FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() Keluarga yang harmonis merupakan dasar dari dunia yang penuh damai, itulah sebabnya TUHAN berjanji akan mengadakan pemulihan hati bapa dan anak (Mal 4:1-6). Perjalanan hidup sebuah keluarga dari White Oak, Georgia, Amerika Serikat, telah memberikan inspirasi bagi seorang penulis lagu hingga tercipta lagu yang sangat terkenal di Amerika pada tahun 1973. �Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree� mengisahkan tentang seorang pria yang telah menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Ia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam dalam keadaan mabuk lalu memukuli anak dan isterinya. Suatu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya lalu dia naik bis menuju ke utara. Bersama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Waktu berlalu, bisnisnya gagal dan ia mulai kekurangan uang. Ia terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menipu. Akhirnya, pria ini tertangkap, ia dipenjara dan menerima hukuman selama tiga tahun penjara. Menjelang akhir masa tahanan, ia mulai merindukan rumahnya. Ia merindukan istri dan anak-anaknya. Ia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Dalam suratnya, ia berkata bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis: �Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku... Namun jika engkau masih mencintaiku, maukah kau menyatakannya? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon oak yang berada di pusat kota Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku mengerti. Aku tidak akan turun dari bus dan aku akan terus menuju Miami, aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku.� Akhirnya ia dibebaskan. Dalam perjalanan, ia sangat gelisah. Ia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Hatinya berdebar-debar saat bus mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras. Saat ia melihat apa yang ia temukan di pusat kota, air mata menetas di matanya. Dia tidak melihat sehelai pita kuning. Namun, seratus helai pita-pita kuning bergantungan di pohon oak. Kisah nyata ini pun dipublikasikan di The New York Post. Kehidupan pernikahan yang tawar dapat Tuhan ubahkan menjadi semanis anggur jika kita mau mengampuni dan menerima pemulihan dari Allah. Seperti kisah diatas, seberapapun hancurnya keluarga tersebut, saat Allah membebat luka hati sang istri dan melembutkan hati suaminya, pemulihan pun terjadi. Keluarga yang harmonis merupakan dasar dari dunia yang penuh damai, itulah sebabnya TUHAN berjanji akan mengadakan pemulihan hati bapa dan anak. Hari-hari ini adalah saat yang tepat untuk memperoleh pemulihan dalam setiap aspek kehidupan Anda. KKR 10 hari dan pengurapan Roh Kudus yang diadakan di gereja kita mulai 22 Mei sampai 31 Mei nanti akan menjadi kesempatan yang luar biasa supaya kita bisa mengalami pemulihan dalam hidup kita. Allah akan berkarya dalam hidup Anda. Diedit seperlunya dari: i-devotional gbika.org Gw sangat terharu banget pas baca artikel ini. Bagaimana sebuah keluarga yang tawar dipulihkan Tuhan menjadi penuh dengan sukacita. Tuhan Yesus baik, yah? ^_^ In Jesus Love, Hazael Constantine Jeconiah Terkait:
|
![]() |
|
|