Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
jokowikotak's Avatar
jokowikotak jokowikotak is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,219
Rep Power: 19
jokowikotak mempunyai hidup yang Normal
Default Asal-usul Pasar-pasar di Solo

newbie bikin thread gan



ga tau ato egganya nubie masalahnye



pertama mo buat thread ini hati ane dag dig dug maklumlah



tapi tanpa basa basi langsung aja cekidot











Pasar Kuno di Solo



Dongeng pasar di Solo sangat unik. Keunikan itu kini hanya ditemukan di Pasar Legi Solo. Bakul-bakul atau pedagang mbok-mbok dari desa, membawa dagangannya dari desa ke Pasar Legi. Jika sekarang semuanya diangkut dengan mobil, andong atau motor, dulu sangat unik.



Mbok-embok itu diiringi beberapa lelaki, berjalan beriring-iringan menggendong hasil buminya. Selalu ada iringan yang membawa obor, sebab mereka berangkat dari desa jam 2 malam. Sehingga dari jauh sudah tampak barisan obor yang berjalan sambil ceriwis, apalagi simbok-simbok ikut ke pasar, biasanya mulut mereka tak bisa diam menambah barisan bakul pagi ini.



Mereka berjalan berbaris satu persatu, tidak ada yang berjejer apalagi bergandengan, meski itu antara suami isteri anak dengan anak-anaknya. Mereka pergi ke pasar dengan baju kebaya seadanya dan kain bawah jaritan. Ada yang menggendong dagangannya, ada yang menjijing dengan keranjang tas, ada pula yang disunggi di atas kepala mereka.



Cara berjalannya pun urut aturan, tidak boleh saling mendahului. Jadi seperti barisan semut, beriringan satu persatu. Jika ada si embok yang kebelet pipis, barisan di belakang menunggu hingga si dia selesai pips. Pipisnya pun juga di sembarang tempat. Caranya hanya menarik jaritnya sedikit ke siku kaki lalu �thuuuurr� tanpa jongkok alias kencing berdiri. Rupanya kebiasaan kencing berdiri ini sudah menjadi keahlian tersendiri para bakul, sehingga kain jarik mereka tidak sampai basah. Hingga sekitar tahun 1980-an, bakul-bakul yang menjajakan dagangannya kelilingkampung di daerah kota, masih melakukan kebiasaan �kencing berdiri di sembarang tempat�. Keunbikan macam itu kini sudah tidak ada lagi. Simbok bakul juga sudah pada malu kencing berdiri. Hihihihi�



1. Pasar Legi



Saat kerajaan Kartasura pindah ke desa Solo, waktu itu belum ada pasar. Sejalan kian ramai desa Solo sebagai ibukota kerajaan, maka pasar-pasar tradisionalpun berdiri. Pasar yang paling mendapat perhatrian adalah Pasar Gede Harjodaksino. Sebenarnya pasar-pasar sebelumnya sudah ada. Bahkan dulu ada pasar Pon, Pasar Wage, Pasar Kliwon, Pasar Pahing dan Pasar Legi. Hingga kini pasar Legi, Pasar Kliwon, Psaar Pon masih ada. Menegnng cerita pasar di kota Solo, mari kita simak pasar-pasar tradisional di Solo.



Pasar Legi berada di selatan Mangkunegaran, tepatnya di jalan S Parman. Hingga kini pasar Legi masih menjadi pasar grosir paling murah. Arealnyapun terus meluas. Jika pagi, pedaganganya sudah menggelar hasil bumi sejak pukul 02.00 dinihari hingga di emper-emper jalan sekitar pasar. Pasar Legi juga melayani penjualan hingga 24 jam.



Mengapa disebut Pasar Legi? Selain pasar ini pertama kalinya digelar pada pasaran Legi 5 hari sekali, pasar inipun lebih banyak menggelar dagangan yang bersifat legi atau manis. Misalnya gula jawa, jagung manis, gula aren, gula batu, gula aren hingga minuman legen. Pasar Legi menjadi pust grosir dagangan tradisional dan hasil bumi. Hampir semua hasil bumi dari daerah Surakarta dan sekitarnya masuk di Pasar Legi.



