Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default Guru pahlawan tanpa tanda jasa!!

Siang agan2 sekalian, semoga hari lebih baik dari kemarin untuk kita semua. Amin....



Tapi sebelum baca & komeng ane minta

Disini ane mo ngebahas bagaimana potret pendidikan indonesia yang tak kunjung membaik, karena pendidikan adalah dasar pembangunan ke depan, akan tetapi masih ada saja potret2 dari pendidikan di negeri ini yang belum layak!!!!




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for [size="5":




Sekolah Internasional[/size]]





Keadaan kelas yang nyaman, ac,komputer,LCD Proyektor & selalu bersih, sapa yang ga betah sekolah yang kek gini , bukan hanya dari segi fasilitas saja mereka juga mendapatkan pengajar/guru yang bagus, sistem pengajaran bilingual untuk menunjang wawasan, akses internet untuk referensi & fasilitas mewah lain.












Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for [size="5":




Sekolah Pinggiran[/size]]





Bersepatu, bersandal atau tanpa alas kaki pun mereka jalani seetiap harinya dengan iklhas, keadaan sekolah yang belum tentu layak dari segi ketahanan bangunan maupun keamanannya. itulah sekolah pinggiran dengan bermacam dilemanya, tapi demi belajar mereka selalu semangat untuk belajar & bermain bersama teman disekolah












Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for [size="5":




Bolos Sekolah[/size]]





Dimana di sebagian daerah memerlukan pendidikan & fasilitas yang layak,sebagian dari mereka yang tidak bersyukur malah tidak memanfaatkan keadaan untuk masa depan mereka sendiri












Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for [size="5":




Tawuran[/size]]





Adu gengsi ato menunjukan kekuatan mereka di depan banyak orang & egoisme jiwa muda mereka tumpahkan dengan cara tawuran!!!! , pas di grombolan aja mereka jumawa, pas lagi dijakin duel tu bocah2 pasti pada bisanya lapor emaknya!!











Dan cerita dibawah ini patut dijadikan bahan renungan buat agan & aganwati sekalian , baik yang masih sekolah maupun yang udah kelar!!!!






[spoiler=open this] for [size="5":




Guru Tanpa Tanda Jasa[/size]]



Karyana (42), guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ikhlas di Muara Baru, Jakarta, Rabu

(2/5), memilih tinggal di sekolah. Ia menyimpan pakaian, bantal, dan keperluan pribadinya

dalam kardus di ruang perpustakaan. Saat malam ia tidur di ruang kelas. Seperti juga guru

lainnya, bahkan pemilik yayasan yang juga turun mengajar, para guru honorer di sekolah

tersebut digaji Rp 250.000 per bulan.




Semangat mengabdi sebagai pendidik tak pernah luntur kendati harus dijalani dengan honor pas-pasan, malah jauh di bawah standar upah buruh. Hanya berharap suatu hari ada keberpihakan pada nasib mereka. Inilah balada para guru honorer.

Aris Kurniawan (34) sebagai guru honorer memiliki beban kerja setara dengan guru pegawai negeri sipil (PNS) di sekolahnya. Ia mengajar kelas III Sekolah Dasar Negeri Curug 01, Bojongsari, Kota Depok, mulai dari Senin sampai Sabtu untuk enam mata pelajaran.Namun, honor yang diperoleh dari kerja kerasnya itu hanya Rp 500.000 per bulan. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan standar upah minimum seorang buruh di Depok, yaitu Rp 1.453.000 per bulan. Sementara gaji seorang guru PNS di Depok Rp 2,1 juta sampai Rp 3,5 juta per bulan.

Lebih ironis lagi, di ibu kota negara ini juga masih ditemukan guru honorer yang honor per bulannya kurang dari Rp 250.000. Nurjaman salah satunya. Guru agama di sebuah SMP negeri di

Sunter Jaya, Jakarta Utara, ini hanya memperoleh honor Rp 220.000 per bulan, ditambah tunjangan fungsional Rp 300.000 per bulan yang biasanya dibayar secara rapel tiga atau enam bulan sekali. Padahal, seorang guru PNS di DKI Jakarta bisa membawa pulang gaji sebesar Rp 7,7 juta sampai Rp 9,4 juta per bulan sesuai dengan golongannya.

Namun, dengan penghasilan yang begitu minim, Nurjaman yang sudah menjalani profesi sebagai guru honorer sejak tahun 1990 itu masih tetap ingin mengabdi sebagai guru. �Saya tetap ingin mengabdi sebagai guru. Ini sudah menjadi cita-cita sejak kecil,� ucapnya.

Buruh sampai ojek Ketika honor yang diterima minim, pekerjaan serabutan pun dilakukan para guru honorer, antara lain berjualan, menjadi buruh di percetakan atau reparasi elektronik, dan mengojek sepeda motor.

Pagi sampai siang, Sudana (30), lulusan Universitas Terbuka, mengajar Bahasa Indonesia. �Malam, saya mengojek,� kata guru honorer di sebuah SMP di Kota Bekasi ini.Dari mengojek, ayah satu anak ini memperoleh rata-rata Rp 20.000 per hari. Jumlah yang cukup lumayan sebagai penghasilan tambahan. Sebab, gaji dan tunjangan sebagai guru honorer hanya Rp 600.000 per bulan.

