Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Dhamma Solusi Kehidupan

Dhamma Solusi Kehidupan


�Pergilah, O para bhikkhu, untuk kebaikan banyak orang, atas rasa welas asih pada dunia, untuk kebaikan,
keuntungan dan kebahagiaan para dewa dan manusia� (Sang Buddha)

Oleh: Bhikkhu Abhyayanando


Sebuah perenungan

Pernah ada seorang umat Buddha yang bercerita ketika ia bergaul di masyarakat. Orang tersebut pernah mendapat pertanyaan dari kawannya sebagai berikut, �Agamamu masih Buddha ya? Pertanyaan yang sederhana tetapi mengejutkan dan dapat dijadikan perenungan. Pertanyaan semacam ini juga dialami oleh orang lain. Pertanyaan itu mengandung makna seolah-olah jika masih Buddhis dianggapnya tidak gaul dan modern alias masih kuno.

Ajaran Buddha usianya sudah ribuan tahun tetapi bukan berarti Dhamma ini sudah usang dan tidak layak dipakai lagi. Mereka bertanya seperti itu karena tidak mendalami ajaran Buddha secara benar. Wawasan yang sempit terhadap ajaran Buddha banyak membuat mereka salah tafsir dengan agama Buddha. Banyak orang mengatakan ajaran Buddha itu kuno, terbelakang, pesimis dan pandangan miring lainnya.

Sebagai seorang Buddhis tentunya merasa risih mendengar pertanyaan-pertanyaan itu. Untuk itu sebagai seorang Buddhis hendaknya belajar dan memahami ajaran Buddha ini dengan baik sehingga dapat menjelaskan kebenaran dari Dhamma. Kita menjadi prihatin ketika umat Buddha sendiri enggan belajar dan praktik Dhamma. Sangatlah wajar jika orang-orang seperti ini diliputi kebimbangan dan keraguan hingga akhirnya menjadi terombang-ambing. Belajar dan memahami serta praktik Dhamma akan memantapkan keyakinan kita pada Buddha Dhamma.

Dengan memahami ajaran Buddha secara baik dan benar akan menumbuhkan kebijaksanaan yang mendalam bagi kita. Ini membuktikan bahwa Buddhis bukanlah sesuatu yang kuno dan harus dijauhi. Dhamma adalah kebenaran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan ini. Jika ajaran Buddha ini kuno dan tidak relevan maka Dhamma ini sudah punah sejak dahulu. Buktinya saat sekarang ini Dhamma masih eksis dan berkembang dengan baik dan bahkan di dunia barat yang notabene sebagai negara maju dan modern Buddhis juga berkembang.

Sangat mengherankan jika masih ada orang yang mempunyai anggapan bahwa agama Buddha ini kuno dan tidak modern. Kita hanya berharap semoga mereka sadar akan pernyataan yang tidak benar itu. Tugas kita sebagai Buddhislah yang seharusnya memberikan penjelasan dan wawasan yang benar mengenai Buddhis. Kehidupan seorang Buddhis adalah kehidupan yang penuh dengan tekad, semangat, kesabaran dan pengorbanan. Apakah kehidupan yang penuh dengan tekad, semangat, disiplin, sabar patut diklaim sebagai ajaran kuno dan tidak modern? Pertanyaan ini menjadi bahan renungan bagi kita semua.

Mencari kebenaran

Apa yang dicari manusia dalam hidup ini? Hampir semua orang mengharapkan keselamatan dan kebahagiaan. Keselamatan dan kebahagiaan banyak dicari orang dan tentunya dengan cara dan tindakan yang berbeda. Ada yang dengan cara instan dan ada yang apa adanya. Yang perlu diwaspadai adalah banyak penawaran yang dilakukan oleh para pelaku promosi keselamatan dan kebahagiaan. Jika kita salah masuk pada jaringan yang salah maka kehidupan kita akan hancur dan merosot. Kebenaran bukanlah permainan yang bisa dipermainkan semau kita. Kebenaran adalah kebenaran dan kebenaran itu adalah jalan untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. Untuk itu dalam usaha mencari kebenaran harus dilandasi dengan motivasi positif dan juga pandangan benar. Dengan motivasi positif dan pandangan benar akan terarah pada kebenaran yang sejati. Banyak orang mencari keselamatan dan kebahagiaan tetapi terkadang tidak dilandasi dengan motivasi positif dan pandangan benar sehingga orang tersebut terjebak pada komunitas aliran yang salah.

