FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
KOMPAS.com � "Thieves in Rawamangun, East Jakarta, Caught in CCTV Camera". Daripada BMW ditahan sebagai barang bukti, lebih baik saya telan sendiri pengalaman pahit ini. Kalau saya kehilangan mobil, maka saya akan kehilangan banyak peluang bisnis bagus." Rekaman yang diunggah ke Youtube itu dibuat Har (40). Rekaman mengisahkan aksi empat pencuri di rumah Har di kawasan Pulo Asem Utara Raya, Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (19/11/2011). Dengan alasan hendak mengukur ruang dan membawa paket, dua pelaku masuk ke rumah Har. Dua pelaku lainnya menunggu di luar. Mereka datang dengan dua sepeda motor. Mereka berhasil menggasak sejumlah barang berharga dari rumah korban. Har tidak melaporkan kasus ini ke Polsek Metro Pulogadung. Ia cuma mengunggah rekaman kasusnya ke Youtube. Mengapa? "Saya pernah punya pengalaman serupa dan melapor ke Polsek Metro Pulogadung, tetapi saya kecewa," tuturnya saat dihubungi, Rabu (30/11/2011) lalu. Peristiwa serupa itu terjadi pada Senin (14/11/2011). Hari itu, dua pria mencuri televisi dari rumah Har. Sial, aksi mereka dilihat warga. Kedua pelaku babak belur dihajar massa. Meski demikian, mereka akhirnya lolos dari kepungan dan kabur. Har lalu melaporkan kasus ini kepada polisi. Ia hanya menyerahkan rekaman CCTV (close circuit television) dan menolak menyerahkan televisi sebagai barang bukti. "Saya menolak karena polisi tidak bisa memastikan, kapan televisi dikembalikan," katanya. Saat rekaman diunggah ke Youtube, opini negatif publik terhadap polisi cepat meluas. Terlebih lagi setelah media portal, diikuti media massa lain, ikut melansir kisah pencurian tersebut. Beruntung, Polda Metro Jaya tanggap. Dua dari empat pencuri ditangkap. Barang bukti Di tempat lain, CK (30), seorang pengusaha, kehilangan puluhan telepon genggam yang baru ia beli setelah sedan BMW-nya dibobol maling, Sabtu (12/11/2011) sekitar pukul 19.00. Meski rugi puluhan juta rupiah, ia memilih tidak melapor ke polisi. "Daripada BMW ditahan sebagai barang bukti, lebih baik saya telan sendiri pengalaman pahit ini. Kalau saya kehilangan mobil, maka saya akan kehilangan banyak peluang bisnis bagus," tutur CK. Kala itu, mobil BMW ia parkir di sentra perdagangan telepon genggam di kawasan Roxy, Jakarta Barat (Jakbar). Areal parkir dijaga beberapa petugas keamanan. CK hanya meninggalkan kendaraan seperempat jam. Namun saat kembali, ia melihat kaca mobil pecah. Puluhan telepon genggam, yang ada di mobil, hilang. Di waktu lain, terjadi tabrakan beruntun di Jalan Tol Cikampek, Jawa Barat. Tabrakan terjadi setelah bak truk peti kemas terpelintir menyapu lima sedan di depan. Seusai kejadian, polisi bukan hanya menahan truk peti kemas, melainkan juga kelima mobil sedan yang menjadi korban. Berikutnya, gudang seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jaktim, dibobol maling. Seluruh uang dalam brankas besar, senilai ratusan juta rupiah, lenyap. Meski demikian, korban memilih tidak melapor polisi, sebab, "Kalau gudang saya dipasangi garis polisi, kami tidak bisa bekerja. Buat melepas garis polisi pun harus bayar," tutur juragan beras itu. Apa yang disampaikan pedagang itu bukan isapan jempol. Seorang pengusaha restoran di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, mengaku menyerahkan uang puluhan juta rupiah agar garis polisi yang dipasang di sekeliling restorannya, yang terbakar, bisa dilepas. "Selama garis polisi terpasang, saya tidak bisa membangun kembali dan membuka restoran saya," katanya, saat mengadu. Selengkap nya ada dibawa | V sumber: kompas Terkait:
|
![]() |
|
|