FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Kali ini saya coba bahas semua gunung yang saya ketahui di indonesia.Jadi,silakan kalau ada temen2 yang mau menambahkan artikelnya disini
![]() Ok.Pertama kita bahas tentang Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia : Pemberitaan mengenai ditemukannya gunung berapi bawah laut terbesar di indonesia akhir-akhir banyak menarik perhatian masyarakat. ![]() Dengan Judul Ditemukan Gunung Api Raksasa Bawah Laut Sumatera, segenap rasa takjub sekaligus cemas mewarnai pembahasnya, lebih-lebih masyarakat Bengkulu yang berada lebih dekat dengan lokasi gunung berapi tersebut. Namun beberapa waktu berikutnya muncul informasi dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) yang menuturkan bahwa Info Gunung Berapi bawah laut tidak benar, yang memperkirakan bahwa bagian tersebut adalah bagian lempengan yang berada di Wilayah Samudra Indonesia. Tidak bermaksud menambah ruwet permasalahan tentang benar atau tidaknya informasi tersebut, tidak ada salahnya jika kita menilik lebih dalam lagi tentang Gunung Berapi di bawah laut indonesia. Gunung Laut atau Sea Mount Quote Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya beberapa saja yang telah dipelajari. ![]() Umumnya Gunung Laut terisolasi dan berbentuk kerucut dan berasal dari proses vulkanik. Mempelajari secara khusus gunung laut sangatlah menarik, karena memuat beberapa alasan:
Jenis Gunung Laut Terdat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah:
Sebaran dan Kelimpahan Gunung Laut di Dunia Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India. ![]() Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya. Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia Belum banyak memang informasi dan data yang menyebutkan secara lengkap tentang gunung bawah laut di indonesia, menjadi prioritas menjadi pengamatan secara khusus adalah gunung berapinya, mengingat dampak yang disebabkan jika meletus. Lebih-lebih pada tahun-tahun ini Indonesia mengalami begitu banyak musibah yang disebabkan oleh bencana geologi. Harian Kompas, melalui liputannya mencatat bahwa Indonesia Memiliki 5 Gunung Api Bawah Laut, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang. Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem) Lebih Dekat dengan Gunung Api Bawah Laut Dari beberapa penelitian dan survei kelautan, sebagian besar gunung api yang telah terdeteksi berada di kedalaman puluhan hingga ribuan kilometer sehingga hanya dapat diselami dengan bantuan alat berteknologi khusus. Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal. ![]() Salah satunya di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan di kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat celsius. Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Saya hanya sempat menyelam dua kali di sini. Pertama, karena terlalu sore, pasang telah naik dan arus cukup kuat. Keesokan harinya kami turun tepat saat arus mati, yaitu masa antara pergantian arus pasang dan surut. Saat itu kami dapat menjelajahi topografi Banua Wuhu berupa bukit dan lembah tumpukan bebatuan berukuran besar. Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 meter hingga 20 meter. Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara tulude setiap akhir Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka. Bahan Bacaan :
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
Krakatau (813 mdpl), -english Krakatoa adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif hingga saat ini. Sejarah letusan yang pernah terjadi pada tahun 1883 tercatat dalam Guinees Book of Record sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam sejarah, dan menurut catatan para peneliti, bersama ledakan Gunung Tambora (1815), Krakatau mencatatkan Nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. Berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, Krakatau sudah menjadi milik dunia karena setidaknya terdapat tiga judul filem yang diciptakan oleh para sineas dunia barat untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi pada Gunung berapi itu.
Sekilas Sejarah Gunung Krakatau Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Rakata yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.
