Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Peran Apa yang Harus Kita Mainkan?

Tari topeng dan sandiwara bertopeng adalah suatu pertunjukan seni yang diperankan dengan memakai topeng. Topeng yang dipakai dapat menggambarkan karakter dan watak seseorang, seperti yang tampak dalam wujud wajah topengnya. Misalnya wajah yang berpenampilan galak, bengis, judes, pemarah, pemberani, peramah, penyabar, dan seterusnya. Penampilan dan akting dalam panggung harus mendukung peran yang tergambar dalam topeng itu. Kadang- kadang para penari atau pemeran sandiwara harus belajar dalam waktu yang lama untuk menghayati watak yang harus ditampilkan.
Topeng yang dikenakan atau peran yang dimainkan dalam sebuah sandiwara kadang- kadang berbeda dengan watak pribadi aslinya. Tetapi, setiap penari topeng atau pemain sandiwara harus dapat memainkan peran yang diperankan dalam suatu adegan, walaupun ia harus belajar untuk menyesuaikan diri. Seolah- olah peran yang dimainkan dalam panggung itu hanya sekadar kepintaran akting saja. Seorang pemeran yang berpengalaman akan dapat menampilkan akting yang sempurna dengan wujud seperti tokoh yang sesungguhnya. Untuk menjadi tokoh seorang miskin dia harus dapat menyatu dengan situasi kehidupan orang miskin, baik wajahnya, pakaiannya, cara berjalannya maupun penampilannya secara keseluruhan.
" Dunia ini panggung sandiwara ", kata sebuah syair dalam lagunya Achmad Albar. Dalam panggung sandiwara ceritanya mudah berubah, kadang gembira, sedih, suasana pertengkaran, harmonis, dan lain- lain. Dalam suasana yang bagaimanapun juga para pemeran harus dapat menampilkan keadaan yang diharapkan oleh sang sutradara. Pada dasarnya, bentuk wajah dan akting apa pun yang diperankan di panggung, sebenarnya adalah wujud dan gaya yang penuh dengan kepura- puraan. Oleh karena itu, dalam pergaulan bermasyarakat sehari- hari, apabila ada orang yang suka berpura- pura biasanya disebut sebagai orang yang pintar bersandiwara.

Topeng mana yang akan kita pakai?
Peran apa yang harus kita mainkan?