Bukan cerita baru kalau keterlambatan tunjangan fungsional kerap menimbulkan keresahan di kalangan guru honorer ini. Senin (30/4) lalu, sekitar 30 guru dan pegawai tata usaha honorer dalam Komite Guru Bekasi (KGB) berunjuk rasa mempertanyakan tunjangan fungsional yang belum dibayarkan selama empat bulan.

Ketua KGB Mukhlis Setiabudi memaparkan, guru dan tenaga honorer bertambah resah setelah mengetahui hanya guru honorer yang memulai masa tugas tahun 2010 yang memperoleh rapel tunjangan fungsional selama tiga bulan. Sementara guru honorer yang bertugas sejak tahun 2008 belum menerima sepeser pun. �Kalau caranya seperti ini, jelas menimbulkan kecemburuan,� kata Mukhlis.Di luar itu, masih ada sekitar 1.500 guru honorer yang sama sekali belum memperoleh tunjangan fungsional itu.

Kontribusi yang diberikan guru honorer dalam mencerdaskan anak didik ini sesungguhnya tidak sedikit. Di DKI Jakarta, contohnya, setidaknya ada 13.000 guru honorer yang tersebar di

sejumlah sekolah negeri, tak kurang dari 1.300 guru honorer di sekolah di Depok, dan 2.200 guru honorer di Kota dan Kabupaten Bekasi.SDN Curug 01, misalnya, menggunakan empat guru honorer untuk mengisi posisi guru kelas dan guru bidang studi. Menurut Bendahara SDN Curug 01 Nurhayati, tanpa keberadaan mereka, kegiatan belajar-mengajar tak dapat berjalan lancar. Sebab, guru berstatus PNS terbatas dan tak semuanya mengajar karena harus mengelola manajemen sekolah, seperti kepala sekolah.Namun, kemampuan sekolah untuk memberikan honor pun, menurut Nurhayati, sangat terbatas. Apalagi jika dana bantuan operasional sekolah terlambat turun, terpaksa uang simpanan siswa digunakan untuk membayar guru honorer.

Menurut Koordinator Federasi Serikat Guru DKI Jakarta Ifa Sarifah, guru honorer juga makin termarjinalkan oleh serangkaian peraturan pemerintah. Ada beberapa masalah krusial yang dihadapi guru honorer sebagai dampak kebijakan pemerintah saat ini. Permasalahan pertama adalah Surat Keputusan Bersama Lima Menteri tentang penataan dan pendistribusian guru yang dikeluarkan pada awal tahun 2012. Di dalam surat keputusan itu, setiap guru PNS ditargetkan memiliki 24 jam mengajar dalam waktu sepekan.Peraturan itu menyebabkan porsi mengajar bagi guru honorer semakin berkurang. Peraturan itu menyebabkan guru honorer kehilangan pekerjaan.Masalah kedua, proses pengangkatan guru honorer dan guru bantu di sekolah swasta yang diterapkan pemerintah berjalan tidak adil. Dengan serangkaian peraturan, guru honorer jauh lebih sulit menjangkau seleksi sebagai guru PNS.Sebaliknya, guru bantu di sekolah swasta hanya membutuhkan surat keputusan dari yayasan sebagai syarat menjadi guru tetap dan mengikuti sertifikasi. �Dengan sertifikasi itu, guru tetap di sekolah swasta bisa melanjutkan ke jenjang seleksi PNS. Sebaliknya, guru honorer

tak dapat ikut sertifikasi karena yang boleh mengikuti sertifikasi hanya guru PNS dan calon PNS atau guru tetap,� tuturnya.

Sebagai tenaga profesional, menurut Ketua Forum Guru Honorer Jakarta Utara Sucipto, profesi guru honorer tidak dihargai pemerintah. Tak sedikit guru honorer yang telah mengabdi lebih

dari lima tahun, tetapi tidak juga diangkat sebagai PNS. �Kalau mengacu pada Undang-Undang Tenaga Kerja, pemerintah jelas melanggar. Tapi nyatanya, nasib kami tetap terabaikan,�

ujarnya.









SUMBER



Yang jadi pertanyaan kenapa di negeri ini tunjangan untuk tenaga pendidik sangat susah didapatkan , terutama pada tenaga honorer & itu tidak sesuai dengan yang mereka hasilkan seperti : Dokter, Jendral, Presiden, Menteri, Insinyur dll. atau Bahkan koruptor penggelap dana pendidikan yang menghasilkan uang milyaran ;



setidaknya sebelum mereka menjadi pintar dan cerdas mereka

adalah hasil dari didikan para guru

Alangkah menyedihkan negeri yang kata orang barat paling kaya akan segala macam sumber daya alamnya, akan tetapi miskin akhlaknya



Semoga semua cerita ane bermanfaat & menjadi bahan renungan buat kemajuan negeri tercinta ini



Jangan lupa tinggalin komeng ya gan..

Ane juga mau koq klo ditimpuk











Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:50 PM.


no new posts