FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Bismillah langsung aja gan tanpa babibu... [/quote][quote] ADAB yang berlaku dalam sebuah pertemuan semestinya ialah pengundang datang terlebih dahulu daripada yang diundang. Namun, adab itu tidak dipahami anggota DPR kita. Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), kemarin, mengundang para pemimpin media massa sebagai narasumber dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU). Pansus dijadwalkan meminta masukan mengenai pengaturan iklan saat kampanye. Narasumber sudah datang sebelum jadwal RDPU dimulai. Namun, setelah menunggu lebih dari 1 jam, belum satu pun pimpinan pansus yang datang. Para pimpinan media massa akhirnya memutuskan walk out dan pulang karena tidak mendapat kepastian kapan RDPU itu akan dimulai. �Belum jelas jam berapa mau dimulai, sedangkan pukul 10.00 kami sudah punya agenda. Kita sempat bicara dengan anggota yang datang. Tapi saat ditanya mau mulai jam berapa, tidak ada kejelasan. Ya sudah, lain kali saja,� tutur Pemimpin Redaksi Harian Republika Nasihin Masha. Redaktur Pelaksana Harian Kompas Budiman Tanuredjo menuturkan, dari undangan pansus disebutkan RDP digelar pukul 09.00 WIB. �Kami berpikir karena dewan yang mengundang, kami datang. Ditunggu sampai pukul 10.15 ternyata belum mulai juga, ya akhirnya pulang.� Setelah pimpinan media massa pergi, beberapa lama kemudian Ketua Pansus RUU Pemilu Arif Wibowo datang, disusul dua wakilnya, yakni Gede Pasek Suardika (F-PD), Arwani Thomafi (F-PPP). Seorang lagi wakil ketua pansus malah absen, yakni Taufiq Hidayat (F-PG). Kehadiran dalam RDPU itu akhirnya tercatat 14 orang atau kurang dari 50% jumlah 30 anggota. Arif Wibowo mengakui insiden pulangnya narasumber dalam RDPU itu kesalahan pansus. �Intinya kita salah. Publik mau menerima atau tidak, itu tergantung publik. Tidak ada faktor kesengajaan. Kita minta maaf dan akan menyampaikan surat resmi kepada para pimpinan media massa.� Pakar kebijakan publik Andrinov Chaniago mengatakan DPR telah melakukan kesalahan ganda. �Sebagai pejabat publik, mereka semestinya memberikan teladan. Sikap itu menunjukkan mereka tidak mampu menjadi teladan. Ditambah lagi sebagai pengundang dan tuan rumah, mereka malah datang sangat terlambat. Sungguh tidak pantas.� Pada bagian lain, sekitar 11.00, kemarin, aktor dan aktivis Pong Harjatmo memprotes kemewahan di Gedung DPR. Pong mengunjungi area parkir mobil anggota dewan di belakang Gedung Nusantara II DPR. Pong menyambangi salah satu mobil anggota dewan dengan pelat nomor B 1988 RFS merek Lexus RX 270 yang harganya diperkirakan Rp2 miliar. Di depan mobil tersebut, Pong menggelar spanduk 1,5 m bertuliskan 'DPR Jangan Hidup Mewah di Atas Penderitaan Rakyat. [email protected] Menurut gw DPR udah cocok bgt sama ciri2 org munafik : 1. Jika berkata ia DUSTA 2. Jika berjanji ia INGKAR 3. Jika dipercaya ia KHIANAT cuman mau share aja ane copas dari link di bawah... Sumber [/spoiler][spoiler=open this] for pesan TS: Tinggalkan komen yg bermanfaat Terkait:
|
![]() |
|
|