Sodok Tembaga
Mempersembahkan korban merupakan perbuatan atau bentuk ibadah yang umumnya dalam agama di Timur Dekat Kuno. Teknik serta konsep mengenai persembahan korban pada bangsa Israel tampaknya mempunyai banyak kesamaan dengan bangsa-bangsa di sekitarnya, tetapi dalam hal pelaksanaan seremonial atau upacaranya disesuaikan secara ketat dengan tata cara yang diungkapkan Allah sendiri kepada Musa di Gunung Sinai. Prosedur-prosedur yang ditulis dalam kitab Imamat menggambarakan persyaratan seremonial baku yang menuntut kepatuhan penuh dari para imam yang melayani Allah.
Seremonial atau upacara mempersembahkan korban yang secara rutin dilakukan oleh para iman, baik di Kemah Pertemuan atau di Bait Suci, memerlukan banyak perabotan atau perkakas, seprti: Mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, meja roti sajian, kandil emas, mezbah pembakaran ukupan, dll. Ada beberapa perkakas yang melengkapi mezbah korban bakaran seperti; kuali-kuali tempat menaruh abu, sodok dan bokor penyiram, garpu-garpu, perbaraan-perbaraan, gelang temabga, jala-jala, kayu-kayu pengusung, dsb. "Juga harus engkau membuat kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan Sodok-sodoknya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga." (Kel 27:3). Sodok temabga atau "bronze Consers" (Firepans- NIV) merupakan salah satu perkakas Kudus yang digunakan untuk menyembah Allah melalui persembahan korban di Kemah Pertemuan atau Bait Suci. di inzet kali ini disajikan sodok Tembaga milik orang Kanaan yang ditemukan di Megido
.
Sodok Tembaga ini berfungsi untuk membawa bara api yang panas ke atas meja dupa ketika seremonial atau upacara persembahan berlangsung. Imam yang bertugas akan memakai sodok tembaga ini untuk mengangkat bara api dari altar, lalu menaburkan bumbu/ remaph-rempah ke bokor-bokor atau mangkok kecil yang juga terbuat dari tembaga. Di kemudian hari Hiram juga menggunakan peralatan ini di bait Suci Salomo.
"Kuali-kuali penyodok-penyodok dan bokor-bokor penyiraman; segala perlengkapan yang dibuat Hiram bagi raja Salomo di rumah TUHAN itu adalah dari tembaga yang diumpam " (1Raj 7:45). Sodok tembaga itu juga digunakan untuk membersihkan abu dari mezbah korban bakaran.
Kepatuhan atau ketaatan Musa dan para imam yang utuh kepada petunjuk ibadah yang diberikan Allah, yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat tersebut, merupakan suatu bentuk penyembahan yang diinginkan Allah. Allah berkenan kepada imam yang taat sepenuhnya kepada perintahNya. Taat kepada Allah berati kita sepenuhnya melakukan kehendak-Nya, tanpa pernah memilih-milih mana perintah yang akan kita taati dan mana yang tidak ingin kita taati. Maukah kita taat sepenuhnya kepada firman Allah?.