Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Sutra tentang Bodhisattva Maitreya mencapai KeBuddhaan

Buddha Pronounces the Sutra of Maitreya Bodhisattva's Attainment of Buddhahood
Translated from Sanskrit into Chinese in the Yao Chin Dynasty
by
The Tripi?aka Master Kumarajiva from Kucha http://www.sutrasmantras.info/sutra11.html


Buddhavacana Maitreya Bodhisattva Sutra
(Sutra Tentang Maitreya Bodhisattva Mencapai Buddha)
milis dharmajala

Indonesia campur Inggris karena bhs indonesianya tidak lengkap

Demikian yang kudengar:

Ketika itu Buddha Sakyamuni berdiam di Kerajaan Magadha setelah Beliau
menjelajah ke suatu tempat suci yang bernama: Gunung Pasa. Pada masa
silam tempat ini selalu dihuni Mara jahat yang sering mengganggu serta
menyerang para Buddha yang hidup pada zaman itu, namun setiap serangan
Mara jahat dapat dikalahkan oleh para Buddha yang berada di atas gunung
tersebut!

Ketika musim panas tiba, sebagian besar dari Bhikshu yang berada di
dalam Vihara sedang mengadakan liburan Varsa-Vasana dan mereka jarang
bepergian ke tempat yang jauh. Pada saat itu, Hyang Buddha bersama
dengan murid-Nya, Arya Sariputra, sedang berjalan-jalan di puncak gunung
Pasa, tiba-tiba Beliau terkenang kembali akan masa silam, yakni gambaran
para Buddha, dan Beliau sangat mengagumi-Nya karena para Buddha pada
masa silam memiliki tenaga batin (Rddhibala) yang demikian kuat dapat
menaklukkan para Mara jahat di tempat suci ini! Kemudian Hyang Buddha
juga mengenang dan memuji kebijaksanaan serta kewibawaan dari seorang
Buddha baru yang akan muncul di dunia ini pada masa yang akan datang.
Kemudian Beliau mengucapkan Gatha memuji-Nya:

"Dengarlah baik-baik, O, Arya Sariputra!
Terdapat satu Samadhi yang disebut Maharasmiprabhasa;
Seorang Arya yang memiliki pahala yang tak terhingga.
Dan yang akan mengunjungi ke dunia Jambudvipa!
Dan yang akan mengkhotbahkan Saddharma-Nya pada masa mendatang.

Siapa yang mendengar atau menghayati Dharma-Nya,
Pasti mencapai Kesempurnaan!
Bagaikan orang haus yang menemukan air suci Amrta (minuman Dewa);
Setelah meminum airnya ia akan segera bebas dari kesengsaraan!"

Setelah kabar baik dari tempat suci ini diketahui oleh keempat kelompok
siswa Buddha Sakyamuni yakni para Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika
serta rombongan dari para umat awam, mereka datang berbondong-bondong,
dan di antara mereka banyak yang membawa perkakas-perkakas menuju ke
tempat suci ini. Dengan gembira mereka melebarkan atau meratakan jalan
dengan perkakasnya, membersihkan tempat suci itu dengan sapu dan
alat-alat lain. Kemudian mereka menyalakan dupa wangi, menyiramkan air
wangi serta menaburkan bunga-bunga di depan Hyang Buddha. Bahkan banyak
peserta yang menyajikan sajian-sajian suci kepada Hyang Buddha serta
para Bhiksu Sangha. Mereka dengan khidmat dan gembira menatap wajah
Buddha Sakyamuni, seperti seorang anak yang memiliki rasa sayang kepada
orang tuanya! Mereka seperti orang yang kehausan dan ingin memperoleh
minuman segar.
Sungguh, mereka menginginkan 'Bapak-Dharma'-nya sudi mlindungi dan
membimbing mereka. Maka dari itu, para hadirin bertekad dan bersatu hati
ingin meminta kepada Raja Dhamma untuk memutarkan Roda Dharma kepada
mereka! Kini mereka telah memanunggalkan pikirannya, dan hati nuraninya
pun seperti aliran air yang terus mengalir ke hati Hyang Buddha.

