Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Omelet telur busuk

SINGLE FOREVER !!

From the sermon of Ps Jeffry Rachmat, JPCC - Jakarta .



Read this sentences carefully :

Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran / pranikah, atau

pernikahan), tergantung dari siapa saja yang terlibat dari hubungan itu.



OMELET TELUR BUSUK

Temen2, kalo dipikirin dan direnungin maka kalimat di atas bener banget

tuhh. Relationship kita dengan orang lain, tentu terkait erat dengan pribadi

orang itu sesungguhnya. Seorang tokoh motivasi terkenal juga pernah bilang,

kita adalah rata-rata dari karakter teman-teman kita, dengan kata lain

keberadaan kita ini dipengaruhi oleh orang2 di sekeliling kita.
Contoh nyata

dehh: Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi makanan yang

enak banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang

segar dan baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu

gw pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah

busuk. Wakzzz..., Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1

telur busuk..??

Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things

going bad. Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur

yang baik. Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.



Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan

teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan. Relationship hanya bisa

seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo dalam
pernikahan sudah

diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan

mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.



Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang

relationship antar manusia.

Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu

seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan

dia."

King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man

should be alone; I will make him an help meet for him.

Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik".

Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang Alone artinya

: sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada

teman. Ini adalah kondisi yang tidak
baik.



Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ?? Here's the reason :

1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is

Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar

Tuhan bisa mencurahkan kasihNya.

2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan

jenisnya.

3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja.

Tetapi untuk mengembangkan Karakter, diperlukan orang lain! Betul khan?

You see guys? It's not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif,

menyendiri, tidak berteman)



But it's good to be SINGLE !

SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik (English

Dictionary), whole, unique, undivided. Tuhan tidak bilang : It's not good to

be single, tapi yang Dia
bilang : It's not good to be alone. Adam = adalah

pribadi yang Single, artinya complete, utuh, sempurna. Dikatakan "Allah

melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam

adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as

his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk

mengisi kekosongan jiwanya. Tidak !!

Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden,

sendirian 'bo ! Termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala

mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak

sadar kalo dia perlu teman. Tuhanlah yang bilang, bahwa "It's not good for a

man to be alone". Adam sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak

merasa membutuhkan teman. Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari

Tuhan. Perhatiin deh, pada saat Adam setia
menjalankan panggilannya, maka

Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup. Nah, temen2 dah pada setia belom

nihh? Hehe... Ayo kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat

kita.



Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam

menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu

wanita. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam. The Lord said,

"I'm going to make him a helper".

Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan.

Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi

lebih mudah, right?.

Sekalipun saat itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa

kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu kesepian / lonely.

Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi jelas bahwa
Tuhan

bilang "it's not good for a man to be alone".



'SINGLE'NESS

Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan?

Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah

kita merasa Complete. Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat

dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan,

justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh,

single dan menikmati panggilannya.



Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang

akan menikah.

Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman,

hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab

pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki

yang utuh dan wanita
yang utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan

terjadi antara dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari

keutuhan dari diri pasangannya masing-masing. Ilustrasinya gini : Ada dua

gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan sebagai seorang individu.

Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh..., kekasih saya

adalah orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih

saya, hidup saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah : setelah yang

gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu

dari gelas itu akan menjadi kosong!



Temen2, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan

orang yang tidak single / tidak complete / tidak utuh. Perbuatan yang salah,

jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan
dalam hati kita.

Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain

yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil...!! SMP mungkin?



Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.



Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan

kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri.

Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu

manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish,

self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!!

Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri :

1. Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ? Do you know why
you

are in God? Do you know why you are here? Do you know your identity?

Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya, sehingga Dia bisa

mengasihi orang lain. (Yoh 14:6, 10:9, 10:11, 6:35, 8:12, 11:25) 2. Menerima

diri kita, apa adanya artinya kita memiliki gambar diri yang telah

dipulihkan dalam Kristus.



Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri

sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya

sendiri, tetapi berusaha untuk saling mengasihi.

Lihat contohnya di Sinetron.



Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya

"mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita

menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan

dirinya. Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon
kita dan bilang, "Knapa

sih elo gak telp gue?", atau sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin

gue?", atau "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?" Sesungguhnya, kalau

kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu butuhnya

diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi

orang lain. Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa dirinya, apa tujuan

hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka bumi ini. (Yohanes 8:14)



IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE

Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk menjadi Single lebih

dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih aman untuk tidak menikah lebih

dahulu, daripada menikah tapi kita belum menjadi single. Hal yang paling

berbahaya dalam pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah

dengan orang yang tidak Single/utuh. Itulah penyebab perceraian
dan

memudarnya kebahagiaan dalam pernikahan.



Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% : 50%. Yang lebih

parah, jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang

satu tidak bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang

lain, yang dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah

perselingkuhan yang berujung pada perzinahan. Lihatlah pada realita yang

ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah dengan yang tidak utuh,

maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan jari, tahun2 pernikahan

mereka akan segera berakhir.



It's more important to you to be SINGLE first, then get married. Kalaupun

sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE, maka

dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab, orang yang tidak
SINGLE,

tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana mungkin

orang yang kosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya

bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja,

hanya orang yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat

mengendalikan hidupnya.

READ THIS :

Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk

pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish,

hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya

akan banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb. Dia akan mengganggu

konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will

dries you up.



IT'S A WRONG MYTH

Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan

belum
lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak

muda berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan dirinya.

It's completely wrong, guys. Why ?? Karena kekosongan hidup kita hanya bisa

diisi oleh Tuhan. Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom of

God ", Mat 6:33 . Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan

inspirasi untuk mengisi kekosongan hati kita. Kita semua tahu, bahwa kita

tidak perlu menikah untuk menjadi complete. Pernikahan tidak selalu menambah

urapan dalam diri kita, tidak selalu akan menjadikan kita sebagai berkat

bagi orang lain. That's not the point of a marriage. Kepenuhan panggilan

kita hanya bisa didapat di dalam Tuhan, yaitu pada saat kita tahu siapa diri

kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita tahu kenapa kita ada

disini, dan kita memahami apa
tujuan hidup kita.



Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah : Apabila kita menjadi

single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di dalam Tuhan dan mengetahui

tujuan hidup kita, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. Ada

orang-orang yang masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia

tidak pernah merasa kesepian karena dia Single, utuh/complete dalam

panggilannya. Tidak dipungkiri, bisa saja sewaktu-waktu ada keinginan

memiliki pasangan, tetapi keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi

goyah dan tetap maksimal dalam panggilannya.



SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS

Banyak orang yang sendirian tapi

dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha2 utk memenuhi

kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk
sana-sini mencari tulang

rusuknya. Cobain sana , cobain sini, lirik sana-sini, jadian sana-sini,

putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia menikah, bisa jadi dia malah

akan merusak pasangannya jika pasangannya adalah orang yang Single. Ingat

ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur yang baik. Nahh, jika

pasangannya tidak Single/utuh, wahh... akan lebih parah lagi. Mereka akan

saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan

akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys, sekali lagi

pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH

PASANGAN KITA, melainkan hanya oleh Tuhan Yesus.



Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single,

yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak
akan saling

mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang

dan tidak saling menuntut. These two Single persons akan menghasilkan

sesuatu yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll. Tidak

heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun sang wanita, akan

menjadi individu yang semakin berkualitas, yang mengalami kepenuhan

panggilannya di dalam Kristus.

Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang Single, pribadi yang

utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan dalam Kristus.



Remember :

Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan

itu.

To be single should be the goal of every person.

Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum...., STAY SINGLE !

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:02 AM.


no new posts