FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Puasa memiliki beberapa manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya:
1. Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama. Firman Allah Ta 'ala : "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah: 183) Catatan Penting : Dalam kesempatan ini, kami mengingatkan kepada para saudaraku kaum muslimin yang suka merokok. Sesungguhnya dengan cara berpuasa mereka bisa meninggalkan kebiasaan merokok yang mereka sendiri percaya tentang bahayanya terhadap jiwa, tubuh, agama dan masyarakat, karena rokok termasuk jenis keburukan yang diharamkan dengan nash Al-Qur'anul Karim. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih balk. Hendaknya mereka tidak berpuasa (menahan diri) dari sesuatu yang halal, kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram, kami memohon ampun kepada Allah untuk kami dan untuk mereka. 2. Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan. 3. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut. 4. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan. 5. Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir. 6. Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka. 7. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa (Lihat kitab Larhaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim). |
#2
|
|||
|
|||
![]()
Pada bulan Ramadhan, seorang Mukmin mempunyai beberapa tugas syar�i. Tugas-tugas ini sudah dijelaskan oleh Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sunnah qauliyah (perkataan) beliau, juga praktek-praktek beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena bulan Ramadhan merupakan musim kebaikan. Nikmat-nikmat All�h Azza wa Jalla yang dianugerahkan kepada para hamba pada bulan ini lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.[1]
Tugas-tugas ini mencakup banyak persoalan hukum syar�i, yang meliputi seluruh amalan selama satu bulan yang penuh dengan amal kebaikan dan ketaqwaan. PERTAMA : SHIYAM (PUASA). Secara umum, shiy�m (puasa) memiliki keutamaan yang besar. Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah. كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka, demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh di sisi All�h, aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi". Imam Mazari rahimahullah dalam kitab al Mu�lim Bifaw�-idi Muslim (2/41), mengatakan, �Dalam hadits qudsi ini, All�h Azza wa Jalla secara khusus menyebut puasa sebagai �milikKu�, padahal semua perbuatan baik yang dilakukan secara ikhlas juga milikNya; karena dalam puasa tidak mungkin (kecil kemungkinan-red) ada riy�, sebagaimana pada perbuatan-perbuatan selainnya. Karena puasa itu perbuatan menahan diri dan menahan lapar, sementara orang yang menahan diri -baik karena sudah kenyang atau pun karena miskin- zhahirnya sama saja dengan orang yang menahan diri dalam rangka beribadah kepada All�h Azza wa Jalla. Niat serta motivasi yang tersimpan dalam hatilah yang memiliki peranan penting dalam masalah ini. Sedangkan shalat, haji dan zakat merupakan perbuatan-perbuatan lahiriyah yang berpotensi menimbulkan riya� [2] dan sum�ah [3]. Oleh karena itu, puasa dikhususkan sebagai milik All�h sementara yang lainnya tidak." Disamping keutamaan yang bersifat umum ini ada keutamaan khusus yang melekat dengan bulan Ramadh�n, berdasarkan sabda Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam, مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "Barangsiapa yang puasa Ramadh�n karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat".[4] Dan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. شَهْرُ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ "Satu bulan sabar (berpuasa Ramadh�n) ditambah tiga hari puasa pada setiap bulan, sama dengan puasa satu tahun".[5] Yang dimaksud dengan bulan sabar yaitu bulan Ramadhan [6]. Ibnu Abdil Barr rahimahullah [7] menjelaskan,�Dalam kamus Lis�nul Arab, shaum juga bermakna sabar. All�h Azza wa Jalla berfirman. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". [az-Zumar/39:10] Abu Bakar Ibnul Anbari mengatakan,"Shaum (puasa) itu dinamakan sabar, karena puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berkumpul suami-istri serta menahan diri dari syahwat." KEDUA : QIYAMULLAIL (TARAWIH) Shalat tarawih ini sunnahnya dikerjakan secara berjama�ah selama bulan Ramadh�n. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ "Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka ditetapkan pahala baginya, seperti shalat sepanjang malam".