Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Business > Investasi dan Keuangan

Investasi dan Keuangan Segala tentang Investasi dan keuangan dikupas disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 26th July 2010
skillfulmen's Avatar
skillfulmen skillfulmen is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jan 2010
Location: Somewhere Over The Rainbo
Posts: 1,683
Rep Power: 19
skillfulmen memiliki reputasi yang sangat baikskillfulmen memiliki reputasi yang sangat baikskillfulmen memiliki reputasi yang sangat baikskillfulmen memiliki reputasi yang sangat baikskillfulmen memiliki reputasi yang sangat baikskillfulmen memiliki reputasi yang sangat baik
Default Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah

Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah



Dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.


Setiap orang memiliki cara dalam mengelola keuangan. Prinsipnya, pendapatan rutin bulanan sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan dan menyisakan uang untuk tabungan. Lantas, sudahkah pendapatan Anda disisihkan setiap bulannya untuk tabungan?

Sejumlah peserta workshop perencanaan keuangan bertema "Salary Vs Selera", yang digelar EXPERD, Sabtu (24/7/2010) di Barcode, Kemang, Jakarta, menyatakan kesulitannya dalam mengelola keuangan. Sistem amplop, misalnya, tak menjadi solusi keuangan dan akhirnya penghasilan rutin tak bersisa setiap bulannya.

Perencana keuangan, Ahmad Gozali, menjelaskan, perlu konsistensi untuk menjalani perencanaan keuangan. Khusus untuk sistem amplop, misalnya, dibutuhkan 21 hari untuk mengubah kebiasaan, ditambah sifat jujur dan disiplin untuk menjalankannya.

"Sebenarnya yang perlu diubah lebih dahulu adalah mindset agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Jika sebelumnya fokus pada cara menyisakan uang, maka ubah mindset dengan cara yang baik untuk menghabiskan uang dari penghasilan bulanan. Jangan menyisakan uang, tetapi habiskan dengan cara menyenangkan. Karena uang memang untuk dibelanjakan dan gajian untuk dihabiskan," tutur Gozali memaparkan konsepnya dalam mengelola keuangan saat workshop.

Menghabiskan uang gajian ala Gozali ini jangan diartikan perilaku konsumtif yang cenderung mengedepankan keinginan (selera) dan bukannya kebutuhan. Cara mengelola keuangan ini dilakukan dengan empat tahapan prioritas:

1. Kewajiban agama/sosial, 10 persen dari penghasilan
Menurut Gozali, dalam menentukan prioritas, Anda perlu menentukan pengeluaran dengan melihat faktor risiko (tinggi, menengah, rendah) dan fleksibilitasnya. Pengeluaran yang fleksibel bersifat jangka panjang yang masih bisa ditawar, sedangkan lawannya, yakni kebutuhan tidak fleksibel atau tetap (fix), bersifat jangka pendek.

"Kewajiban agama atau sosial, seperti zakat (Muslim), perpuluhan (Nasrani), berada dalam prioritas pertama. Pengeluaran ini sifatnya fix, 2,5 persen untuk zakat, misalnya, ini tak bisa ditawar. Jadi, keluarkan dana zakat saat menerima gajian setiap bulan," ujar Gozali.

2. Cicilan utang, maksimal 35 persen dari penghasilan
Pengeluaran ini sifatnya juga fix dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memenuhi kewajiban ini setiap bulan saat awal menerima gajian. Cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan lainnya perlu dilunasi sesuai pembelanjaan Anda.

"Bunga semakin tinggi jika kewajiban ini tidak segera dipenuhi. Selain faktor psikologis, bagi orang normal Anda akan mengalami gangguan psikologis jika terlilit banyak utang. Belum lagi konsekuensi legal jika kredit di bank macet," kata Gozali.

3. Kebutuhan masa depan, minimal 10 persen dari penghasilan
Menabung, berinvestasi, dan membeli asuransi adalah sejumlah bentuk kebutuhan masa depan yang harus dialokasikan dari penghasilan bulanan. Kebutuhan ini menjadi penting karena kondisi keuangan selalu dinamis. Apalagi bagi karyawan, di mana ketahanan gaji memungkinkan untuk naik, turun, atau bahkan tak berpenghasilan alias kehilangan pekerjaan (PHK misalnya). Sifat dari pengeluaran ini fix dan berisiko tinggi.

