FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() Kehidupan Doa Pada Suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya; "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya" Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang diantara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang bearda dalam perjalanna singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; " Masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab; 'Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada Saudara.' Aku berkata kepadamu sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya Oleh karena itu, aku berkata kepadamu; Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan. "Bapa manakah diantara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Lukas 11:1-13 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata:"Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya; "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepadaNya; " Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus; "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, adalah roh. Janganlah heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?" Yohanes 3:1-10 1 Jadi Milik-Nya Oleh Kelahiran Sekali waktu ketika mengunjungi beberapa teman di Lousiana, saya diminta untuk mengucapkan doa syukur sebelum makan malam. Duduk bersama kami di meja tersebut, seorang pengusaha setengah baya yang juga mengajak pendeta gerejanya dari kota lain. Setelah saya mengucapkan doa singkat, pria itu memandangi saya dengan berurai air mata dan berkata, " kedengarannya Anda seperti sedang berbicara langsung kepada Tuhan." Terkejut dengan responnya, saya pun menjawab, "Memang benar." "Sungguh?" Dia menarik nafas panjang, "Saya berharap saya dapat melakukan hal itu." SAAT DITANYA oleh murid-murid-Nya, "Ajarlah kami berdoa, "Yesus memulai dengan mengajar mereka bagaimana harus menyebut Allah. Karena Dia ingin murid-muridNya mengenal Allah sebagai Bapa mereka, Dia memberitahu mereka:"Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa." Apakah Yesus berkata setiap orang adalah anak Allah? Tidak, jelas Yesus tidak berkata kita semua anak-anak Allah. Kita menemukan pada kesemaptan lain Yesus berkata pada beberapa orang yang sangat rohani,"Iblislah yang menjadi Bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan Bapamu." Sementara orang tidak merasa senang disebut anak-anak Iblis, Yesus memberi undangan yang berharga bagi semua orang di mana pun mereka berada, sepanjang generasi;"Marilah semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepada-KU,...". ketika Yesus mengundang semua orang untuk bergabung dalam keluarga-Nya, tidak setiap orang menerima undangan-Nya. Demikan pula, banyak orang terlibat dalam berbagai macam doa, tapi sebagian besar gagal masuk ke dalam hubungan intim yang ditawarkan Allah. Anak-anak Allah datang dari berbagai penjuru dunia:"...Daris etiap suku dan abhasa dan kaum bangsa...." tetapi, mereka memiliki hal yang sama; Anak-anak Allah semua telah lahir kembali! Dalam Yohanes 3, kita membaca kisah menarik tentang Nikodemus, seorang yang sangat taat beragama, datang pada Yesus dan berkata, "Kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Alalh; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu," Kita mungkin akan mengharap Yesus akan menjawab:" Terima kasih banyak! Anda adalah seorang yang memiliki pandangan yang sangat dalam." Tetapi sebaliknya, Yesus mengatakan sesuatu yang kelihatannya keluar dari konteks kemilau pujian yang diberikan kepada-Nya. Yesus menjawab Nikodemus dengan berkata,"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Alalh." Apakah Anda bertanya bagaimana Yesus bisa melompat dari pertanyaan Nikodemus ke respon seperti itu? Nikodemus mengajukannya. tetapi, Yesus menjawab pertanyaan-pertanyaan Nikodemus selanjutnya dengan sikap yang sama membingungkannya. Nikodemus bertanya "Bagaimanakah mungkin seseorang dilahirkan, aklau ia sudah tua?Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Yesus menjawab Nikodemus bukan dengan sebuah pujian. Bahkan, Yesus berkata, "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh,adalah roh. Engkau harus lahir dalam roh untuk bisa masuk ke dalam kerajaan Allah." Saat kita lahir secara jasmani, kita masuk kedalam sebuah keluarga dunia. Ketika kita lahir baru oleh Roh, kita masuk ke dalam satu keluarga rohani. Dan anggota-anggota keluarga rohani kita adalah mereka yang sudah masuk dalam Kerajaan Allah. Injil Tuhan kita Yesus Kristus adalah Injil dari kerajaan Alah. Dilahirkan kembali, melibatkan perpindahan dari suatu kerajaan-ke kerajaan lain. kenyataannya, kata kerajaan lebih sering digunakan dalam perjanjian Baru ketimbang kata Injil saat menjelaskan pesan dimana anak-anak Allah di