Buddha Maitreya sebagai Ajita

anaklugu

Bodhisatva Maitreya pada Masa Buddha Sakyamuni

Pada era Buddha Sakyamuni, Bodhisatva Maitreya terlahir sebagai Ajita, yang merupakan salah satu murid dari Sang Buddha. Ajita tidak membina dengan duduk bermeditasi, juga tidak melepaskan kilesa, namun menjadikan kasih dan pertobatan sebagai dasar pembinaan. Beliau memanjatkan ikrar agung-Nya untuk mewujudkan dunia damai sentosa, bumi surgawi di dunia. Buddha Sakyamuni menegaskan bahwa metode pembinaan Bodhisatva Maitreya adalah metode yang paling sesuai dengan manusia akhir zaman. Buddha Maitreya adalah Buddha yang akan datang, Buddha Akhir Zaman.

Sabda Sang Buddha dalam Sutra Maha Ratna Kuta (Ta Pao Ci Cing)
Bab 88 (Pertemuan Maha Kasyapa): Suatu ketika Junjungan Dunia menjulurkan tangan-Nya yang membiaskan cahaya kemilau, hasil paduan kesucian laksa asamkheya kalpa. Dengan jari dan telapak tangan-Nya yang bersinar bagaikan bunga teratai, Beliau mengusap ubun-ubun Bodhisatva Maitreya sambil bersaba, �Wahai Maitreya! Demikianlah kupesankan kepadamu nanti masa lima ratus tahun kelima, saat lenyapnya Dharma sejati, Engkau harus melindungi mustika Buddha, Dharma, dan Sangha, agar jangan sampai lenyap dan terputus...�

Terkait:

Menu