FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff mengaku terharu dengan semboyan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, atau berbeda-beda namun tetap satu. Presiden Wulff memuji kebebasan beragama yang dinikmati masyarakat Indonesia. "Kami terharu bagaimana masyarakat Indonesia bisa hidup bersama dalam kebebasan memilih agama, dan bisa menjadi teladan bagi negara lain," kata Presiden Wulff dalam pernyataan pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12/2011). Pernyataan pers disampaikan kedua pemimpin negara seusai melakukan pertemuan bilateral selama 60 menit. Presiden Wulff mengatakan, pemerintah Jerman berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan pemerintah di berbagai bidang. Dikatakan, Indonesia merupakan mitra penting pemerintah Jerman. Peningkatan kerja sama ini terkait peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Jerman. Pada pertemuan bilateral, Presiden Yudhoyono mengajukan lima usulan kerja sama kepada Presiden Wulff. Usulan Presiden Yudhoyono disambut baik oleh Presiden Wulff. Kelima usulan tersebut terkait kerja sama di bidang investasi dan perdagangan, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan pertahanan. Saat ini, volume perdagangan Indonesia-Jerman mencapai 6 miliar dollar AS, sementara investasi dalam dua tahun terakhir mencapai 300 juta dollar AS. "Kedua angka ini masih sangat bisa ditingkatkan. Indonesia memiliki Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, dan saya mengundang Jerman untuk menjadi strategic partner di Indonesia," kata Presiden Yudhoyono. Di bidang kesehatan, Presiden menggarisbawahi pentingnya kerja sama di bidang teknologi dan manajemen kesehatan. Terlebih, kalangan ekonomi menengah di Indonesia semakin bertambah sehingga kebutuhan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Di bidang kesehatan, Presiden mengatakan, Indonesia membutuhkan ribuan lulusan teknik untuk membangun konektivitas dan infrastruktur negara selama 10 hingga 30 tahun mendatang. Presiden Yudhoyono juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang riset, teknologi, dan inovasi di bidang teknologi, utamanya yang bersih dan ramah lingkungan. "Di bidang industri pertahanan, saya mengusulkan adanya kerja sama yang bersifat jangka panjang terkait joint investment dan joint production. Saat ini PT Dirgantara Indonesia sedang ada kerja sama dengan Airbus Military. Jerman memiliki kapasitas di bidang industri pertahanan," kata Presiden. sumber Terkait:
|
![]() |
|
|