
27th May 2012
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 1,697
Rep Power: 16
|
|
Penjelasan logis kenapa lebaran 31 agustus 2011
[/quote]
Quote:
umat islam di indonesia dibuat heboh perihal penetapan hari raya idul fitri 1 syawal, apakah hari selasa? Atau hari rabu? Kejadian seperti ini sering terjadi sebelumnya hal ini diakibatkan informasi yang diterima masyarakat dari mui perihal jatuh tanggal 1 syawal yang terkesan lambat dan meragu. Hingga akhirnya keputusan ketuk palu dijatuhkan sekitar jam 19.00 wib dimana masyarakat mayoritas siap dengan hari selasa, nyatanya mui menetapkan hari rabu.
Kontan saja kputusan ini menjadi heboh, bagaimana tidak bahwa dalam persiapan perayaan 1 syawal ternyata meleset dari rncana bsar masyarakat. Para ibu-ibu dibuat pusing dgn kesiapan makanan-makanan brsantan yg tidak bisa disimpan terlalu lama, para producer tv dan radio dibuat terkecoh dgn acara ramadhan dan syawal mereka. Termasuk yang lebih penting adalah kesiapan shalat tarawih di mesjid-mesjid pun jadi tertunda. Semua merasa ketiban sial akibat lambatnya informasi dan keputusan dari pemerintah, dalam hal ini mui & kementrian agama ri.
Lantas bagaimana sih duduk masalah proses penentuan 1 syawal yang bikin sial banyak orang ini? Saya coba kumpulkan informasi yang mendukung dari berbagai sumber, semoga mudah dijelaskan..
|
Quote:
tools & execution
1. Tools : Cara / perangkat / aturan / dalil
dalam islam, menentukan jatuhnya 1 syawal itu sama dgn cara menentukan 1 ramadhan dan 10 dzulhijah (idul adha) yaitu dengan patokan bulan sebagai penanda jatuhnya hari. Ini sangat unik, yaitu dengan 2 cara atau tools yang tertulis dalam hadits:
1. Perhitungan: Yaitu dihitung secara hitungan kalendar dan penanggalan fase bulan. Secara hitungan matematis, jelas sudah bisa ditentukan kapan 1 syawal itu jatuh. Hitungan ini lah yg menjadi dasar untuk penanggalan kalendar umum. Metode pnanggalan ini dgunakan sbg penentu jatuhnya bulan baru sebagai patokan 1 syawal
2. Melihat langsung; setelah mengetahui hasil hitungan barusan, maka hadits memerintahkan untuk melihat langsung ke lapangan, istilah kerennya observasi. Dlam observasi di lapangan ini tidak musti dengan mata telanjang akan tetapi bisa juga dengan menggunakan teropong atau teleskop. Apa yang dilihat? Yang musti dilihat adalah fase bulan, apakah fase bulan sudah menunjukkan masuknya bulan baru atau belum.
|
Quote:
mari kita bongkar�
jika kita lihat kalender bulan, maka bulan baru (new moon) sudah bisa terhitung akan jatuh pada tanggal 29 agustus 2011. Artinya bahwa pada tanggal 29 agustus �logikanya� sudah masuk bulan baru, yaitu bulan syawal.
tapi nanti dulu, karena menurut cara kedua, setelah kita mengetahui tanggal-nya maka kita musti melakukan obervasi ke lapangan atau melihat langsung apakah si bulan baru ini sudah tampak atau blum didaerah kita tinggal, ini penting! Karena perbedaan lokasi jelas akan membedakan jatuhnya 1 syawal. Jadi jangan juga kita terjebak kalau di saudi arabia lebarannya selasa maka kita akan ikut selasa juga, gak seperti itu 
mari kita lihat peta �visibility� si bulan
|
Quote:
sangat jelas sekali, pada tanggal 29 agustus 2011, indonesia merupakan negara yang tidak bisa melihat bulan baru, karena posisi bulan saat itu ada dibalik bumi. Daerah berwarna merah adalah daerah yang sangat mudah melihat. Sementara oranye dan kuning lebih membutuhkan alat bantu liat. Sementara di wilayah putih adalah daerah yang tidak bisa melihat.
