Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default Mengenal Sosok Ajudan Bung Karno "Dalimin Ronoatmodjo"

Welcome to My Thread



Bantu Rate Dulu Gan

Jangan Lupa Bookmark [ctrl-D]





[/quote]
Quote:





Mengenal Sosok Ajudan Bung Karno

"Dalimin Ronoatmodjo"






Quote:









dalam gambar yang tengah



Nama : Dalimin Ronoatmodjo

Tempat,Tanggal Lahir : Ori,15 Maret 1919

Penghargaan :

Penghargaan sebagai Angkatan 45

Penghargaan Perang Kemerdekaan I dan Perang Kemerdekaan II

Bintang Gerilya Korps Veteran, dan Korps Brimob

Tanda pangkat inspektur satu polisi

Alamat sekarang : Ori RT 03 RW 01 Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen






Quote:





Dialah Dalimin Ronoatmodjo, yang dikenal sebagai Purnawirawan Brimob Polri. Pria kelahiran Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan (15 km arah selatan Gombong) ini bukan tokoh sembarangan.



Dia adalah mantan Polisi Pengawal Pribadi Presiden RI Soekarno-Hatta selama 1950-1970. Ia secara resmi baru berhenti sebagai pengawal Bung Karno setelah sang proklamator itu wafat.



Meski usianya menapak 91 tahun, lahir 15 Maret 1919, belum banyak kerut pada wajahnya. Nada bicaranya masih jelas. Jalannya pun tegap. Giginya tergolong masih lengkap. Ciri khasnya, kemana-mana biasa naik sepeda, atau kalau rada jauh terpaksa menumpang angkutan umum dan jalan kaki. Ya begitulah rutinitas mbah Dalimin, lelaki yang memiliki tiga anak hasil perkimpoian dengan RA Siti Rohaniyah itu.



Ia mengaku, setiap peringatan 17 Agustus serasa ada energi baru untuk merayakan. Biasanya, sebelum menghadiri upacara, ia sejenak bersilaturahmi ke Pendapa Kabupaten Kebumen. Hal itu selalu ia lakukan sejak era Bupati Hj Rustriningsih MSi, dilanjutkan saat Bupati KH M Nashiruddin AM, dan bupati sekarang.



Pagi itu Dalimin juga menghadap Bupati H Buyar Winarso SE. Setelah diperkenalkan oleh protokol, pak Dalimin langsung diajak foto bareng dengan Bupati Buyar Winarso (BW) dan Ny Hj Ninik Yuliyani Winarso. Setelah diterima bupati dan berbasa-basi sebentar, ia langsung menuju Alun-alun Kebumen.

Dengan mengenakan seragam lengkap purnawirawan polisi, plus baret biru menambah gagah. Belum lagi tanda jasa di dadanya, mulai penghargaan sebagai Angkatan 45, Penghargaan Perang Kemerdekaan I dan Perang Kemerdekaan II, Bintang Gerilya, Korps Veteran, dan Korps Brimob. Di kedua pundaknya ada tanda pangkat inspektur satu polisi.



Para polisi muda pun biasanya memberi hormat dan salut atas semangat pak Dalimin. Termasuk Kapolres Kebumen AKBP Andik Setyono SIK SH MH. Apalagi pembawaan pria sepuh ini selalu akrab dengan siapa pun yang memberi salam atau menjabat tangan. Ia pun tak kalah gagah duduk sederet dengan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kedu RH Soenarto, dan Wakil Ketua DHC 45 Kebumen Edi Boedianto.








Quote:





Menurut Dalimin, ia beruntung karena diberi umur panjang. Pengalaman berjuang dan penugasan pun lengkap. Sempat merasakan sebagai polisi Belanda pada masa penjajahan, lalu mengalami sebagai polisi di masa Republik dan setelah Kemerdekaan. Bahkan pada 1950 ia naik status sebagai pengawal pribadi, lebih tepatnya pengawal keluarga Bung Karno.



Dalimin mengenang, kala itu Bung Karno mengajarkan kepada anak-anaknya memanggil Dalimin dengan sebutan "Kak". "Kak Dalimin itu kakakmu," ujar Bung Karno kepada Guntur dan Mega kecil. Maklumlah, sewaktu menjadi pangawal pribadi Bung Karno, Guntur baru berumur 7 tahun dan Mega malah baru 4 tahun. Ia juga memiliki kenangan manis saat tahun 1966 mengawal ibu negara Fatmawati ke Inggris untuk berobat.



