Perlu �Darah Koruptor� dalam Mengisi Kemerdekaan RI

[rumahmenteng]

[/quote][quote]





Masih dalam kerangka memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945, kita semua perlu merenungkan kembali peristiwa sejarah yang mungkn tidak semuanya tertulis dalam buku sejarah. Menyadari bahwa Republik Indonesia menjadi negara yang berdaulat dapat dipastikan TIDAK GRATIS. �Sudah berapa nyawa �pejuang� melayang diterjang peluru tentara Belanda, Jepang, Inggris, �Sekutu� dan bahkan oleh saudara sebangsa sendiri yang �pengkhianat�. Beginilah gerutuan Bapak saya, mantan Tentara PETA, ketika masih hidup yang melihat para Pemimpin Bangsa ini yang cengeng, egois, memikirkan keluarganya sendiri, temennya sendiri, jauh dari pemikiran kebangsaan sebagaimana yang dicita-citakan dalam perjuangan dahulu. Saya pun yang Doktor beneran dan sudah lama �judeg� (bingung gak karuan) ketika melihat realita sosial-politik saat ini. Hutang negara Rp 1.750 Triliun, penegakan hukum lemah, pejabat bermental korup, biaya pendidikan mahal, mutu lulusan tak diterima pasar kerja, pengangguran puluhan juta, distribusi kekayaan tidak merata, fakir-miskin dan anak terlantar tak diurus, cerdik-cendikia terusir (lebih memilih bekerja di luar negeri), privatisasi hampir di segala sektor mengalahkan kekuasaan negara, �pencurian� sumberdaya alam dan energi tak terkendali, manajemen keuangan negara tidak transparan, siaran TV banyak menyajikan konsumerisme dan gaya hidup mewah. Singkat kata, carut-marut negara ini sudah �TERLALU�. Kalau sudah �pusing�, biasanya saya melakukan dialog batin dengan Bapak saya:



�Dari mana dan dengan apa mengisi kemerdekaan ini Bapak? Ternyata Bapak saya menjawab: �Dengan darah, dengan nyawa seperti kami dulu. Habisi tuh koruptor, gantung dia di Monas (maksudnya mungkin BERI HUKUMAN MATI). Kenapa? Sebab biang kerok masalah bangsa dan negara ini adalah DIA. Koruptor itu IBLIS. Koruptor itu yang memecah belah persatuan. Koruptor itu tukang adu-domba. Koruptor itu yang melemahkan Generasi Penerus Bangsa. Koruptor itulah yang mengubah MENTAL SATRIA BANGSA menjadi PENGKHIANAT BANGSA. Koruptor bekerja dengan menghalalkan segala cara. Koruptor itu bermuka ganda, mukanya baik, hatinya iblis. Koruptor itu tidak pernah akan punya rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dia tidak adil dan biadab. Singkat kata Tung anakku, perlu �darah� dalam mengisi kemerdekaan RI. Kalaupun ada 100 juta Doktor beneran seperti kamu di negeri ini, selama hukuman bagi Koruptor tidak tegas dan membuat jera, maka sampai �kiamat� negara ini akan menjadi negara ejekan, negara cemeng, negara kalah, negara jajahan Koruptor. Masak kalah sama China? Negeri Judi ini punya hukum berani menembak mati Koruptor dan bahkan anak-cucunya, bila terbukti korupsi berat atas uang publik. Satu lagi, Koruptor itu �Pembunuh Berdarah Dingin� anak bangsa kita. Kita korbankan saja �darah�nya untuk generasi penerus bangsa yang jaya�.



Panjang bener yak omelan Bapak. Tapi saya pikir-pikir bener juga, kalau mengisi kemerdekaan itu, harus juga dengan �darah� atau kesungguhan menghabisi penjahat dan kejahatan. Katakan �tidak lagi� orang baik �menjadi korban�, tetapi �darah koruptor� yang harus dijadikan korban. Artinya mungkin perlu �hukuman mati� bagi para Koruptor �Kakap� supaya negara ini bisa bayar hutang, income per kapitanya cukup, prndidikan baik, orang menjadi semangat kerja, produktivitas meningkat, aman dan sentausa, generasi muda bangga dengan bangsa sendiri, Indonesia, dan dampak ganda seterusnya. Lupakan �human right�, karena Koruptor telah juga mengambil �human right� milik orang lain.





Sumber