FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Note: mohon moderator gabungkan saja dengan treads http://www.indoforum.org/showthread.php?t=72305 yang telah ditutup, saya akan menanggapi tulisan Tyven
Pengertian yang anda gunakan adalah pengertian yang kedua dari kata kerja "Baptizo" (yang tidak begitu lazim) sementara pengertian pertamanya berarti "Membasahi" entah itu sebagian atau seluruhnya (yang lazim). Dalam kamus2 definisi seperti kamus Yunani, pengertian yang pertama adalah yang paling lazim digunakan, hanya apabila konteks tidak mengijinkan pengertian yang pertamalah baru digunakan pengertian yang kedua (yang sempit). Jadi dimanakah anda bisa yakin bahwa Baptis yang dimaksud di Alkitab adalah Baptis selam dan bukannya Baptis yang membasahi (boleh sebagaian atau seluruh)? Memang di sana ada cukup air untuk membaptis, tetapi ayat itu sama sekali tidak menunjukkan bahwa cara yang digunakan Yohannes Pembaptis adalah Baptis model selam. tidak ada kata "Baptis selam" di ayat itu,yang ada adalah kata "membaptis" yang punya pengertian pertama (Lazim) yakni membasahi sebagian atau seluruhnya. sama seperti di atas. Adapun jika Kita masuk ke sungai sebatas lutut lalu keluar lagi dari sungai itu, kita juga akan berkata "kita keluar dari air." Artinya keluar dari air tidak berarti harus mengalami penyelaman dulu. sama seperti di atas, tidak ada bukti bahwa Baptis yang digunakan di ayat itu adalah Baptis selam. Memang apabila diselamkan, makna dari lambang kematian itu lebih tampak, namun hanya karena lebih tampak, tidak berarti lebih benar. Kenyataannya, matinya satu bagian tubuh dapat mematikan seluruh bagian tubuh. matinya kepala (tidak berfungsi total, berarti termasuk otaknya) tentu akan membuat seluruh tubuh mati, karenanya baptis di kepala saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa seluruh tubuh itu mati. Dan toh, dalam baptis selam sendiri,tidak seluruh bagian tubuh itu terkena air baptisan. organ2 dalam banyak tidak terkena air Baptisan, itu berarti tubuh manusia tidak basah seluruhnya. Jadi Baptis selampun ternyata sama2 tidak "mematikan" seluruh tubuh. Sama seperti di atas, hanya karena simbol kebangkitan lebih tampak pada Baptis selam tidak berarti Baptisan itu adalah yang paling benar. Ketika dibaptis curah sekalipun, orang akan mengangkat kepalanya setelah dibaptis, ini menunjukkan bahwa kepalanya telah bangkit. Dan karena kepala mati maka tubuh ikut mati, maka ketika kepala telah bangkit, tubuhpun ikut bangkit. Nah, sebagai analogy, Yesus dalam mengajar menggunakan perumpamaan2 dan bukannya ajaran secara langsung, padahal pengertian akan Kata-kataNya lebih tampak jika ia mengajarkan secara langsung dan bukannya perumpamaan, adakah lantas kita berkata bahwa pengajaran Yesus itu lebih keliru daripada yang "lebih tampak" itu? Maka Seperti halnya sunat tidak perlu memotong seluruh alat kelamin Pria, demikian pula Baptis tidak perlu membasahi seluruh tubuh manusia. Ini sudah dijawab seluruhnya di atas, yakni bahwa anda menyatakan Baptis itu harus diselamkan tdiak ada dasar yang meyakinkan (Rujuk seluruh sanggahan saya di atas). Tentu saja sudah, yakni Baptis sedari awal tidak harus diselamkan. |
![]() |
|
|