FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Menurut data dari UNESCO, setiap tahun ada 10 bahasa daerah yang punah. Dan pada akhir abad 21 ini diperkirakan laju kepunahan akan lebih cepat lagi sampai hampir separuh dari 6000-an bahasa ibu di seluruh dunia terancam punah. Dari 6000 bahasa daerah itu, sekitar separuhnya adalah bahasa yang dengan jumlah penuturnya tidak sampai 10.000 orang. Padahal, salah satu syarat lestarinya bahasa adalah jika jumlah penuturnya mencapai 100.000 orang. Kesimpulannya, semua itu biang keladinya adalah semakin sedikitnya para penutur yang enggan untuk memakai bahasa-bahasa ibu bersangkutan. mungkin kita bisa liat etnis tionghoa yang walaupun sudah tidak tinggal di cina, tapi tetap mengajarkan bahasa mandarin pada keturunannya. nah, bagaimana dengan orang2 tionghoa yang sangat fasih bahasa jawa dan logatnya yang benar-benar luwes menyatu seperti orang Jawa, kita jadi malu kembali, mengapa kita para orang tua justru mengajari anak kita dengan bahasa Indonesia dan mengesampingkan bahasa ibunya sendiri, bahasa Jawa? Bukankah idealnya kedua bahasa itu seharusnya diajarkan sejajar pada anak kita? Sedih rasanya kalau saya mengamati keluarga Jawa sekarang yang anak-anaknya sudah tidak bisa boso kepada para orang tua. Sedih, bahasa ibu kini benar-benar seperti anak tiri yang benar-benar sudah dianaktirikan. Maaf, untuk kasus keluarga dengan perkimpoian multi etnis mungkin bisa saya kecualikan. Karena orang tua seperti ini mungkin akan kesulitan mengajarkan tiga bahasa sekaligus, dua bahasa ibu kedua orang tuanya dan bahasa Indonesia sekaligus kepada anak-anaknya. pertanyaan terakhir buat ceriwiser semua.... masihkah Anda mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anak Anda? Apakah Anda juga sudah mulai enggan mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anak Anda. Dan lebih suka mengajarkan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lebih keren dan punya gengsi ketimbang bahasa ibu yang dianggap sebagian besar keluarga modern sudah ndeso dan katrok. Betul? jika bukan saya dan Anda yang turut serta melestarikan bahasa ibu kita masing-masing lantas siapakah yang harus melestarikannya? Apakah jadinya nasib bahasa Jawa atau bahasa ibu (daerah) umumnya 10 tahun kedepan? Jika Anda pun tetap tak peduli jangan salahkan kalau bahasa ibu pelan namun pasti akan hilang satu persatu dari kekayaan bahasa di negeri ini. ![]() Kaluak paku kacang balimbiang Tampuruang lenggang lenggok kan Di baok urang ka saruaso Anak di pangku kamanakan di bimbiang Urang kampuang di patenggang kan Jago bahaso jan Binaso translate : Jaga bahasa jangan sampai binasa...... pesan ane buat rekan2 orang minang / yg merasa keturunan minang / ataupun berdarah minang walaupun agak setetes : masih bisakah anda berbahasa minang ???? ![]() thanks.... yang berkenan mohon melonnya...... ![]() gemiko (yg lagi merantau ke negeri matahari terbit) Terkait:
|
![]() |
|
|