Selektif dalam kebenaran adalah baik agar tidak terjebak pada pandangan salah. Ada satu kisah yang sangat menarik yang terjadi pada jaman Sang Buddha. Dalam suatu kesempatan Jutawan yang bernama Upali, seorang pengikut Nigantha Nataputta, mendekati Sang Buddha dan begitu senang dengan penjelasan Dhamma yang rinci dari Sang Buddha sehingga ia dengan segera menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang pengikut Sang Buddha. Tetapi Sang Buddha menasihatinya dengan berkata, �Dari suatu kebenaran, O perumah tangga, adakan suatu penyelidikan yang teliti. Adalah baik bagi seorang terhormat seperti anda untuk mengadakan suatu penyelidikan yang teliti.� Pernyataan yang sangat menakjubkan yang diucapkan oleh Sang Buddha, banyak pemimpin spiritual pada waktu itu yang segera menerima jika ada pengikut-pengikut baru. Sang Buddha bukanlah pemimpin yang menerima siswa begitu saja tetapi Beliau selalu mengarahkan sisiwa-siswanya untuk berpikir cermat sebelum memutuskan segala sesuatunya. Jarang menemukan pemimpin seperti ini. Dari kisah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa usaha untuk mencari kebenaran hendaknya disertai pemikiran dan pemahaman yang jelas dari sebuah ajaran. Berpikir instan dan tidak cermat akan menghasilkan target yang tidak maksimal.

Suatu ketika ada yang bertanya, �Mengapa banyak orang Buddhis pindah agama?� Sebelum menjawab pertanyaan itu, saya balik bertanya. Orang Buddhis itu seperti apa? Apakah orang yang KTPnya agama Buddha adalah seorang Buddhis? Apakah orang yang sekadar sembahyang juga seorang Buddhis? Banyak orang pindah agama bukan karena motivasi positif dan pemahaman ajaran tetapi karena banyak hal. Karena ekonomi orang bisa pindah agama, karena pekerjaan orang bisa pindah agama, karena perkawinan orang pindah agama, karena lingkungan orang pindah agama dan karena gengsi orang bisa pindah agama. Banyak hal yang membuat orang pindah agama. Satu hal yang setiap saat harus diingat adalah penyelidikan suatu ajaran akan membawa kita pada kebenaran sejati. Sebagai Buddhis belajar, memahami dan mempraktikkan ajaran adalah hal yang harus dilakukan. Jangan menjadi Buddhis yang sekadar memakai simbol Buddhis, sekadar aktif atau sekadar ritual karena semua itu tidak menumbuhkan keyakinan dan pengertian benar bagi kita. Keyakinan seperti itu mudah goyah dan patah dan akhirnya jatuh berkeping-keping.

Realita Kehidupan

Di era modern ini kehidupan ditandai dengan persaingan global. Dunia global memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Dunia seakan dipersempit ruang geraknya. Kemajuan teknologi mempengaruhi cara berpikir manusia. Manusia dituntut untuk selalu berpacu dengan kemajuan. Cara berpikir instan dan cepat sangat kental di dunia modern ini. Sebuah kemajuan tentunya berdampak dua hal yaitu segi positif dan juga negatif. Hal ini tentunya tidak bisa dihindari karena kehidupan terus berproses seiring dengan perubahan pola pikir manusia.

Di tengah hingar-bingarnya kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi terdapat dampak yang tentunya mempengaruhi cara berpikir manusia. Tuntutan hidup yang semakin berat karena persaingan yang begitu ketat membuat manusia harus berdaya upaya untuk bertahan hidup. Di sinilah mulai muncul persoalan yang semakin hari semakin banyak dan menumpuk. Beban manusia semakin bertambah dan penyakit mental pun melanda kehidupan manusia. Apa yang harus dilakukan dengan kondisi seperti ini? Hal inilah yang patut menjadi bahan renungan bagi kita semua.

Masalah kehidupan tidak bisa terselesaikan dengan kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi. Masalah kehidupan erat kaitannya dengan kemajuan batin manusia. Manusia yang hanya memacu perkembangan duniawinya tanpa pernah memperdulikan batinnya sendiri akan mudah rapuh bahkan hancur oleh permasalahan kehidupan. Realita kehidupan ini jelas diwarnai dengan berbagai persoalan. Mulai dari persoalan rumah tangga, anak-anak, suami-istri, pekerjaan, kawan, lingkungan dan masalah lainnya. Persoalan itu sangat menghantui kehidupan manusia. Bagi mereka yang batinnya dewasa tentunya tidak terlalu hanyut dengan persolalan kehidupan ini karena mereka mempunyai cara untuk menanggulanginya. Sebaliknya bagi mereka yang batinnya masih rapuh akan mudah terombang-ambing oleh permasalahan kehidupan.