[8] Dalam menerangkan keutamaan shalat tarawih ini Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "Barangsiapa yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat" [9]. Petunjuk terbaik tentang jumlah raka�at shalat malam pada bulan Ramadh�n atau bulan lainnya, ialah petunjuk yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan dari perbuatan beliau, yaitu shalat 11 raka�at. Karena beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam panutan yang sempurna. KETIGA : SHADAQAH. Kedermawanan Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam paling menonjol pada bulan Ramadh�n bila dibandingkan dengan kedermawanan beliau Shallallahu 'alaihi wa salalm pada bulan-bulan yang lain [10]. Kedermawanan ini mencakup semua arti shadaqah dan semua jenis perbuatan baik. Karena kedermawanan itu banyak memberi dan sering memberi [11]. Dan ini mencakup berbagai macam amal kebajikan dan perbuatan baik. KEEMPAT : MEMBERIKAN BUKA PUASA KEPADA ORANG YANG BERPUASA Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan umatnya untuk melakukannya dan memberitahukan pahala yang sangat besar sebagai hasil yang bisa mereka raih. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا "Barangsiapa yang memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala, sebagaimana pahala orang yangberpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa".[12] KELIMA : MEMBACA AL-QUR'AN. Bulan Ramadhan, merupakan bulan al-Qur�an, sebagaimana difirmankan oleh All�h Azza wa Jalla. "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadh�n, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'�n sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". [al-Baqarah/2:185]. Dalam sunnah �amaliyah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, terdapat keterangan tentang praktik nyatanya. Jibril Alaihissallam mengajak Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bertadarus al-Qur��npada setiap malam bulan Ramadh�n [13]. KEENAM : UMRAH Imam Bukh�ri rahimahullah dan Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِيْ "Umrah pada bulan Ramadh�n sama dengan haji bersamaku". Perhatikanlah keutamaan ini -semoga All�h merahmati anda sekalian-. Alangkah besar dan alangkah afdhalnya. KETUJUH : MENCARI LAILATUL QADAR All�h Azza wa Jalla berfirman. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur��n pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". [al-Qadr/97:1-3]. Dalam kitab shahih Bukh�ri dan Muslim ada riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "Barangsiapa shalat pada malam qadar karena iman dan karena ingin mencari pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat". Lailatul qadar itu berada pada malam-malam ganjil sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadh�n. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi rahimahulllah dan Ibnu M�jah rahimahullah dengan sanad yang shahih dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau Radhiyallahu 'anha bercerita : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَقُوْلُ قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي "Wahai Ras�lull�h, apakah yang aku katakan, jika aku mendapati lailatul qadar? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,�Katakanlah : اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي "Ya All�h, sesungguhnya engkau Maha Pemberi Maaf, maka maafkanlah aku." Demikianlah ringkasan beberapa tugas pokok yang semestinya dilaksanakan oleh seorang muslim pada bulan yang penuh barakah ini. Adapun tugas selengkapnya yang wajib dijaga oleh seorang muslim pada bulan ini yaitu menahan diri dari segala perbuatan jelek, sabar terhadap penderitaan, menjaga hati dan melaksanakan kewajiban lahir, dengan cara konsisten menjalankan hukum-hukum Islam dan mengikuti sunnah-sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. [Diterjemahkan Redaksi dari Al Ashalah edisi 3/15 Sya�ban 1413 H halaman 70-72.] [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04-05/Tahun XIV/1431H/2010M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo � Purwodadi Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197] _______ Footnote [1]. Fathul B�ri 1/31. [2]. Ingin amalannya dilihat orang [3]. Ingin amalannya didengar orang [4]. Muttafaqun alaihi dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. [5]. Diriwayatkan Imam Nas�i (4/218), Ahmad (2/263 dan 284) dan Thay�lisi (315) dan al Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan sanad shahih. [6]. At-Tamh�d 19/61 [7]. At-Tamh�d [8]. Hadits Riwayat Abu D�wud, Tirmidzi, Nas�i, Ibnu Nashr dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang shahih [9]. Muttafaq �alaihi [10]. Muttafaq �alaihi [11]. Lath�iful Ma��rif, hlm. 173, karya Ibnu Rajab rahimahullah [12]. Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu M�jah, dari Zaid bin Khalid Radhiyallahu 'anhu, dengan sanad yang shahih [13]. HR Imam Bukh�r TUGAS MUKMIN DI BULAN RAMADHANOlehSyaikh Ali bin Hasan bin Abdul Hamid Al-HalabyPada bulan Ramadhan, seorang Mukmin mempunyai beberapa tugas syar�i. Tugas-tugas ini sudah dijelaskan oleh Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sunnah qauliyah (perkataan) beliau, juga praktek-praktek beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena bulan Ramadhan merupakan musim kebaikan. Nikmat-nikmat All�h Azza wa Jalla yang dianugerahkan kepada para hamba pada bulan ini lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.[1]Tugas-tugas ini mencakup banyak persoalan hukum syar�i, yang meliputi seluruh amalan selama satu bulan yang penuh dengan amal kebaikan dan ketaqwaan.PERTAMA : SHIYAM (PUASA).Secara umum, shiy�m (puasa) memiliki keutamaan yang besar. Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah.كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ"Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka, demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh di sisi All�h, aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi".Imam Mazari rahimahullah dalam kitab al Mu�lim Bifaw�-idi Muslim (2/41), mengatakan, �Dalam hadits qudsi ini, All�h Azza wa Jalla secara khusus menyebut puasa sebagai �milikKu�, padahal semua perbuatan baik yang dilakukan secara ikhlas juga milikNya; karena dalam puasa tidak mungkin (kecil kemungkinan-red) ada riy�, sebagaimana pada perbuatan-perbuatan selainnya. Karena puasa itu perbuatan menahan diri dan menahan lapar, sementara orang yang menahan diri -baik karena sudah kenyang atau pun karena miskin- zhahirnya sama saja dengan orang yang menahan diri dalam rangka beribadah kepada All�h Azza wa Jalla. Niat serta motivasi yang tersimpan dalam hatilah yang memiliki peranan penting dalam masalah ini. Sedangkan shalat, haji dan zakat merupakan perbuatan-perbuatan lahiriyah yang berpotensi menimbulkan riya� [2] dan sum�ah [3]. Oleh karena itu, puasa dikhususkan sebagai milik All�h sementara yang lainnya tidak."Disamping keutamaan yang bersifat umum ini ada keutamaan khusus yang melekat dengan bulan Ramadh�n, berdasarkan sabda Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam,مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"Barangsiapa yang puasa Ramadh�n karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat".[4]Dan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.شَهْرُ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ"Satu bulan sabar (berpuasa Ramadh�n) ditambah tiga hari puasa pada setiap bulan, sama dengan puasa satu tahun".[5]Yang dimaksud dengan bulan sabar yaitu bulan Ramadhan [6]. Ibnu Abdil Barr rahimahullah [7] menjelaskan,�Dalam kamus Lis�nul Arab, shaum juga bermakna sabar. All�h Azza wa Jalla berfirman."Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". [az-Zumar/39:10]Abu Bakar Ibnul Anbari mengatakan,"Shaum (puasa) itu dinamakan sabar, karena puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berkumpul suami-istri serta menahan diri dari syahwat."KEDUA : QIYAMULLAIL (TARAWIH)Shalat tarawih ini sunnahnya dikerjakan secara berjama�ah selama bulan Ramadh�n. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ"Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka ditetapkan pahala baginya, seperti shalat sepanjang malam".[8]Dalam menerangkan keutamaan shalat tarawih ini Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"Barangsiapa yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat" [9].Petunjuk terbaik tentang jumlah raka�at shalat malam pada bulan Ramadh�n atau bulan lainnya, ialah petunjuk yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan dari perbuatan beliau, yaitu shalat 11 raka�at. Karena beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam panutan yang sempurna.KETIGA : SHADAQAH.Kedermawanan Ras�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam paling menonjol pada bulan Ramadh�n bila dibandingkan dengan kedermawanan beliau Shallallahu 'alaihi wa salalm pada bulan-bulan yang lain [10].Kedermawanan ini mencakup semua arti shadaqah dan semua jenis perbuatan baik. Karena kedermawanan itu banyak memberi dan sering memberi [11]. Dan ini mencakup berbagai macam amal kebajikan dan perbuatan baik.KEEMPAT : MEMBERIKAN BUKA PUASA KEPADA ORANG YANG BERPUASARas�lull�h Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan umatnya untuk melakukannya dan memberitahukan pahala yang sangat besar sebagai hasil yang bisa mereka raih. