[/quote]
Quote:
BERSIAPLAH melihat wujud bulan yang terlihat lebih besar, malam (5/5) ini. Sebab, bulan diprediksi tengah menjalani supermoon atau bulan purnama dekat.
Kondisi tersebut terjadi dalam kurun 14 bulan sekali. Ukuran bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya. Supermoon sendiri bukanlah istilah Astronomi, tapi Astrologi.
Kalangan Astrolog sering mengidentikkan supermoon dengan kekuatan jahat atau bencana. Sebab, kedekatan antara bulan dan bumi memang sedikit berpengaruh pada kondisi di bumi.
Semisal dengan meningkatnya gelombang pasang akibat gaya tarik bulan yang sedikit lebih besar, atau pengaruh meningkatnya aktivitas seismik dan gunung berapi.
Menurut ilmu astronomi, bulan bisa berada di titik terjauh dan terdekat dengan bumi. Saat titik terdekat inilah yang biasanya lebih dikenal dengan istilah supermoon.
Fenomena tersebut terjadi saat siklus jarak terdekat bulan dengan bumi dan siklus bulan purnama bertemu. Siklus jarak terdekat bulan dengan bumi adalah 27 hari sekali, sedangkan siklus bulan purnama adalah 29,5 hari. Karena itu, siklus keduanya tidak selalu bertemu.
Secara kasat mata, purnama penuh memang tidak akan terlihat sangat mencolok. Melainkan hanya diketahui Astronom atau mereka yang mengamatinya melalui teleskop.
Selain itu, seseorang juga harus memilih lokasi yang lapang dan gelap hingga cahaya bulan bisa lebih terang.
Tahun ini, supermoon terjadi pada Sabtu malam dan terus berlangsung sampai Ahad malam, selepas sore hingga menjelang pagi.
Saat tengah malam, jarak antara bulan berada pada posisi 357000 kilometer dari bumi. Namun, jarak tersebut tak sedekat purnama penuh pada 2011, yang tercatat berada pada 356,577 kilometer
|
Quote:
Fenomena Supermoon kembali membuat heboh. Bahkan sejak Sabtu (5/5/2012) malam, masyarakat di berbagai daerah sudah antusias mengamati walau Bulan belum memasuki fase Purnama.
Tapi, apa sejatinya Supermoon? Apakah Supermoon merupakan fenomena langka? Bagaimana Supermoon dipandang dalam astronomi dan astrologi? Lalu, apakah benar Supermoon terkait dengan bencana?
Kepala Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan, mengatakan bahwa Supermoon sejatinya bukan peristiwa langka. Supermoon terjadi saat Purnama bersamaan dengan waktu perigee, saat Bulan berada di titik terdekat Bumi.
Saat Supermoon, Bulan akan 10 persen lebih dekat (jarak dari Bumi hanya sekitar 350.000 km. Dampaknya, Bulan akan 14 persen lebih besar serta 30 persen lebih terang.
Tahun lalu, Supermoon terjadi pada 19 Maret 2011. Tahun ini, Supermoon "memuncak" pada Minggu (6/5/2012). Purnama mulai terjadi hari ini pukul 10.35 WIB sementara perigee terjadi pada 10.34 WIB.
Menurut Hakim, Supermoon tahun ini cukup istimewa. Waktu Purnama dan perigee yang hanya terpaut 1 menit cukup langka, menjadikan Supermoon tahun ini sebagai salah satu yang terbaik.
Hakim menerangkan bahwa Supermoon sebenarnya tidak dikenal dalam astronomi. Astronomi tidak memberi istilah khusus pada fenomena Purnama dan perigee yang hampir bersamaan atau bersamaan.
Supermoon hanya dikenal dalam dunia astrologi. Astrologi sendiri bukan bagian dari sains. Astrologi berupaya mengaitkan gerakan benda langit serta dampaknya bagi manusia.
"Dalam astrologi, Supermoon memiliki dampak sangat besar pada manusia. Supermoon dikaitkan dengan bencana," ungkap Hakim saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Salah satu bentuk kaitan Supermoon dan bencana adalah kejadian gemnpa Jepang tahun 2011 lalu. Menurut sejumlah pihak, gempa salah satunya dipicu oleh Purnama yang berada di titik terdekat dari Bumi ini.
"Kalau dalam astronomi, Supermoon sebenarnya biasa saja. Tidak ada kaitannya dengan bencana. Bisa mempengaruhi air pasang di laut, tapi tidak signifikan sekali," kata Hakim.
Meskipun merupakan hal biasa dalam astronomi, Supermoon tetap punya daya tarik. Supermoon bisa digunakan untuk memperbaiki perhitungan-perhitungan astronomis.
"Waktu Supermoon, kita bisa melakukan perbaikan dengan mengukur peredaran Bulan mengelilingi Bumi dengan lebih presisi," ungkap Hakim.
Menurut Hakim, perbaikan tersebut bisa memberikan dampak pada kehidupan sehari-hari. Contohnya, perhitungan terjadinya pasang surut, peringatan hari raya keagamaan dan sebagainya.
Dalam pengamatan Supermoon kali ini, kata Hakim, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengukur diameter Bulan. Mereka akan membandingkan kondisi Supermoon dengan saat Purnama biasa.
|
[quote]
Supermoon kembali hadir pada Minggu (6/5/2012) setelah tahun lalu berlangsung pada 19 Maret 2011. Supermoon yang muncul saat Purnama terjadi bersamaan dengan perigee, kala Bulan berada di titik terdekat dari Bumi.
Tahun ini, selisih antara purnama dan waktu perigee cukup dekat. Purnama terjadi pada pukul 10.35 WIB Minggu hari ini, sementara perigee pada pukul 10.34 WIB. Keduanya hanya berselisih satu menit.
Kepala Observatorium Bosscha Hakim L Malasan, saat dihubungi Kompas.com hari Minggu, mengatakan, "Selisih satu menit ini termasuk rekor."
Hakim mengungkapkan bahwa kejadian serupa baru akan terjadi 18 tahun lagi, menyesuaikan dengan periode perigee Bulan (27,3 hari) dan pergerakan Bulan (29,5 hari).
Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club mengungkapkan bahwa Supermoon kali ini termasuk yang terbaik bagi Indonesia. Warga Indonesia tak perlu menunggu terlalu lama untuk melihat Supermoon setelah waktu purnama dan perigee.
Jadi, jangan sampai melewatkan Supermoon tahun ini. Bagi warga Jakarta yang ingin lebih afdal mengamatinya, Planetarium Jakarta membuka kesempatan untuk mengamati Supermoon dengan teleskop.
SUMBER
SUMBER
SUMBER