panggil untuk memproklamirkan-Nya. Karena Dia berdaulat, Yesus mengajar murid-muridNya untuk berdoa kepada Bapa kita,"Datanglah kerajaan-Mu Saya khawatir sebagian gereja tidak memberi penekanan yangs eharusnya terhadap "Kerajaan". Begitu banyak anggota gereja yang menyambut dengan antusias undangan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah, tanpa menyadari bahwa sebuah hubungan pribadi denagn Allah melibatkan suatu kehidupan baru dengan Yesus sebagai Tuhan. Kerajaan Allah bukan tenatng Israel atau Palestina; kerajaan Allah bukan masalah geografis. Kerajaan Allah adalah tentang hubungan Dia denagn warga kerajaan-Nya. Agar seseorang bisa hidup dalam kerajaan Allaha, Allah harus menjadi Raja. Jika Allah adalah Raja, Dia bertanggung ajwab, dan pengikut-pengikut-Nya adalah warga kerajaan-Nya. Dengan kata lain, mereka yang telah dilahirkan baru telah masuk ke dalam suatu hubungan temapt Alalh memerintah, dan kita harus menaati Dia. Yesus berkata tidak ada satu pun dari kita dapat mengenali Kerajaan Allah, apalagi memasukinya, kecuali kalau Roh kudus berkarya dalam kehidupan kita;"Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau kemana ia pergi demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Rasul Paulus menerangkan kehidupan dalam kerajaan Allah seperti ini:"Aku telah disalibkan dengan Kristus, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam Aku."untuk bisa masuk kedalam Kerajaan Allah, kita harus mati bagi diri kita sendiri dan memulai satu hubungan baru dengan Allah sebagai Bapa kita di surga, Raja yang berkuasa yang memrintah atas hidup kita. Beberapa dari kita bertumbuh dalam sebuah tradisi gereja yang membuat kita merasa bahwa menjadi seorang Kristen adalah Warisan turun temurun. Beberapa dari kita berpikir bahwa kekristenan adalah bagian yang sudah tertanam tanpa identitas kita oleh nasib mujur, warisan dari orang tua jasmani kita dan keluarga gereja tempat kita dilahirkan dan dibesarkan. Beberapa keluarga gereja mengerti dan menekankan bahwa setiap orang harus menerima Yesus Kristus secara pribadi sebagai juru selamat, tapi menolak menaati Yesus Kristus Tuhan kita. Pernyataan Yesus kepada pengikut-pengikutnya jelas:"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku"? Karena Yesus adalah Tuhan, Dia memerintah atas kerajaan Allah. Ketika seseorang lahir kembali, mereka pindah dari kerajaan kegelapan dan kematian kepada kerajaan Allah. Siapa saja yang telah lahir baru, hidup dalam kerajaan Allah dan karenanya diperintah oleh Raja Yesus. Satu pengalaman tertentu dari emosi yang kuat bukanlah tanda seorang jadi pengikut Kristus. Kehidupan dalam kerajaan Allah hanyalah tentang Raja Yesus. Fokusnya adalah Yesus, bukan pengikut-pengikut-Nya. Karakter seperti Kristus menjadi bukti kekristenan yang benar dalam kehidupan orang percaya seprti "Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan, setia, dan tahan diri." Ketika perbuatan-perbuatan baik menjadi karakter dari kehidupan orang percaya, tidak semua orang yang berbuat baik dan menyatakan dirinya sebagai pengikut Kristus dapat benar-benar masuk dalam kerajaan Allah. Yesus memberikan peringatan yang mengerikan "Bukan setiap orang yang berseru kepadaku-Tuhan, Tuhan akan masuk kedalam kerajaan Surga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang disurga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-ku:Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi Nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada Waktu itulah Aku akan berterus terang kepada Mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Allah tidak bisa diremehkan dan dipermainkan. Banyak orang bisa mempermainkan orang lain, dan kita semua mampu mempermainkan diri kita sendiri, tetapi hidup dalam kerajaan Allah tidak tergantung pada penampilan kita, tapi merupakan sebuah karya supranatural dari anugerah Allah. Berita bagusnya adalah, bahwa kita mendapatkan tawaran berupa satu hubungan yang penting dan intim dengan Bapa kita di surga, yang semakin bertambah oleh karakter Kristus yang tercermin dalam kehidupan kita. Jangan putus asa! Apa yang tidak pernah dapat kita lakukan bagi diri kita sendiri, Alalh menawarkan untuk melakukannya bagi kita dan didalam kita. Siapa yang percaya pada Anugerah-Nya menjadi bagian dari keluarga Allah. Seiiring dengan bertumbuhnya kita, kemiripan kita dengan Bapa di Surga akan mulai nampak. Yesus, "Kakak kita". telah menyediakan lebih dari sekadar contoh yang sempurna. Dia dengan Nyata menyediakan kehidupan dan kekuatan-Nya untuk mengubah kita dari dalam keluar. Kita memasuki kehidupan ini melalui doa. Saat kita semakin mendekat kepada Bapa di surga, kita mendapatkan sukacita dan damai yang dirindukan hati kita. Anda siap bergerak lebih dalam? |
![]() |
|
|