Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Bukan Qardhawi, bukan Pula Sistani

http://khilafahstuff.com/2009/04/13/...aupun-sistani/

Wahai segenap Mausia��, seorang pemimpin sebuah organisasi internasional, rabithah ulama� al-muslimin, Syaikh Yusuf al-Qardhawi, meledakkan sebuah �bom� tepat kearah uasaha mempersatukan kembali Umat Islam yang sedang mengalami perpecahan dan keterceraiberaian ini. Beliau memperingatkan akan tersebarnya � menurut ugkapan beliau- campur tangan kaum Syi�iy di wilayah-wilayah kaum Sunny. Kemudian diikuti oleh para pengikutnya yang berkoar-koar, mencampur adukkan antara amal shaleh dan yang lain, amal buruk.- Semoga Allah menerima taubat kami, mereka dan Syaikh al-Qardhawi- .

Hal ini telah menimbulkan reaksi balasan dari sisi yang lain, orang-orang yang berlidah tajam, kikir akaqn kebaikan. Mereka memanfaatkan kesempatannya untuk meledakkan �bom-bom� yang sama kearah para pejuang persatuan Umat Islam. Dengan demikian mereka telah menyebabkan beterbangannya kembali percikan-percikan pemikiran madzhabiah diatas langit kaum muslimin. Hal ini semakin menambah celah yang telah ada diantara mereka, mengingatkan masa-masa �panas� dalam sejarah mereka yang telah mengakibatkan kerugian yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah swt. Seorang penyair bersenandung;
Wakullun yadda�I washlan bilaila�..
(Masing-masing mengklaim punya posisi istimewa disisi Laila)
Walaila la tuqirru lahum bizdaka�..
(Namun�.., Laila tidak mengakuinya��)

Wahai segenap manusia��, Allah swt. berfirman; � Dan berjihadlah kalian semua dijalan Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah memilih kalian dan Dia tidaklah menjadikan sedikitpun kesulitan dalam agama ini, agama bapak kalian Ibrahim. Dialah yang telah memberi kalian nama �muaslimin� dari sebelumnya dan pada saat ini pula. Hal itu agar Rasul menjadi saksi atas kalian dan kalian menjadi saksi atas seluruh manusia. Maka dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan berpegang teguhlah kalian dengan (agama) Allah, Dialah penguasa kalian, Dialah sebaik-baik penguasa dan penolong� . Dalam tafsirnya, berkaitan dengan firmanNya; �

Ibnu Katsir mengatakan; �. Dialah yang telah memberi kalian nama �muaslimin� , Mujahid mengatakan, �Allah-lah yang memberi nama �Muslimin� bagi kalian pada masa-masa dahulu dalam kitab-kitab terdahulu dan dalam al-Qur�an ini pula�, demikian selain Mujahid mengatakan hal yang sama. Saya (Ibnu Katsir) tegaskan, inilah yang benar, sebab Allah swt. mengatakan ; �Dia telah memilih kalian dan Dia tidaklah menjadikan sedikitpun kesulitan dalam agama ini, agama bapak kalian Ibrahim� , setelah itu lalu Allah menganjurkan dan memerintahkan mereka agar mengikuti apa yang telah dibawa dating oleh Rasul saw. dan bahwa itu adalah agama bapak mereka Ibrahim al-Cholil as.

Bukan hanya itu, Allah lalu melanjutkan dengan menyebut nikmatNya yang telah diturunkan kepada Umat ini yakni berupa disebut-sebutnya umat ini dengan pujian dalam kitab-kitab terdahulu dan terus dibaca oleh para pendeta. Oleh karena itu Allah berfirman; �Dialah yang telah memberi kalian nama �muaslimin� dari sebelumnya dan pada saat ini pula�. Imam an-Nasa�I, ketika menafsirkan ayat ini, meriwayatkan; telah bercerita padaku Hisyam bin Ammar, Muhammad bin Syu�aib telah menceritakan padaku, Mu�awiyah bin Sallam telah bercerita padaku, bahwa saudaranya, Zaid bin Sallam, telah bercerita kepada dia dari Abu Sallam, dia telah diceritai oleh al-Harits al-Asy�ari dari Rasul saw. beliau bersabda; � Barang siapa mengajak-ngajak dengan ajakan jahiliyah maka sesungguhnyya ia termasuk orang yang akan mendekam di neraka�.

