu masa,atas seizin Allah kedua saudara ini dipertemukan. Banyak hal baik yg terjadi setelah itu. Dan setelah pertemuan itu, mereka berdua pun berjanji untuk selalu menjaga tali silaturahmi.

Suatu hari, si Kakak menghadapi masalah berat di pekerjaanya. Dia diharuskan untuk menyelesaikan pekerjaan yang banyak ditengah waktu Deadline yang semakin dekat. Si Kakak mengeluh, marah, mencaci orang2 di sekelilingnya dan melihat apapun yang ada disekitarnya tampak menyebalkan. Dia berfikir, dia sudah bekerja sangat keras, baik dan memuaskan, tapi kenapa hasilnya hanya ini yang didapat. Semakin lama bukannya semakin santai, tapi malah semakin sibuk dan semakin membuatnya stress. Ditengah kekesalannya pada saat itu, terbersit pikiran darinya untuk berkunjung ke tempat Adiknya. Akhirnya, si Kakak pergi menuju kontrakan Adiknya.

Sampailah si Kakak di sebuah kontrakan sederhana, dimana ruangannya hanya seukuran 1 x 2 meter, dan hanya terdapat sebuah kasur gulung tipis, satu lemari pakaian kecil, sebuah Sajadah, dan sebuah kipas angin kecil. Dalam hati dia berfikir, ruangan ini bahkan tidak lebih besar dari Ruang Kerjaku, apalagi Fasilitas yang ada didalamnya. Aku bukannya tidak ingin membantunya, tapi dia sendiri yang menolak pemberianku dengan alasan, dia masih sanggup untuk berusaha sendiri.

Tapi, bukan itu yg si Kakak ingin obrolkan dengan si Adik. Si Kakak ingin bercerita mengenai masalah pekerjaan yang tengah dihadapinya. Segera setelah si Adik selesai menunaikan Shalat Isya, dialog pun terjadi,...


Selesai!


Spoiler for Sumber Cerita:

Email yang dikirimkan Adik saya.




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:40 AM.


no new posts