Nah..Dari peta di atas jelas sudah bahwa dimana pun observer yang berada di indonesia rasa-rasanya tdk mungkin bisa melihat bulan, baik itu dengan teleskop apalagi dengan mata telanjang - catatan pertama!
Catatan kedua, yang namanya bulan baru, bentukan visualnya sangat minim, yaitu seperti bulan sabit yang tajam. Jika saja kita berada di daerah yang visible melihat bulan baru tersebut dan meneropongnya, maka bentuk bulan baru akan tetap sulit terlihat karena bulan baru itu bentuknya masih �gelap�
di tanggal 29 agustus 2011, bulan baru nampak hitam kosong saja, tanpa sabit.
nah, beginilah kira-kira jika kita meneropong si bulan baru, pada 29 agustus 2011 - kosong! Bandingkan dengan jika kita melihat pada 30 agustus 2011:
segini tipis lah bulan baru saat tanggal 30 agustus 2011. Nah agak aneh jika ada observer yang bilang bisa melihatnya, apalagi jika dia bilang dengan mata telanjang, belum lagi posisi bulannya pun ada di bawah garis horison. Coba lihat :
image ini diambil pada jam 5 subuh hari selasa 29 agustus 2011, posisi bulan jelas berada di bawah garis horison (hijau) dan cahaya (illumination) dari sabit cuma 1%. Tipis sekali. Jika melihat garis vertikal biru itu menandakan arah bulan bergerak. Maka sekitar jam 7 lah bulan akan berada di atas garis horison. Namun masih dengan 1% cahaya sabitnya. Perhatikan gambar berikut ini:
gambar ini diambil saat jam 7 pagi 29 agustus 2011, bulan baru sudah berada di atas garis horison, namun cahaya (illumination) sabitnya masih tipis sekali 1%, ini nyaris susah dilihat oleh mata karena bulan berada di atas ufuk siang hari. Maka jelas sudah, bahwa bulan belum bisa dilihat pada tanggal 29 agustus 2011, berpatokan pada dalil, maka semestinyalah puasa digenapkan menjadi 30 hari. Ini berlaku juga untuk proses menghitung dan melihat bulan dalam menentukan jatuhnya 1 ramadhan, 1 syawal, dan 10 dzulhijah.
2. Execution : Sidang mui
dalam aturan islam, jatuhnya hari raya idul fitri diputuskan oleh ulil amri (pemimpin) negeri, dalam hal ini indonesia adalah menteri agama dan mui. Para ulama dan cendikiawan ini musti berkumpul dengan mengajak organisasi-organisasi keislaman juga. Mereka musti melakukan analisa dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan masukan-masukan guna memutuskan kapan jatuhnya hari raya.
Maka, jika saja pihak-pihak yang sudah mengetahui catatan astronomis akan keberadaan bulan baru ini tidak bisa dilihat mata, maka semestinya pihak mui atau depag atau nu dst, tidak perlu menunggu magrib dan isya untuk melakukan sidang. Secara hitungan jelas bahwa bulan mustahil dilihat, maka pastikan saja digenapkan menjadi 30 hari puasa dan keputusan itu sudah bisa diketuk palu sejak ashar, sehingga masyarakat tidak gusar dan simpang siur menunggu infonya.
Begitu pula dengan pihak organisasi muhammadyah, semestinya ikut melengkapi data perhitungan sebagai penunjang observasi hilal, juga musti bisa bijaksana menerima keputusan ulil amri sebagai penentu hari raya. Dengan demikian terasa kerjasama antar organisasi islam dan astronomi dalam menentukan hari raya.
Akan tetapi di balik ini semua tersimpan sebuah pelajaran besar buat semuanya, yaitu pelajaran menerima pendapat dan perbedaan. Semua kita kembalikan kepada keyakinan kita. Semoga kita semua mendapat berkah,
taqqaballahu mina wa minkum.. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf ya teman-teman jika ada kesalahan dan kekurangan..
|
[quote]
jangan lupa di rate*****
GW menerima semua melon..
DAN
menolak semua bata.. 
|