Seorang laki-laki bertanya, Wahai Rasul, sekalipun dia shalat da zakat?, Beliau menjawab; �Ya, sekalipun shalat dan zakat�. Oleh karena itu mngajaklah kalian semua wahai hamba-hamba Allah dengan ajakan yang dengannya Allah swt. telah menyebut kalian, yakni �muslimin� �mukminin�.

Wahai manusia��., Allah swt. sesungguhnya telah menyempurnakan agamaNya bagi kita, telah menyempurnakan nikmatNya untuk kita, telah meridhai Islam sebagai agama kita dan telah menyebut kita dengan sebutan �muslimin�. Maka, atas dasar apakah sebagian mereka menambahkan kata-kata yang tidak berdasar pada nama yang telah dipilihkan oleh Allah untuk kita, lalu mereka katakan, �Ini Muslim Syi�ah� dan yang ini �Muslim Sunni. Padahal, tidak ada Sunii, tidak Syi�I didalam Islam.

Ini merupakan sebuah bid�ah yang diciptakan oleh musuh-musuh Islam, Allah tidak pernah menurunkan dasar bagi hal ini, kemudian dipasarkan ditengah-tengah kaum muslimin dibawah naungan kegelapan jahili dan selanjutnya semakin tummbuh besar diantara mereka disebabkan oleh berpecahan dan perselisihan yang dilakukan oleh mereka setelah datangnya penjelasan yang nyata dari Allah swt., sebagaimana hal ini telah diperbuat terhadap orang-orang sebelum mereka. Andaikata ada orang yang bertanya kepadaku, � Apakah Anda Sunni?� Maka, akan saya katakana, Tidak! Dan jika ia menimpalinya, � Berarti Anda Syi�i?� Maka akan saya katakana dengan sekuat tenaga dan penuh dengan percaya dirinya, � Tidak!�. Baragkali kemudian dia bingung dengan hal ini. Sebenarnya dia tidak perluy bingung, sebab, jawabannya sangatlah sederhana, � Saya Muslim, bukan Syi�I dan bukan Sunni, bukan Qardhawisme dan bukan Sistanisme�.

Andaikata Al-Qardhawi dan Sistani faham akan makna Islam tentulah mereka akan istiqamah diatas jalan termulya (at-Thariqath al-Mutsla), yakni menggunakan dengan sepenuhnya (ekspolor) ilmu dan kedudukan yang mereka miliki untuk mengarahkan para pengikutnya dengan segera tanpa ada sedikitpun penunudaan pada satu perkara saja, yaitu membai�at imam (pemimpin / khalifah) kaum muslimin yang akan berhukum dengan Kitab Allah swt., dan Sunnah Rasul saw., dan pasti mereka akan menghimpun kaum muslimin dalam satu Negara saja, yang disebut Negara Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah yang dibai�at kaum muslimin dan yang berhak untuk membuat undang-undang, mengadopsi hokum-hukum dan mengundangkan jihad melawan kaum kuffar untuk membebaskan negeri-negeri kaum muslimin yang terjajah tanpa sedekitpun peran �warga� mazhabi dalam mengarahkan aturan kehidupan Islam kecuali hal-hal yang berkaitan dengan perilaku peribadi (suluk fardy) dalam urusan ibadah dan pendapat-pendapat �aqa�diyyah (keyakinan) yang notabene memang memungkinkan terjadinya ikhtif berdasarkan dalili-dalil syar�I dan dengan ijtihad yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah ijtihad yang telah dikenal didalam Islam, yang mana perbedaan kaum muslimin dalam hal ini tidak mempengaruhi dalam kesatuan ummat Islam, penerapan agama mereka dan pengembanan dakwah mereka keseluruh penjuru dunia.