Dengan serentak para Bhikshu, Bhikshuni, Upasaka, Upasika, Dewa, Naga,
Gandharva, Asura, Garuda, Kimnara, Mahoraga, manusia, serta bukan
manusia, semua bangkit dari tempat duduknya, lalu mengelilingi Hyang
Buddha dari kanan ke kiri sebanyak 3 kali, kemudian bernamaskara di
depan Hyang Buddha dengan mencucurkan air mata dan mengeluarkan tangisan
tersedu-sedu di tempat suci tersebut.

Waktu itu, Yang Mahajna Sang Arya Sariputra...... (bersambung)

Waktu itu, Yang Mahajnana Sang Arya Sariputra merapikan jubahnya agar
pundak kanannya terlihat. Beliau bukan saja mengerti perasaan para
hadirin bahkan isi hati dari Raja Dharma pun diketahuinya. Maka beliau
bisa menuruti kemauan Buddha dan membantu Buddha memutar Roda Dharma.
Kini, beliau adalah seorang Pembantu Buddha yang berjasa dan ia adalah
seorang Panglima Dharma yang penuh kuasa! Sekarang beliau sedang iba
terhadap segala makhluk yang sengsara dan bertekad membantu mereka
melepaskan belenggu penderitaan kelahiran dan kematian. Maka, setelah ia
berpikir matang segeralah ia memohon kepada Hyang Buddha untuk
menerangkan tentang arti dari Gatha yang baru saja diucapkan di tempat
suci ini:

"O, Tathagata yang termulia! Terangkanlah kepada kami arti dari
Gatha-gatha yang baru saja Hyang Tathagata ucapkan di puncak gunung Pasa
tadi! Kami ingin tahu siapakah Arya termulia yang disanjung oleh
Tathagata tadi. Sebab, dalam Sutra-sutra yang pernah Hyang Tathagata
khotbahkan, sama sekali tak tercatat orang seperti itu! O, Tathagata!
Hadirin yang sedemikian banyak telah mencucurkan airmata karena
berhasrat ingin mengetahui Arya yang termulia itu, dan mereka sangat
menghargai jasa-jasa yang dapat dicapai di dunia manusia yang telah
dimilikinya! Sekarang mereka telah siap untuk mendengar khotbah
Tathagata tentang Buddha baru yang akan muncul di dunia Jambudvipa pada
masa yang akan datang, agar jalan menuju ke tempat air suci Amrta itu
terbuka selebar-lebarnya bagi mereka! Kami mohon agar Hyang Tathagata
sudi menjelaskan tentang nama, jasa-jasa, Rddhibala serta negeri Buddha
baru yang indah dan agung dari Sang Maitreya itu, serta syarat-syarat
apakah yang harus dipenuhi seseorang yang hendak dilahirkan ke negeri
Buddha baru itu; Dan mereka harus memiliki akar kebaikan apa? Harus
menjalani Sila apa? Selama hidup di dunia mereka harus melaksanakan
Samadhi apa? Harus beramal dengan Dana apa? Harus memiliki kebijaksanaan
yang bagaimana? Ketrampilan apa yang harus dimiliki agar mereka dapat
memperoleh kesempatan yang cerah untuk melihat Buddha Maitreya? Dan,
jika mereka telah berada di negeri-Nya bagaimana cara melaksanakan
Dharma Aryastangika-Marga (8 Jalan Kesucian) agar dapat mencapai
ke-Buddha-an sedini mungkin!"

Begitu pertanyaan Arya Sariputra selesai, ratusan ribu Dewaputra dan
para Raja Brahma yang datang dari berbagai Sorga semua mengatupkan
telapak tangan dengan khidmat dan serentak memohon kepada Hyang Buddha
Sakyamuni:

"O, Tathagata yang termulia! Izinkanlah! Bantulah kami untuk memperoleh
kesempatan yang cerah untuk melihat atau bertemu Buddha Maitreya yang
memiliki pahala teragung di dunia manusia; Yang dapat menggugah mata
umat di alam Triloka menjadi terang; Yang akan menguraikan Saddharma
yang mengandung Maha-Maitri-Karuna untuk para makhluk Jambudvipa di masa
yang akan datang!"