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا"Barangsiapa yang memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala, sebagaimana pahala orang yangberpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa".[12]KELIMA : MEMBACA AL-QUR'AN.Bulan Ramadhan, merupakan bulan al-Qur�an, sebagaimana difirmankan oleh All�h Azza wa Jalla."(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadh�n, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'�n sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". [al-Baqarah/2:185].Dalam sunnah �amaliyah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, terdapat keterangan tentang praktik nyatanya. Jibril Alaihissallam mengajak Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bertadarus al-Qur��npada setiap malam bulan Ramadh�n [13].KEENAM : UMRAHImam Bukh�ri rahimahullah dan Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِيْ"Umrah pada bulan Ramadh�n sama dengan haji bersamaku".Perhatikanlah keutamaan ini -semoga All�h merahmati anda sekalian-. Alangkah besar dan alangkah afdhalnya.KETUJUH : MENCARI LAILATUL QADARAll�h Azza wa Jalla berfirman."Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur��n pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". [al-Qadr/97:1-3].Dalam kitab shahih Bukh�ri dan Muslim ada riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"Barangsiapa shalat pada malam qadar karena iman dan karena ingin mencari pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat".Lailatul qadar itu berada pada malam-malam ganjil sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadh�n. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi rahimahulllah dan Ibnu M�jah rahimahullah dengan sanad yang shahih dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau Radhiyallahu 'anha bercerita :يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَقُوْلُ قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"Wahai Ras�lull�h, apakah yang aku katakan, jika aku mendapati lailatul qadar? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,�Katakanlah :اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"Ya All�h, sesungguhnya engkau Maha Pemberi Maaf, maka maafkanlah aku."Demikianlah ringkasan beberapa tugas pokok yang semestinya dilaksanakan oleh seorang muslim pada bulan yang penuh barakah ini. Adapun tugas selengkapnya yang wajib dijaga oleh seorang muslim pada bulan ini yaitu menahan diri dari segala perbuatan jelek, sabar terhadap penderitaan, menjaga hati dan melaksanakan kewajiban lahir, dengan cara konsisten menjalankan hukum-hukum Islam dan mengikuti sunnah-sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.[Diterjemahkan Redaksi dari Al Ashalah edisi 3/15 Sya�ban 1413 H halaman 70-72.][Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04-05/Tahun XIV/1431H/2010M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo � Purwodadi Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]_______Footnote[1]. Fathul B�ri 1/31.[2]. Ingin amalannya dilihat orang[3]. Ingin amalannya didengar orang[4]. Muttafaqun alaihi dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.[5]. Diriwayatkan Imam Nas�i (4/218), Ahmad (2/263 dan 284) dan Thay�lisi (315) dan al Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan sanad shahih.[6]. At-Tamh�d 19/61[7]. At-Tamh�d[8]. Hadits Riwayat Abu D�wud, Tirmidzi, Nas�i, Ibnu Nashr dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang shahih[9]. Muttafaq �alaihi[10]. Muttafaq �alaihi[11]. Lath�iful Ma��rif, hlm. 173, karya Ibnu Rajab rahimahullah[12]. Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu M�jah, dari Zaid bin Khalid Radhiyallahu 'anhu, dengan sanad yang shahih[13]. HR Imam Bukh�r |
#3
|
||||
|
||||
![]()
sebelumnya ane ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa y ndan
![]() karena ane g puasa tapi ane ambil postif nya aja dari thread yg ndan maksud ![]() kalo boleh kasih saran,isi thread nya dikasih jarak ndan antar baris biar g puyeng bacanya ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
![]() kalo menurut ane mending di tarok di lounge deh.. ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
baik komandan laksanakan
![]() tapi lebih cocok lagi disimpen d sf agama ![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
no offense buat TS, isi thread subhanallah sangat bermanfaat, tapi jika tujuannya ingin menarik perhatian orang lain untuk dibaca, sebaiknya dibuat lebih menarik
![]() nice thread ![]() |
![]() |
|
|