FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]() Membangun Pribadi Berkualitas Amsal 22:6, Kisah Para Rasul 16:1-3 Orang yang berjiwa besar dan berhati mulia tidak berfikir atau bertindak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Ia terpacu untuk membangun pribadi-pribadi yang berkualitas baik seperti dirinya, seperti yang dilakukan oleh Pat Newbury. Pat Newbury, pemilik bebrapa Mc donald's begitu peduli pada perkemabangan Karyawannya yang menggantungkan hidup sepenuhnya sebagai pembuat burger saja, dan tidak memenuhi syarat untuk mengerjakan tugas lainnya. Beranjak dari fakta ini, Pat Newbury membuat program untuk menolong karyawannya yang masih muda. Ia memberikan kesempatan bagi mereka yang masih duduk di bangku SMU untuk mengerjakan tugas sekolah mereka selama satu jam sebelum dan sesudah giliran jaga mereka. Syaratnya adalah: Setiap mereka harus memberitahu manajernya bahwa mereka akan belajar atau mengerjakan tugasnya di tempat yang tealh disediakan, mengenakan seragam, dan tidak boleh merokok. Pat Newbury juga memulai suatu program yang di beri nama "Nilai Peraih Prestasi" Didalam program ini ia juga memberikan penghargaan kepada karyawan yang mendapatkan nilai baik. 1.000 poin untuk mendapatkan nilai A, dan 500 poin untuk nilai B. Poin-poin itu bisa ditukarkan dengan buku-buku, biaya kuliah atau tiket teater. Ternyata perhatian dan dedikasi Pat Newbury itu membuat karyawannya yang berpresatasi di sekolah, semakin loyal kepada Perusahaan yang dipimpinnya."Untuk menarik karyawan-karyawan terbaik, saya perlu memberikan manfaat yang menarik bagi mereka," katanya berkomentar. Orang-orang yang berjiwa besar sangat suka menanam benih-benih kesuksesan di dalam diri mereka yang dipandangnya dapat menerusakn kebesarannya. Rasul Paulus memperlihatkan kemuliaan kepribadian dan kebesaran jiwanya denagn mendidik orang-orang muda yang setia mengikuti dia, seperti Timoutius dan Titus. Rasul Paulus memotivasi, mengawasi perkembangan Timoutius dan Titus, kemudian mempercayakan kepada mereka tanggung jawab yang besar, yaitu mengembalakan jemaat yang dirintisnya sendiri. Timoutius melayani di Efesus (1 Tim 1:2-4), dan Titus di P. kreta( Tit 1:4-5). Hidup lebih bermakna manakala kita membantu orang lain untuk maju meraih kehidupan yang lebih baik, seperti yang dikatakan Alan Loy McGinnis, "Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia di dunia ini selain menolong sesama manusia, menolong seseorang untuk meraih sukses." Apakah estafet kesuksesan itu sedang ada di tangan kita? Kita berkewajiban untuk menerusakannya dengan cara mempersiapkan suatu generasi yang siap hidup dalam kesuksesan pula. Kesuksesan generasi penerus sangat dipengaruhi oleh kita yang sudah mengerti jalan-jalan yang harus ditempuh menuju pintu sukses. Biarlah kita memiliki hati yang mulia, yang bersedia melatih dan memberi kesempatan kepada orang-orang muda untuk sukses. DOA Tuhan Yesus, biarlah hidupku menjadi bermakana dengan membangun generasi sukses. Mampukan aku membina orang yang Engkau percayakan. Di dalam nama-Mu aku berdoa. Amin. |
![]() |
|
|