4. Biaya hidup, 40-60 persen dari penghasilan
Jika ketiga kewajiban di atas sudah dipenuhi begitu Anda menerima gaji bulanan, gunakan sisanya untuk memenuhi semua kebutuhan rutin bulanan, seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak, iuran lingkungan/keamanan, termasuk yang terkait hobi seperti membeli buku, menonton film, atau pengeluaran entertainment lainnya (yang sifatnya keinginan).

"Dengan menjalani, Anda takkan kehabisan uang saat awal menerima gaji. Jika pun Anda tergiur membeli barang diskon di mal, Anda sudah menyadari sisa uang Anda (setelah dikeluarkan untuk tiga prioritas teratas) tak akan cukup lagi untuk berbelanja. Karena masalah utama yang dialami banyak orang dengan penghasilannya adalah uang cepat habis terpakai begitu menerima gaji," ungkap Gozali.

Gozali menegaskan prioritas membelanjakan uang adalah membayar utang, lalu dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.

Sebesar apa pun penghasilan Anda, uang takkan tersisa setiap bulannya jika masih menggunakan pola lama. Jadi, jika Anda sepakat dengan Gozali, habiskan penghasilan rutin Anda dengan membelanjakan sesuai empat prioritas utama. Pastikan sifat konsumtif untuk memenuhi selera ada di urutan paling akhir.

sumber: kompas

silahkan dihabiskan gaji anda,,,dengan tips diatas :araara:


Reply With Quote
  #2  
Old 8th August 2010
ukid's Avatar
ukid ukid is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2010
Posts: 1,051
Rep Power: 24
ukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessedukid is blessed
Default

berarti yang nyisa berapa persen y???
Reply With Quote
  #3  
Old 29th September 2010
edonesia's Avatar
edonesia edonesia is offline
Newbie
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 6
Rep Power: 0
edonesia mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by skillfulmen View Post
Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah



Dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.


Setiap orang memiliki cara dalam mengelola keuangan. Prinsipnya, pendapatan rutin bulanan sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan dan menyisakan uang untuk tabungan. Lantas, sudahkah pendapatan Anda disisihkan setiap bulannya untuk tabungan?

Sejumlah peserta workshop perencanaan keuangan bertema "Salary Vs Selera", yang digelar EXPERD, Sabtu (24/7/2010) di Barcode, Kemang, Jakarta, menyatakan kesulitannya dalam mengelola keuangan. Sistem amplop, misalnya, tak menjadi solusi keuangan dan akhirnya penghasilan rutin tak bersisa setiap bulannya.

Perencana keuangan, Ahmad Gozali, menjelaskan, perlu konsistensi untuk menjalani perencanaan keuangan. Khusus untuk sistem amplop, misalnya, dibutuhkan 21 hari untuk mengubah kebiasaan, ditambah sifat jujur dan disiplin untuk menjalankannya.

"Sebenarnya yang perlu diubah lebih dahulu adalah mindset agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Jika sebelumnya fokus pada cara menyisakan uang, maka ubah mindset dengan cara yang baik untuk menghabiskan uang dari penghasilan bulanan. Jangan menyisakan uang, tetapi habiskan dengan cara menyenangkan. Karena uang memang untuk dibelanjakan dan gajian untuk dihabiskan," tutur Gozali memaparkan konsepnya dalam mengelola keuangan saat workshop.

Menghabiskan uang gajian ala Gozali ini jangan diartikan perilaku konsumtif yang cenderung mengedepankan keinginan (selera) dan bukannya kebutuhan. Cara mengelola keuangan ini dilakukan dengan empat tahapan prioritas:

1. Kewajiban agama/sosial, 10 persen dari penghasilan
Menurut Gozali, dalam menentukan prioritas, Anda perlu menentukan pengeluaran dengan melihat faktor risiko (tinggi, menengah, rendah) dan fleksibilitasnya. Pengeluaran yang fleksibel bersifat jangka panjang yang masih bisa ditawar, sedangkan lawannya, yakni kebutuhan tidak fleksibel atau tetap (fix), bersifat jangka pendek.

