Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
kerashati's Avatar
kerashati kerashati is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,992
Rep Power: 16
kerashati mempunyai hidup yang Normal
Default Beberapa Takhayul yang dipercaya oleh orang Jepang

Di negara yang super canggih dengan teknologi maju seperti Jepang pun, kepercayaan takhyul turun temurun ternyata masih tetap berlaku seperti:



1. Tabeta ato, sugu yoko ni naruto, ushi ni naru!



Arti dari kalimat di atas adalah: "Kalau habis makan langsung rebahan bisa jadi sapi!" kutukan kah??







Saat ini, meski zaman telah modern, banyak orang tua Jepang yang masih memperingati anaknya dengan kata-kata seperti di atas. Secara jelas alasan kenapa kata-kata ini dipakai tidak diketahui. Tapi jika dianalisa, zaman dahulu Jepang berbeda dengan zaman sekarang yang serba canggih, mereka dulu harus bekerja keras agar dapat hidup (terutama setelah pemboman Nagasaki & Hiroshima). Agar anak-anak bersedia membantu orang tua bekerja di ladang, mereka selalu mengatakan "Tabeta ato, sugu yoko ni naruto, ushi ni naru!" (Kalau habis makan langsung rebahan bisa jadi sapi!)



Sedangkan di zaman sekarang kenapa orang tua masih menyampaikan kepercayaan ini pada anak-anaknya ialah karena mereka ingin memperingati bahwa:

" Tidak sopan - sikap buruk, jika setelah makan langsung rebahan"





2. Hinakazari wo hayakushimawanaito, yome ni ikiokureru.



Arti dari kalimat di atas adalah: "Kalau hiasan boneka `hina` tidak segera disimpan, bakalan telat nikah."



Seperti kita ketahui, setiap tanggal 3 bulan Maret Jepang menyelenggarakan perayaan `Hina Matsuri` . Maksud dari perayaan ini adalah sebagai ucapan terima kasih kepada sang pencipta karena telah memberikan anak perempuan. Selain itu tujuan upacara ini adalah meminta keberkahan kesehatan untuk anak mereka yang perempuan.



Pada perayaan Hina Matsuri setiap keluarga yang memiliki anak perempuan, sejak bulan Februari harus memajang boneka `Hina` di ruangan tengah, yang terdiri dari pasangan putri dan pangeran disertai para dayang dan pengawalnya. Pajangan boneka Hina ini, harus segera disimpan atau dirapikan jika telah lewat dari tanggal 3 Maret. Apabila tidak segera dirapikan untuk disimpan, mereka percaya bahwa si anak perempuan tersebut akan telat menikah nantinya.







Jika dilihat dari rata-rata umur menikah orang Jepang saat ini yang berkisar diatas 30 tahunan, mereka percaya salah satu penyebabnya adalah "Hinakazari wo hayakushimawanaito, yome ni ikiokureru" (Kalau hiasan boneka `hina` tidak segera disimpan, bakalan telat nikah)





3. Shitewa ikenai koto



Shitewa ikenai koto artinya sesuatu hal tidak boleh dikerjakan. Dalam kepercayaan Jepang, ada beberapa hal yang tidak boleh dikerjakan seseorang karena mengandung firasat buruk, diantaranya:







- Tidak boleh menyuguhkan makanan dengan jumlah empat (4) buah.



kayak ini kali maksudnya







Angka empat (4) dalam bahasa jepang selain dibaca `Yon` juga dibaca `Shi`. Kata `Shi` sendiri berarti "kematian". Berdasarkan hal tersebut, jika kita menyuguhkan kue dengan jumlah empat, maka seolah kita mengundang kematian. Orang yang memakannya akan segera meninggalkan dunia fana.



pllleeeaaazzee dan tolong yah gan




[/spoiler][spoiler=open this] for sumber:




http://www.hamsterhead.info/2011/07/...caya-oleh.html









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:09 PM.


no new posts