Saat ini kita hidup dalam suasana di mana orang harus bekerja sangat keras secara fisik dan mental. Tanpa kerja keras, tidak ada tempat bagi orang tersebut dalam masyarakat modern. Manusia harus berkompetisi dalam kehidupan ini. Mereka yang kuat, cermat dan cerdik akan mampu berkompetisi sedangkan mereka yang lemah, lesu dan ragu akan tidak berdaya dalam kehidupan ini. Di era modern seperti sekarang ini banyak ditemui orang-orang yang menggunakan jalan pintas tatkala mereka tidak mampu berkompetisi. Mereka yang menggunakan jalan pintas tidak hanya dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa tetapi juga merambah di kalangan anak-anak. Mereka tidak sanggup dan merasa tidak berdaya dalam kehidupan ini. Permasalahan yang dilihat sepintas menurut kita tetapi dirasa berat oleh orang-orang yang menggunakan jalan pintas. Mau kemanakah kehidupan ini? Berapa banyak lagi manusia yang akan jatuh tersungkur bahkan mati konyol dalam kehidupan ini? Tragisnya kehidupan adalah sebuah fakta dalam kehidupan ini. Fakta ini terlihat dengan jelas dan membutuhkan pemahaman yang mendalam bagi semua orang.

Sebuah solusi

Kehidupan ini membutuhkan solusi untuk membuat manusia bertahan dan hidup nyaman. Kehidupan akan kembali segar dan nyaman ketika manusia berhasil memecahkan persoalan kehidupan ini. Masalah demi masalah yang terus-menerus mengejar manusia membutuhkan sebuah solusi. Apa yang harus dilakukan oleh manusia?

Inilah seni kehidupan. Kehidupan penuh dengan gejolak dan terkadang gejolak itu menghantam manusia. Manusia menjadi sedih, kecewa, marah, jengkel dan bahkan mengutuk kehidupan ini. Mengapa mereka melakukan semua itu? Mereka sudah banyak dibebani oleh masalah kehidupan ini. Banyak orang mengeluhkan kondisi kehidupan ini yang menurut pandangan mereka kehidupan ini adalah ganas. Mereka memandang kehidupan ini ganas karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi kehidupan ini.

Setelah diselidiki ternyata semua itu berpulang pada manusia itu sendiri. Ketidakberdayaan ini berkembang pada manusia karena manusia enggan dengan hal-hal yang berbahu spiritual. Manusia lebih suka mencari kesenangan di luar daripada ke tempat ibadah. Manusia lebih suka banyak aktivitas daripada penyunyian diri. Manusia tenggelam pada kehidupan glamor yang menjanjikan kesenangan dan kenikmatan duniawi. Akankah kita terus tenggelam dalam kondisi seperti ini? Jika ya, manusia akan mengalami kerapuhan batin. Kerapuhan terjadi karena mental manusia tidak ditempa dengan spiritual.

Dhamma adalah solusi terbaik untuk menuntaskan permasalahan kehidupan. Dhamma adalah obat mujarab yang seharusnya diminum setiap saat dalam kehidupan ini. Dhamma adalah pelita yang seharusnya menjadi penerang untuk menguak tabir kegelapan. Dhamma bukanlah sekadar teori-teori yang menghibur diri kita tetapi Dhamma haruslah dipahami secara baik dan benar dan kemudian dipraktikkan dalam kehidupan ini. Jika diibaratkan sebagai obat Dhamma hendaknya diminum walaupun terasa pahit. Pahitnya obat akan menyembuhkan diri kita dan untuk itu manusia harus minum obat Dhamma. Demikian pula dalam pelatihan dan pengembangan mental yang membutuhkan tenaga ekstra. Seseorang harus bekerja keras dan mau berkorban untuk itu semua. Terkadang kita letih, malas, bosan dan putus asa saat melakukan pelatihan tetapi itu semua adalah tantangan untuk menempa batin ini.

Setahap demi setahap Dhamma telah dipraktikkan. Setahap demi setahap pula perkembangan dan perubahan pola pikir ini tumbuh pada diri manusia. Perkembangan batin akan meningkat dan mengarah ke batin yang berkwalitas seiring dengan latihan yang dilakukan. Maju dan jangan berbalik kembali karena perjuangan belumlah usai. Jadilah manusia yang berharga dalam kehidupan ini. Untuk menjadi manusia yang berharga haruslah belajar dan praktik Dhamma. Dhamma akan menjadi solusi ketika Dhamma direalisasikan dalam kehidupan seseorang. Carut-marutnya kehidupan akan memudar dan menuju ke arah yang lebih baik. Masalah kehidupan akan dihadapi dengan baik dan dengan sikap mental yang dewasa. Semua itu muncul dan berkembang karena kemauan untuk melatih dan mengembangkannya.