Pasar yang cukup besar di Solo yang masih berada di Kecamatan Banjarsari adalah Pasar Nusukan. Pasar ini pernah terbakar di jaman walikota Slamet Suryanto, lalu langsung dibangun tahun 2004. Tempatnya di kampong Nusukan. Disebut Nusukan karena dulunya banyak pedagang sate yang pekerjaannya menusuk-nusukkan daging untuk disate.



2. Pasar Kadipiro

Pasar Kadipiro juga di dekat Pasar Nusukan. Daerahnya dekat dengan perlimaan Joglo, dekat dengan makam Bonoloyo. Pasar ini berada di kampung Kadipiro. Daerah ini dinamakan Kadipiro karena daerahnya kering, banyak alang-alang berduri. Ketika dibasmi, gatal-gatal di tubuh sangat sakit amat sangat, tak terkira-kira, yang dalam bahasa Jawa �koyo dipiloro ra piro-piro�, sehingga daerah ini disebut Kadipiro.



3. Pasar Ngemplak

Pasar di Banjarsari ini tepatnya berada di jalan Achmad Yani dan jalan Panjaitan. Lebih tepat lagi berada di pinggir tanggul Kalianyar. Suasana pasar masih sangat tradisonal. Pasar ini disebut Pasar Ngemplak karena di daerah ini sangt kering. Tanaman juga hanya alang-alang dan tanaman kurang berguna lainnya sehingga sangat panas. Apalagi jika musim kemarau, lahan disini pana luar biasa hingga disebut orang jawa �panase ngenthak-enthak emplak. Maka daerah ini disebut Ngemplak dan pasarnya disebut Pasar Ngemplak.



4. Pasar Nggilingan

Pasar ini masih di Kecamatan Banjarsari, teaptnya di jalan Setyabudi dan jalan S Parman. Pasar tradisional ini cukup lengkap. Disebut pasar Gilingan (lebih akrab disebut Pasar ngGilingan) karena berada di kampung Gilingan. Nama kampong Gilingan diambil akrena di daerah itu dulu ada penggilingan beras.



5. Pasar Widuran

Pasar ini berada di jalan Sutanb Syahrir dan jalan Arifin. Pasar ini hanya berjualan burung dan perlengkapan peliharaan burung. Sejak tahun 1985-an Pasar ini dipindah ke Depok. Pasar burung Widuran pindahn dari Pasar burung di Slompretan Klewer. Meski sudah dipindah, tetapi hingga kini masih banyak pedagang yang berjualan bermacam-macam burung dan perlengkapannya. Nama Pasar Widuran diambil dearah itu yang bernama Widuran. Sebenarnya namanya dari bangsawan keraton Solo yang ngetop pada jamannya, Pangeran Widuro.



6. Pasar Kandang Sapi

Di depan Rumah Sakit dr Oen Jebres, tepatnya di jalan Katamso dan jalan Tentara Pelajar, disini ada Pasar yang murah sekali dagangannya. Masih sangat tradisional dengan jajanan kuno. Pasarnya tidak begitu besar, cukup untuk konsumsi penduduk setempat. Disebut pasar Kandang Sapi karena berada di daerah yang bernama Kandang Sapi. Di daerah ini dulunya banyak penduduk yang beternak sapi segala macam. Ada sapi perah, sapi pedaging, susu sapi hingga makanan sapi.



7. Pasar Ledhoksari

Di dekat pasar Kandang Sapi juga ada pasar yang lumayan besar, meski hanya cukup untuk kebutuhan penduduk setempat. Berada di Kecamatan Jebres tepatnya di jalan Urip Sumoharjo, namanya Pasar Ledhoksari. Karena tergusur oleh gedung-gedung tinggi di jalan abesar itu, pasarnya minggu ke kampong di jalan Johanes dan menjadi Pasar Jebres. Jebres berasal dari seorang Belanda bernama Van der Jeep Reic yang bermukim di daerah Jebres dan karena lidah Jawa menjadi Jebres.