"Kewajiban agama atau sosial, seperti zakat (Muslim), perpuluhan (Nasrani), berada dalam prioritas pertama. Pengeluaran ini sifatnya fix, 2,5 persen untuk zakat, misalnya, ini tak bisa ditawar. Jadi, keluarkan dana zakat saat menerima gajian setiap bulan," ujar Gozali.

2. Cicilan utang, maksimal 35 persen dari penghasilan
Pengeluaran ini sifatnya juga fix dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memenuhi kewajiban ini setiap bulan saat awal menerima gajian. Cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan lainnya perlu dilunasi sesuai pembelanjaan Anda.

"Bunga semakin tinggi jika kewajiban ini tidak segera dipenuhi. Selain faktor psikologis, bagi orang normal Anda akan mengalami gangguan psikologis jika terlilit banyak utang. Belum lagi konsekuensi legal jika kredit di bank macet," kata Gozali.

3. Kebutuhan masa depan, minimal 10 persen dari penghasilan
Menabung, berinvestasi, dan membeli asuransi adalah sejumlah bentuk kebutuhan masa depan yang harus dialokasikan dari penghasilan bulanan. Kebutuhan ini menjadi penting karena kondisi keuangan selalu dinamis. Apalagi bagi karyawan, di mana ketahanan gaji memungkinkan untuk naik, turun, atau bahkan tak berpenghasilan alias kehilangan pekerjaan (PHK misalnya). Sifat dari pengeluaran ini fix dan berisiko tinggi.

4. Biaya hidup, 40-60 persen dari penghasilan
Jika ketiga kewajiban di atas sudah dipenuhi begitu Anda menerima gaji bulanan, gunakan sisanya untuk memenuhi semua kebutuhan rutin bulanan, seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak, iuran lingkungan/keamanan, termasuk yang terkait hobi seperti membeli buku, menonton film, atau pengeluaran entertainment lainnya (yang sifatnya keinginan).

"Dengan menjalani, Anda takkan kehabisan uang saat awal menerima gaji. Jika pun Anda tergiur membeli barang diskon di mal, Anda sudah menyadari sisa uang Anda (setelah dikeluarkan untuk tiga prioritas teratas) tak akan cukup lagi untuk berbelanja. Karena masalah utama yang dialami banyak orang dengan penghasilannya adalah uang cepat habis terpakai begitu menerima gaji," ungkap Gozali.

Gozali menegaskan prioritas membelanjakan uang adalah membayar utang, lalu dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.

Sebesar apa pun penghasilan Anda, uang takkan tersisa setiap bulannya jika masih menggunakan pola lama. Jadi, jika Anda sepakat dengan Gozali, habiskan penghasilan rutin Anda dengan membelanjakan sesuai empat prioritas utama. Pastikan sifat konsumtif untuk memenuhi selera ada di urutan paling akhir.

sumber: kompas

silahkan dihabiskan gaji anda,,,dengan tips diatas :araara:
Mirip dengan tips dari "karyawan bisa kaya" dengan resep 1234 = 10% amal, 20% kesenangan, 30% nabung&investasi, 40% pengeluaran rutin...mantap ndan..
Reply With Quote
  #4  
Old 4th October 2010
bebekpatriot bebekpatriot is offline
Newbie
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 8
Rep Power: 0
bebekpatriot mempunyai hidup yang Normal
Default

nice inpo gan :beer: keep posting ndan
Reply With Quote
  #5  
Old 5th October 2010
YukariChan's Avatar
YukariChan YukariChan is offline
Member Aktif
 
Join Date: Sep 2010
Location: Jakarta
Posts: 117
Rep Power: 0
YukariChan mempunyai hidup yang Normal
Default

nice info... tp berasa bersalah nih..^^
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:24 AM.


no new posts