Setelah sekian puluh tahun tidak lagi berjumpa dengan keluarga Bung Karno, lantaran peristiwa politik dan perubahan rezim, Dalimin sempat datang lagi ke Istana Negara tatkala Megawati menjadi Presiden. Kala itu kebetulan seorang perwira menengah Polda Jateng ditugasi Kapolri mencari Dalimin ke Kebumen.

Kebetulan perwira menengah Polda Jateng itu, Kombes Mutamin Sunoto, pernah menjabat Kapolres Kebumen.



Setelah data dan alamat pasti diketahui, mantan Brimob serta mantan pengawal pribadi Bung Karno itu tinggal di kampung halaman sehingga mudah dilacak. Akhirnya Dalimin bisa dijemput dan dipertemukan dengan Megawati di Istana."Kami semua waktu itu berpelukan dan tangisan bahagia. Namun bayangan masa lalu kala beliau masih kakak-kanak membekas. Guntur, Mega dan adik-adiknya pun kangen-kangenan, dan memberi hormat ke saya seperti yang diajarkan Bung Karno dulu," tukas Dalimin dengan wajah sumringah.



Sejak itu pun Dalimin sering berhubungan dengan Mega dan keluarganya. Mega juga memanggilnya dengan sapaan Kak Dalimin. Bahkan, meski sudah tidak lagi menjabat presiden, silaturahmi dengan keluarga Bung Karno seolah tak terputus. Termasuk dengan Kartika Soekarno Putri yang sempat datang ke Kebumen beberapa tahun lalu sebagai tamu Bupati Hj Rustriningsih. Setiap ada acara penting pun Dalimin masih sering diundang ke kabupaten.



Demikian pula di jajaran Polres Kebumen, Dalimin ditempatkan sebagai sesepuh yang dihormati. Setiap perayaan HUT Bhayangkara 1 Juli atau ada kegiatan resmi, Dalimin kerap diundang ke Polres. Ia pun sempat berbangga hati ketika Polres Kebumen menerapkan patroli sepeda. "Kala itu kapolres Kebumen dijabat AKBP Firli, wah kayak polisi zaman Belanda dulu juga naik sepeda lho," tandas Dalimin.






Quote:





Kini di usia senja Dalimin justru memilih hidup seorang diri, setelah sang istri tercinta tiada sejak 1991. Ketiga anaknya tinggal di kota lain, ada yang di Jakarta, di Jatim dan di Kebumen. Rumahnya di kawasan Cileduk Jakarta ditempati anaknya. Semula Dalimin menyewa di salah satu rumah dinas bekas pabrik minyak Sari Nabati di samping Kodim 0709.



Namun sejak dua tahun terakhir, dia pulang ke kampung halamannya dan mengontrak rumah warga di Desa Ori RT 03 RW 01, Kecamatan Kuwarasan. Setahun sewanya Rp 2. juta, sedangkan gaji sebagai pensiunan Polri sekitar Rp 1,4 juta per bulan.






Inilah Kiat Hidup Sehat dari seorang Ajudan Bung Karno
Quote:





"Kita harus lurus ke atas dan lurus ke depan, serta jujur."

Menurut Dalimin, hidup dengan lurus ke atas artinya tidak neka-neka, berpasrah diri kepada Tuhan. Lurus ke depan artinya jangan sampai punya musuh, namun harus banyak teman, dan selalu bersikap jujur. Jujur itu juga selalu ditekankan oleh mantan bosnya, Bung Karn



Soal poal makan juga benar-benar diperhatikan oleh beliau,karena usianya yang sudah cukup tua.Beliau kini hanya mengonsumsi Bubur Instan saja tiap kali makan,tidak pernah merokok, tidak minum beralkohol cukup air putih saja,dan buktinya sekarang Beliau mampi bertahan sampai usia 92 tahun.



Hari-hartinya sekarang ini diisi dengan membersihkan rumah kontrakannya tiap hari, bersepeda, pokoknya melakukan kegiatan yang berguna bagi kesehatan.



FYI, Beliau masih sangat lantang untuk mengucapkan kata MERDEKA!





Quote:




Quote:





FYI,Dalimin Ronoatmdojo ini tinggal di rumah kontrakan keluarga saya

Setiap saya kesana pasti Beliau bercerita hal yang sama,tentunya tentang Hidupnya saat menjadi Ajudan Bung Karno


maaf bila ada kekurangan gambar,nanti waktu saya libur lebaran dan pulang kampung saya usahakan untuk mengambil gambar Beliau






[quote]





[Thanks to http://www.dekakbminfo*Forbidden*









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:58 AM.


no new posts