Wahai segenap kaum muslimin���, perang mulut yang terjadi antara keduanya sungguh telah sampai pada sebuah batas dimana masing-masing mengkalim bahwa dirinyalah yang melindungi dan memenagkan diatas latar belakang mazhab yang batil. Kelompok Syi�ah mengklaim, merekalah yang mewujudkan kemenagan Juli (The victory of July) di Libanon. Orang-orang Sunni megatakan, Merekalah yang mewujudkan kemenangan bulan Oktober di Sina�I (October victory in the Sinai). Padahal, bukan Syi�ah dan bukan pula Sunny yang memilki �kehebatan� didalam dua pertempuran itu, akan tetapi politik Amerika-lah yang menggariskan, merencanakan dan �memutar� pertempuran itu, kaum kita (Islam) hanyalah sebagai pelaksana saja, mereka tidak tahu dimana ada kesempatan (laa ya�rifuuna min aina tu�kal al-katif) dan mereka tidaklah faham urusan politik lebih jauh dari ujung hidungnya ( ab�ad min arnabati unufihim).

Andaikata apa yang mereka katakan itu benar dan sadar sadar akan keislaman dan tuntutan merka, tentulah para pemenang Mesir itu menerapkan Islam di Mesir dan sekitarnya, dan tentunya mereka tidak akan rela dengan hukum thaghut republik. Dan tentu pula para pemenang Libanon itu dapat menguasai gedung Ba�bda dan akan memimpin Libanon dan sekitarnya dengan Hukum Allah swt. Dan tidak menerima hukum Maroon lotere. Dan tentu pula kedua kelompok itu akan menyempurnakan jalannya sebegai pelepas �catut penjepit� masjid Al-Aqsa untuk membebaskannya dari cengakraman kuku penjajah yang telah lebih sembilan puluh tahun.

Khuthbah kedua.
Wahai segenap manusia��., dua kepemimpinan semu bagi kaum muslimin itu, Syi�ah dan Sunnah � dengan ilmu dan pangkat mereka � sesungguhnya mereka melayani para pemimipin negeri-negeri Islam yang tidak berhukum dengan Islam.

Maka, tidaklah sebuah daerah dimana darinya dakwah Yusuf al-Qardhawi bertolak, berhukum dengan Islam, bahkan disanalah pagkalan terbesar bagi AS di Timur Tengah, tidak pula Tunisia, dimana para pengikut al-qardawi meluncurkan pembelaan terhadap apa yang dikatakan olehnya, berhukum dengan Islam, bahkan merekalah (pemerintahan merekalah) yang mengelurkan statmen puasa adalah menghambat produksi, tidak pula Mesir, Sudan dan Negara-negara dhirar yang berdiri di dunia Islam itu berhukum dengan Islam atau menerima untuk didakwahkan untuk bethukum pada Islam didalamnya.

Semua Negara-negara itu memerangi para pejuang khilafah dan hukum Islam dengan tanpa hentinya. Tidak penting bagi kami, apakah mereka itu ulama�-ulama� Syafi�iyah, Hanafiyah, Malikiyah atau Hanabilah. Pada sisi lain, Iran dan orang-orang yang searah dengan mereka dari negeri-negeri dhira, juga bukan Negara yang mau berhukum dengan Islam, sebuah Negara dimana darinyalah suara dakwah Hasan Zadah, Editor of International Affairs di kantor berita �Mehr� Iran, dan seorang yang memilki serangan telakm terhadap al-Qardawi.