8. Pasar Gede

Ini pasar paling besar di Solo. Disebut juga Pasar Gede. Pasar ini didirikan di jaman PB X. Saat awal, para bakulnya masih memakai kebaya dan kain jarit, sedangkan pedagang prianya mengen akan busana Jawa dan blangkon. Setiap hari keraton akan menarik pajak. Pasar ini dibangun oleh arsitek terkenal dari Eropa yang juga membangun Pasar Semarang dan gedung-gedung indah di Bandung. Pasar Gede disebut juga Paar Harjonegara, maksudnya untuk mengenang bangsawan Harjonegara yang memulai mendirikan Pasar Gede. Awalnya Pasar Gede dibangun di tanah titipan yang dihuni Babah China b erpangkat Mayor yang terkenal Babah Mayor. Ia mendirikan warung-warung kecil yang berjejer hingga Warung Miri (kelompok penjual bumbu pawon) dan Warung Pelem (kelompok penjual buah utamanya mangga). Namun setelah dibangun gedung Pasar, warung-warung diminta masuk Pasar Gede hingga sekarang. Pasar Besar ini pernah terbakar habis sekitar tahun 2000 dan kini sudah dibangun lebih megah lagi.



9. Pasar Singosaren

Dulu di Matahari Singosaren ada pasar tradisional bernama Pasar Singosaren. Setelah bakul-bakulnya dialihkan ke Pasar Kadipolo, pasar Singosaren menjadi pertokoan mewah. Berada di jalan Rajiman dan jalan Diponegoro, kini daerah itu merupakan daerah pertokoan paling ramai di Solo. Nama Singosaren diambil dari nama menantu PB X yang bernama Pangeran Singosari.



10. Pasar Kembang

Mungkin hanya ada di kota Solo suatu Pasar yang hanya menjual bunga-bunga setaman. Dalam perkembangannya, pasar ini akhirnya juga menjual kebutuhan pokok dan dapur. Tetpi pasar yang terletak di Jalan Rajimn ini memang khusus menjadi pasar kembang. DUlunya pedagangnya lebih suka berjualan dengan cara berhamburan di sepanjang pinggir jalan Honggowongso. Maklum pembelinya hanya membeli bunga setaman, sehingga malas parkir dan masuk pasar. Rupanya pembangunan gedung pasar tidak sukses karena penjual bunga merasa sepi pembeli. Pasar ini ramai ketika musim sadranan atau nyekar pada bulan Ruwah, Syawal, Sura dan bulan-bulan dimana banyak orang mantu.



11. Pasar Kadipolo

Rasanya pasar Kadipolo berhubungan erat dengan Pasar Kembang. Maklum hanya selangkah di depannya. Pasar Kadipolo dulunya kecil, tetapi sejak bakul-bakul pasar Singosaen dipindah ke pasar Kadipolo, pasar ini mendadak ramai. Sayangnya lahannya teramat sempit. Beberapa tahun bakulnya berhamburan di sepanajang jalan Rajiman. Kini sudah cukup tertip masuk di pasar Kadipolo dan Pasar Kembang. Nama Kadipolo diambil dari perasaan merasa disakiti amat sangat, dimana orang Jawa menyebut �koyo dipiloro dipolo� sehingga menjadi Kadipolo. Kesakitan ini karena penduduk diminta memberi upeti berupa tanah di Kadipiro untuk pembangunan keraton Surakarta. Tanah ini sebelum disebut Kadipolo bernama tanah Talangwangi. Maklum tanah disini berbau wangi sehingga dipilih PB II untuk mengurug rawa-rawa desa Solo yang akan dibangun keraton Solo.







Lanjutan di post 2 gan





sumber : http://serengan.wordpress.com/sejarah/



dan dengan ini saya menyatakan ane udah pernah buat thread



sekian dari ane



Thread ane yg laen gan



Sejarah Hidup Gus Dur

http://ceriwis.us/showthread.php?...#post482997172

Tentang Pasar Gedhe

http://ceriwis.us/showthread.php?...#post483559246



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:43 PM.


no new posts