Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakwanmalang's Avatar
bakwanmalang bakwanmalang is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,897
Rep Power: 21
bakwanmalang mempunyai hidup yang Normal
Default Opini: Membandingkan Budaya Malu Pejabat di Indonesia Dengan Pejabat di Luar Negeri??

Publik Jerman, Eropa dan juga Dunia terkejut mendengar pengunduran diri tiba - tiba Presiden Jerman, Christian Wulff. Presiden yang berasal dari Partai Demokrat Kristen (CDU) Jerman itu mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Jumat lalu, setelah diguncang isu korupsi. Presiden Wulff menjadi pemberitaan media - media setempat karena dikabarkan mendapat fasilitas saat meminjam dana dari Bank untuk mencicil rumah saat dirinya belum menjadi presiden. Menurut media setempat, Wulff tersangkut kasus korupsi karena tidak dapat mempertanggungjawabkan kredit perumahan yang menguntungkan dirinya. Karena merasa malu, presiden yang belum genap 20 bulan memimpin Jerman itu akhirnya harus mengundurkan diri setelah mendapat desakan bertubi-tubi dari berbagai pihak di Jerman.



Presiden Wulff merupakan Presiden Jerman kedua yang mengundurkan diri dalam kurun waktu dua tahun belakangan in. Sebelumnya, pendahulu Wulff, Presiden Horst Koehler juga harus mengundurkan diri sebagai Presiden. Bedanya, Koehler mundur bukan karena kasus korupsi tetapi karena komentarnya terkait peran militer Jerman.



Pengunduran Presiden Jerman yang didukung oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, ini juga melengkapi pengunduran diri pemimpin - pemimpin besar di negara - negara Eropa. Dengan berbagai alasan terutama karena tak mampu mengeluarkan negerinya dari krisis, beberapa pemimpin di Eropa pun "bertumbangan" dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini. Di antaranya adalah Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi. Perdana Menteri flamboyan itu harus mundur karena tak kunjung bisa melepaskan Italia dari hempasan krisis.



Fenomena mundur memang bukanlah hal yang baru di negara - negara maju. Di Jepang misalnya, budaya mundur juga merupakan hal yang amat sering terjadi. Jepang bahkan amat terkenal dengan semboyan harakiri-nya itu. Setiap kali merasa gagal atau disebut-sebut memiliki skandal, para pemimpin di negara maju, pada umumnya akan langsung mengumumkan pengunduran dirinya sebagai bentuk pertanggung jawaban moral terhadap negara. Fenomena tersebut juga kini sudah mulai menjalar ke negara calon adikuasa baru, India. Baru - baru ini, tiga menteri di India mengumumkan pengunduran dirinya karena tertangkap basah sedang menonton video porno pada saat mengikuti rapat paripurna.



Sayangnya, budaya malu dan mempertanggung jawabkan perbuatan, amatlah langka di Republik ini.Tak heran, amat jarang kita mendengar pengunduran diri dari para elit di Republik yang tercinta ini. Kendati sudah sangat gamblang terbukti bersalah, tetap saja masih berusaha untuk mempertahankan jabatan. Segala cara pun diupayakan, agar skandal maupun kesalahan tersebut bisa ditutup-tutupi. Fenomena tersebut yang kini selalu dipertontonkan di ruang publik.



Para Elit sepertinya tidak lagi punya rasa malu sehingga meski semua bukti telah mengarah kepadanya, tetap saja berusaha agar bisa berkelit. Tak pelak, saling mengelakdan tidak jarang pula mengungkapkan kesaksian dusta agar kesalahan yang dituduhkan bisa ditepis. Tiga kata kunci maut yakni "sakit, "lupa", "tidak tahu", menjadi senjata andalam untuk melepaskan diri. Parahnya lagi, tak cuma mereka yang masih sebatas dugaan yang tak rela melepas jabatan. Bahkan, mereka yang sudah divonis bersalah dan harus menjalani hukuman penjara pun, tetap berusaha agar jabatan jangan sampai lepas dari genggaman.



Dalam konteks ini, para pejabat / pemimpin di Republik ini memang harus belajar banyak dari Jerman atau negara maju lain. Budaya malu dan mempertanggungjawabkan perbuatan harus dibudayakan. Jabatan harus diposisikan sebagai amanah sehingga apabila sudah tercemar atau memang tak mampu atau sudah tak mendapat legitimasi, untuk apa harus dipertahankan. Toh, rakyat bukan orang bodoh yang bisa terus dibohongi atau dibodoh - bodohi. Rakyat tahu siapa yang bisa dipercaya dan siapa yang tidak. Apalagi mengingat masa depan bangsa ini. Jika masih terus memelihara budaya tak tahu malu, mau di bawa kemana bangsa ini kelak??




SUMBER : HARIAN SIB



masih newbie gan, kalu berantakan maklumi aja ya gan

sangat menghindari

kalau merasa tulisan ini membangun, mohon di dan yang paling ditunggu tentu saja



SEMOGA INDONESIA BISA SEMAKIN MAJU, BERSIH, ADIL DAN JUJUR!!




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:42 AM.


no new posts