Tidak penting bagi kami, apakah ia Sistaniesme, Khumainiesme atau Shaderisme, Alawyisme, Itsna �Asyariesme Imamiesmeau Zaidiesme atau yang lain dari berbagai mazhab dan pandangan-panbdangan ijtihadi. Kedua kelompok itu yang jelas diam seribu bahasa terhadap tidak diterapkannya al-qur�an dan al-Hadist dalam kehidupan kaum Muslimin, bahkan penghalang yang kuat dari penerapan al-quran dan al-Hadist, pelayan yang taat terhadap kekuatan kufur yang menghegomoni negeri-negeri Islam dan merampas kekayaan dan menghancurkan kesucian-kesucian (muqaddsat) mereka, Yakni bangsa-bagsa Amerika, Iggris, Pracis dan semacamnya.

Kedua kelompok ini menempati posisi mencela orang-orang yang beraktivitas mengembalikan izzah kaum muslimin dan mengakkan khilafah kaum muslimin dengan dengan lidah yang tajam, yang kikir akan kebaikan. Ketika dikatakan kepada mereka, � mari kita bersama-sama beraktivitas untuk menegakkan khlafah dan menerapkan Syari�ah Islam, maka kalian akan melihat bahwa mereka benar-benar menghalangi kalian. Kedua kelompok inilah yang ikut andil dalam dialog antar agama yang palsu, bahkan haram, mereka pelintir �leher-leher� ayat al-quran agar sesuai dengan dengan hawa nafsu tuan-tuan mereka dan menghalang-halangi dari jalan Allah dan mencari jalan yang bengkok.

Apakah usaha mewujudkan kerukunan antar umat beragama lebih utama dari pada usaha mewujudkan ukhuwwah islamiyah? Lalu apa yang kita butuhkan dengan ilmu mereka? Dan apa pula yang dapat kita manfaatkan dari pangkat-pangkat mereka?

Ingatlah, hendaknya mereka takut kepada Allah swt. dan berkata dengan perkataan yang benar, hendaklah mereka kembali pada kesadaran mereka, kembali pada pangkuan umat mereka, sebaik-baik umat yang ditampilkan bagi manusia, memerintahkan yang ma�ruf dan melarang yang mungkar, beramal dengan amal-amal yang berfaat bagi mereka dan kaum muslimin di dunia dan khirat mereka, dan agar mereka segera berhenti dari perselisihan fikriah dan mazhabiyah semacam ini, yang substansinya tidak melayani kecuali musuh-musuh Islam dan kaum muslimin, dan cukuplah Allah sebagai Dzat yang mengurus kita.

Adapun media-media fasik yang memasarkan orang-orang yang suka berlebih-lebihan itu, dan masa bodoh dengan dengan suara-suara kebenaran yang muncul dari para pejuang khilafah, maka, sesungguhnya ia mencar-cari krisi yang akan dipukulkan pada kita, fitnah yang dari dalamnya akan diwujudkan tujuan-tujuan para pemilk kenikmatan yang hina ini, yaitu para penguasa antek dan tuan-tuan mereka, agar kaum keberadaan muslimin tidak bergeser dari apa yang saat ini kalian ketahui, berupa perpecahan, keterceraiberaian dan saling bertikai karena sebab yang paling kecil sekalipun, maka cukuplah Allah sebagai Dzat yang akan mewakili kita.

Ingat, solusi satu-satunya terhadap berbagai persoalan yang rumit dan sulit ini adalah berjuang bersama para muhlishin yang berjuang untuk mengembalikan izzah bagi agama ini dan menegakkan kembali Daulah Khilafah Islamiyah al-Rasyidah �Ala minhaj al-Nubuwah. Dialah satu-satunya yang mampu membungkam mulut-mulut kotor dan membuat tembok pembatas dari orang-orang yang melewati batas.

19/09/2008
Khothib: As-Syaikh Isham Ameera. Al-Quds, Bait Shafa-fa.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:36 AM.


no new posts