Akhir Dari Sebuah Tantangan

Pernah ada yang bertanya, �Mengapa kita harus berlatih?� Tidak adakah cara yang instan untuk menghadapi kehidupan ini? Ini adalah ciri keputus-asaan manusia dalam menghadapi hidup ini. Mereka mencari pelarian dan dianggapnya pelarian itu akan membantu dirinya ke arah yang lebih baik. Kenyataannya manusia semakin terjerumus dan tenggelam dalam permasalahan hidup. Mereka akhirnya mendapatkan cara yang salah untuk mengatasi kehidupan ini. Mereka terbuai oleh iklan yang menjanjikan pemecahan permasalahan secara instan.

Dalam komunitas Buddhis manusia dilatih untuk tidak manja dalam menghadapi kehidupan ini. Dhamma mengajak manusia untuk menjadi orang yang punya kemauan, semangat, disiplin, daya juang dan juga kepedulian. Sang Buddha sendiri mengatakan bahwa Beliau hanyalah penunjuk jalan dan selanjutnya manusialah yang harus berusaha dan berjuang melalui jalan yang telah Beliau temukan. Dhamma selalu mengingatkan kepada kita semua untuk selalu bersemangat menghadapi kehidupan ini. Tidak ada janji-janji yang pernah diucapkan oleh Sang Buddha. Jaminannya adalah diri kita sendiri. Anda berusaha dan anda pula yang akan memetik buahnya.

Walaupun Dhamma sudah ribuan tahun yang lalu ditemukan tetapi masih relevan untuk kehidupan ini. Jika ada orang yang mengatakan Buddhis itu adalah kuno dan bukan agama solusi tentunya tidak tepat. Di dunia barat saat ini Buddhis berkembang dengan baik. Kalau memang Buddhis itu kuno bisa dipastikan orang Eropa, Amerika dan Austarlia tidak tertarik. Namun kenyataannya Buddhis merambah ke dunia barat yang identik dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi. Apa arti dari semua itu? Semua itu bermakna bahwa Dhamma adalah cahaya dan pelita bagi semua orang, tidak memandang ras, suku dan golongan. Mereka yang mau belajar dan praktik akan mendapatkan hasil yang baik.

Ada juga yang mengatakan Dhamma akan mengarahkan ke pola pikir yang pesimis karena yang diajarkan adalah dukkha. Kalau kita kembali pada uraian bahwa Dhamma adalah solusi, tentunya hali itu juga tidak benar. Apa yang Sang Buddha ajarkan tidak hanya berhenti pada dukkha saja, tetapi Sang Buddha juga mencari sebabnya dan akhirnya Sang Buddha juga mendapatkan jalannya. Pernyataan bahwa Buddhis adalah pesimis adalah tidak benar. Justru dalam pemikiran Buddhis kita dianjurkan untuk selalu berjuang dan terus berjuang. Menjelang Parinibbana Sang Buddha berkata, �Berjuanglah sungguh-sungguh untuk menyempurnakan kewaspadaan.� Pesan yang penuh dengan motivasi itu adalah pesan bagi kita semua untuk senantiasa berlatih dan terus berlatih.

Kehidupan ini penuh dengan risiko dan juga tantangan yang terkadang membuat kita jenuh dan putus asa menghadapi kehidupan ini. Masalah demi masalah akan kita hadapi sepanjang kehidupan ini. Buddhis yang dikatakan sebagai ajaran kuno dan pesimis ternyata menyimpan sebuah ajaran yang luar biasa. Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha adalah solusi dalam mengatasi kehidupan ini. Kehidupan yang penuh dengan risiko dan berbagai macam tantangan ini akan bisa kita lalui dengan rasa aman dan nyaman ketika Dhamma bersama kita. Dhamma yang kita pelajari dan praktikkan akan mengakhiri tantangan yang ada dalam kehidupan ini.


Daftar Pustaka:
Panduan Tipitaka; Vihara Bodhivamsa
Sang Buddha dan Ajaran-Ajaran-Nya; Ven. Narada
Keyakinan Umat Buddha; Ven. Sri Dhammananda
Gems of Buddhist Wisdom; Publication of the Buddhist Missionary society



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:06 PM.


no new posts