Lalu, apa jawaban kita kalau pertanyaan diatas ditanyakan kepada kita? Tidak jarang kita sebagai orang Kristen, dalam kehidupan kita sehari- hari mengenal dan mengenakan beberapa topeng. Topeng yang dipakaai di rumaah atau dalaam bermaasyaraakat. Topeng Kristen mungkin hanya dipakaai daalam kebaaktin di gereja, kemudian setelah kembali ke tengah- tengah keluargaa, topeng aslinya yang dipakai kembali. Topeng yang pertama menggambarkan wajah yang penuh senyuman tetapi topeng yang kedua berwajah bengis. Mungkin juga orang Kristen memiliki lebih dari dua atau tiga topeng yang disimpan dalam hatinya. Topeng- topeng itu akan dipakai sesuai dengan suasana yang berbeda dan menurut kemauannya sendiri. Apakah benar orang Kristen memiliki bermacam- macam topeng?
Firman Tuhan dalam Kolose 3: 9- 10 mengatakan bahwa setiap orang Kristen telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Manusia baru adalah wujud yang sangat berbeda dengan wujud yang lama. Hidup manusia lama mungkin menyimpan dan memiliki beberapa topeng kehidupan, atau bahkan mengenakan bermacam- macam topeng, bagaikan dalam suatu sandiwara. Tetapi, sebagai anak-anak Allah yang merupakan ciptaan baru, kita seharusnya hanya memiliki satu topeng, yaitu topeng kasih Kristus. Kasih Kristus itu harus selalu dimainkan oleh setiap orang Kristen dalam panggung dunia ini dan tidak pernah mengenal peran atau topeng- topeng yang lain. Wujud topeng kasih Kristus yang diperankan harus selalu sama dengan hati nurani dan iman orang Kristen. Apabila yang terkandung dalam hatinya tidak sama dengan topeng Kristus yang menjadi teladan, maka mereka itu dapat disebut sebagai orang Kristen yang hanya bersandiwara, Kristen topeng atau Kristen kedok. Orang Kristen kedok adalah orang Kristen yang belum dapat menghayati dan belum terpanggil sebagai anak- anak Allah yang harus dapat mewujudkan kasih Kristus melalui kesaksian dalam dirinya.
Orang Kristen yang memiliki topeng berbeda- beda dalam kehidupannya, orang Kristen yang pandai bersandiwara di hadapan Tuhan, orang Kristen yang belum memakai topeng kasih Kristus sebagai kesaksian hidupnya, adalah orang- orang yang masih terbelenggu dengan keraguan dan imannya masih setengah- setengah. Pada hakikatnya mereka belum mengalami pembaruan dalam Tuhan Yesus, mereka masih memendam sifat manusia lama seperti: amarah, geram, kejahatan, fitnah, kata- kata kotor ( Kol. 3: 8 ).
Pemain sandiwara dapat memerankan beberapa tokoh dalam panggung, tetapi orang Kristen hanya diajarkan untuk memerankan satu tokoh dalam panggung dunia, yaitu teladan Kristus. Firman Tuhan di bagian lain juga mengatakan bahwa orang Kristen adalah garam dunia. Peran garam yang selalu asin harus dapat mengubah jiwa- jiwa di dunia ini yang merasa hambar, sebagaimana peran kasih Kristus yang mengubah dunia ini. Kalau hidup orang Kristen sebagai garam sudah tidak asin lagi, maka firman-Nya mengatakan mereka sudah tidak berguna dan patut dibuang. Garam yang sudah tidak asin lagi adalah sama dengan kehidupan orang Kristen yang tidak memerankan tokoh kasih Kristus dan mereka lebih suka memerankan tokoh- tokoh yang tidak berkenan kepada Tuhan. Pada hakikatnya mereka sudah tidak berguna lagi dan patut dibuang.
Seorang penari topeng atau pemain sandiwara memainkan perannya di atas sebuah panggung dan dapat dinikmati oleh penonton di sekitar panggung itu. Sebagai orang Kristen, kita juga memiliki panggung, yaitu dunia di sekitar kita. Gereja yang telah Tuhan tempatkan di mana saja, adalah sebagai pemeran- pemeran sandiwaraa, dan penontonnya adalah masyarakat di sekitarnya yang ingin melihat dan menikmati orang Kristen sebagai pemeran- pemeran kasih Kristus. Kesaksian nyata yang diwujudkan dalam kehidupan setiap orang Kristen dapat menunjukkan kasih Allah yang telah dimiliki. Sehingga, orang lain di sekitarnya dapat melihat, membedakan dan menghargai perannya yang indah. Perilaku orang Kristen seharusnya memiliki warna dan corak yang berbeda dengan orang yang belum mengenal Yesus.
Kepura- puraan biasanya diperankan oleh dunia pada umumnya, namun tidak demikian halnya dengan orang Kristen. Peran yang dimainkan dalam perilakunya sehari- hari, adalah benar- benar pancaran hatinya. Kasih Kristus yang telah dimiliki dalam iman, senantiasa muncul dalam wujud kesaksiannya. Tugas dan panggilan sebagai orang Kristen yang berkenan telah diwujudkan.

Topeng mana yang kita pakai?
Peran apa yang harus kita mainkan?

Dengan segenap hati setiap orang Kristen dapat menjawab bahwa hanya topeng kasih Kristus yang harus diperankan dalam kehidupan. Agar dunia dan orang di sekitarnya dapat melihat kasih Kristus melalui peran yang dimainkan.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:16 AM.


no new posts