FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Untuk mencegah kericuhan dalam implementasi di lapangan, pengusaha SPBU memilih opsi semua mobil plat hitam dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Sehingga petugas SPBU di lapangan tidak kesulitan.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Migas Eri Purnomohadi kepada detikFinance, Kamis (25/11/2010). "Kalau opsi mobil pribadi buatan 2005 ke atas saja yang dilarang pakai premium, itu sulit sekali karena harus diperiksa STNK-nya dulu, dan ini pasti menimbulkan antrean," jelas Eri. Eri menegaskan jika opsi mobil pribadi buatan 2005 ke atas yang dilarang pakai premium, maka petugas SPBU akan kesulitan memilah-milah mana yang bisa dan tidak bisa diberikan BBM subsidi. "Harus diedukasi dulu petugasnya, namun butuh waktu dan keburu kisruh duluan. Jadi lebih mudah semua mobil plat hitam tidak boleh memakai premium. Sementara angkutan umum plat kuning dan sepeda motor roda dua boleh," ujarnya. Pemerintah menyiapkan 2 opsi untuk mekanisme pengaturan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun depan. Opsinya antara larangan menggunakan BBM bersubsidi untuk semua mobil plat hitam atau mobil di atas tahun 2005. Hal itu dilakukan seiring terus meningkatnya konsumsi BBM akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Akibatnya, konsumsi BBM pada tahun 2010 ini saja sudah melebihi jatah APBN. Untuk tahun ini saja, konsumsi BBM diprediksi melonjak menjadi 38 juta kiloliter, di atas jatah APBN 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter. Tanpa pembatasan BBM bersubsidi pada tahun 2011, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan konsumsi akan meningkat lagi sebanyak 10%. (dnl/qom) Sumber: http://www.detikfinance.com/read/201...emium?f9911013 |
#2
|
||||
|
||||
![]()
bagossssss,, kalo gitu ganti semua mobil plat hitam sama kuda, pengusaha sih enak tinggal ngemeng!!!!!!. nah kalo yang punya mobil dibawah taon 2000 kan masih banyak yang make!!!!!. mikir 2x, untuk pencegahan seperti pengecekan stnk ya itu resiko dong, rakyat kecil jangan kena getahnya aja dasar pengusaha bego......... kesel gw neh, pengusaha sama pemerintah asal ngecap aja kalo ngomong, turun kejalan kalo mau, jangan jalan-jalan mulu, atau ini hanya pengalihan kasus gayus, centuri, krakatau etc. dasar
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
emg gitu tuh pemerintah....
bukan nya ngasih solusi yg real malah nambah masalah yg lbh besar... kita2 jg gan yg susah ![]() gua timpuk dah lo2 pade.... ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
mungkin kumendan bisa kasih ide laen? ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]() Quote:
|
#6
|
||||
|
||||
![]() ![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]() Quote:
solusi menurut ane si ndan, bukan pembatasan pemakaian bahan bakar. tapi pemerintah harus bisa bangun transportasi massal yang aman, nyaman, relevan sama mobilitas masyarakat. wong sekarang pemerintahnya lebih kejar ke proyek2 yang bisa dapetin duit buat kantong pribadi koq. yang parkir di tengah kota bakal dinaekin harganya lah ga sebanding sama tersedianya angkutan massal. trus, rencana pembangunan jalan layang bukan tol. klo kendaraan dibatasi, trus angkutan ga aman, masyarakat gimana bisa berpergian. ![]() |
#8
|
|||
|
|||
![]()
wehh, kalo memang semua mobil plat item harus pake pertamax, harus di pikir2 ulang dulu, drpd di demo sama masyarakat
|
#9
|
||||
|
||||
![]()
gk adil ah...
besok ane ganti aj plat nomer ane jadi warna kuning... ![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]() Quote:
![]() banyak masalah:waaa2: permisi ya ndan ane ngejunk dulu ![]() |
![]() |
|
|