Pada saat itu juga kelompok makhluk beramai-ramai ber-anjali dengan
serentak memohon kepada Hyang Tathagata untuk menguraikan Dharma-Nya.
Kemudian para Raja Brahma bersama dengan pengikutnya mengatupkan
tangannya lagi, seraya memuji Hyang Tathagata dengan Gatha-Gatha sebagai
berikut:

"Namo Tasya Bhagavat Bulan Purnama nan Sempurna!
Yang memiliki Tathagata Dasabala!
(10 amcam Tenaga Buddha) Jendral Maha Virya.
Seorang manusia yang perkasa, tak memiliki rasa takut;
Tapi memiliki Sarvajnana! (segala kebijaksanaan)
Ia yang keluar dari Triloka!
Ketiga macam Vidya telah diraih-Nya; (Tisro Vidya: Purva-Nivasanusmrti,
Cyuty-Upapada, dan Asrava-Ksaya)
Keempat macam Mara pun ditaklukkan-Nya! (Catvaro-Mara: Skandha, Klesa,
Mrtyu/kematian, dan Mara dari Devaputra)
Ia adalah penyebar Buddha Dharma;
Hati-Nya tenang, tak tergoyahkan sedikitpun!
Walaupun masih berada di dunia Ia tak terikat keduniawian!
Ungkapan-Nya: Segala sesuatu pada dasarnya Sunya (kosong)
Namun juga tidak kosong total.
Makna dari ke-Sunyata-an telah diuraikan di dalam Sutra-Nya.
Apalagi kami sekalian telah bersatu hati,
Bertekad berlindung kepada Hyang Tathagata!
Kami mohon, O, Tathagata!
Putarkanlah Roda Dharma kepada kami sekalian!"

Setelah pujian dari para Raja Brahma selesai, Hyang Buddha bersabda
kepada Arya Sariputra:

"Dengarlah baik-baik dan renungkan artinya sedalam-dalamnya, O, Arya
Sariputra! Sekarang Aku akan menguraikan peristiwa-peristiwa tentang
Buddha baru itu secara terperinci untuk kamu sekalian! Sungguh, setelah
kalian memusatkan pikiran dengan batin yang tersuci memohon Aku
menguraikan Dharma-luhur yang disebut Maha-Prajna itu, kesemua maksud
kalian telah Aku ketahui, seumpama seperti buah Amale (buah Mangga)
matang yang berada di dalam telapak tangan-Ku!"

Hyang Buddha melanjutkan sabda-Nya:

"O, Arya Sariputra! Barangsiapa pernah mendengar nama Buddha atau pernah
ber-anjali (bersujud dengan merangkapkan telapak tangan), atau pun
pernah memuja tujuh Buddha dari masa silam - yakni: Buddha Vipasyi,
Buddha Sikhi, Buddha Visabhu, Buddha Kakusandha, Buddha Kanakamuni,
Buddha Kasyapa, dan Buddha Sakyamuni, di dalam Vihara-Nya atau di
depan-Nya. Maka jasa-jasa mereka itu akan menghilangkan segala
penghalang yang ditimbulkan oleh karma buruk! Dan, jika sekarang mereka
dapat mendengar Dharma yang penuh Maha-Maitri-Karuna dari Sang Maitreya,
maka mereka akan memperoleh sebuah hati yang suci. Betapa bahagianya!
Oleh karena itu, maka sekarang kamu sekalian harus bertekad berlindung
kepada Sang Maha-Maitri-Karuna yang akan muncul di masa mendatang itu!
Sekarang Aku akan menerangkan secara terperinci keadaan negeri Buddha
Maitreya yang akan terwujud setelah 5.670.000.000 tahun kepada kamu
sekalian: Di negeri-Nya seluruh rakyat mempunyai penghidupan benar,
rajin serta disiplin. Tidak ada seseorang pun yang berkelakuan munafik
atau leceh-budi. Dan rakyat-Nya selalu menjalankan Dana-Paramita,
Sila-Paramita, serta Prajna-Paramita, sehingga pikiran mereka tidak
mudah digoda atau melekatkan nafsu keinginan duniawi rendah. Mereka
selalu berpegang pada prinsip Pranidhana-Maha-Dasa memegahkan dirinya.

Pranidhana-Maha-Dasa = 10 Janji Utama, yakni:

1. Hormat kepada para Buddha;
2. Memuji Buddha;
3. Memuja Buddha;
4. Bertobat;
5. Ikut-bergembira;
6. Memohon kepada Buddha untuk memutarkan Roda Dharma;
7. Memohon kepada Buddha menetap di alam semesta;
8. Tekun menuntut ajaran Buddha;
9. Mengabdi kepada segala makhluk, dan
10. Menyalurkan jasanya.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:05 PM.


no new posts