Musim Kemarau, adalah saat yang tepat untuk menikmatinya Krakatau menempati jajaran Tujuh Keajaiban dari Banten (Seven Wonders of Banten), bersama dengan Ujung Kulon, Sunset di Selat Sunda, P. Sanghyang, P. Sebesi, Suku Baduy, dan Situs Arkeologi Banten Lama. Menuju Gunung Krakatau sangat tepat jika memilih musim kemarau untuk menikmati keindahan gunung dan pesonanya. Resized to 100% (was 702 x 370) - Click image to enlarge ![]() Memilih bulan antara Mei hingga September, saat matahari jauh dari awan mendung, cuaca bersih cemerlang dan yang lebih penting lagi gelombang serta arus laut tidak begitu bergelora. Situasi gelombang menjadi perhitungan utama karena menuju lokasi ini harus menyewa kapal, sehingga sebaiknya anda juga bisa berenang. Kemampuan berenang bukan saja untuk menghadapi situasi darurat tapi juga memungkinkan untuk melakukan aktifitas dan berbagai kegiatan rekreasi alam lainnya. Selam, renang, snorkling bisa dilakukan sambil menikmati matahari terbenam. Petualangan di Gunung Berapi ini bisa Anda mulai dengan mendirikan tenda di kaki gunung Anak Krakatau atau biasa pula dikenal dan disebut pulau Rakata. Dari titik ini Anda bisa mulai dengan beraktifitas dengan Air Laut seperti berenang, menyelam atau snorkeling. Sedangkan untuk aktifitas kering (darat), Anda bisa melakukan tracking mengelilingi pulau Rakata, atau juga jika menyempatkan untuk repot membawa sepeda gunung, aktifitas darat anda akan lebih ceria dengan keringat. Untuk aktifitas tracking, sebaiknya tidak dilakukan sampai melewati matahari terbenam. Ini semata untuk menghindari air pasang sehingga Anda tidak terjebak di suatu tempat dan tidak bisa kembali ke tempat Anda mendirikan tenda. Karena sangat berbahaya, bila Anda memilih acara pendakian menuju puncak Krakatau, Anda perlu mengantongi Ijin Khusus dari Dirjen Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA), Departemen Kehutanan, supaya bisa mendapatkan pendamping (guide) dan penunjuk jalan yang bisa diandalkan dan mengenal medan. Menuju Gunung Krakatau Secara administratif, pulau bergunung api di Selat Sunda ini sebenarnya masuk dalam wilayah Provinsi Lampung. Sekarang, Anak Krakatau telah mencapai ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan diameter 2 km. Untuk mengunjunginya Anda bisa berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk dengan naik Jet-Foil atau Kapal Phinisi Nusantara. Jalur kedua adalah dari Pelabuhan Labuan, Banten. Dari sini Anda dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang berkapasitas antara 5 sampai 20 orang. Jalur ketiga bisa ditempuh melalui Pelabuhan Canti, Kalianda-Lampung. Di pelabuhan ini Anda juga dapat menyewa kapal motor atau kapal nelayan yang akan menempuh Krakatau melalui P. Sebuku dan P. Sebesi. Pada bulan Juli saat Pemda Provinsi Lampung menggelar Festival Krakatau, Anda bahkan bisa ikut menyeberang ke pulau itu. Sedang dari kawasan Anyer dan Carita, sejumlah hotel juga punya paket mengunjungi Krakatau. Silakan pilih cara sesuai kemampuan. Referensi : |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Resized to 100% (was 704 x 528) - Click image to enlarge
![]()
Gunung Agung bagi masyarakat setempat merupakan tempat suci yang juga sekaligus sebagai tempat beribadah mengagungkan para Dewa sesembahannya, terdapat beberapa sikap dan perilaku yang harus dijaga kuat oleh masyarakat maupun para pendaki. Perempuan yang sedang datang bulan (tidak suci) sangat tidak diperkenankan untuk melakukan pendakian ke gunung ini. Jalur Pendakian Pura Besakih Jalur pendakian melalui Pura Besakih adalah jalur umum/normal yang kebanyakan dipilih oleh para pendaki. Melalui jalur ini anda akan mendapat suguhan pemandangan Gunung Agung yang mengesankan dari sepanjang perjalanan. Juga akan menyaksikan masyarakat setempat yang melakukan peribadatan rutin di Pura Besakih, mengagungkan nama Tuhannya di tempat peribadatan yang cukup terkenal ini. Melewati jalur Pura Besakih, para pendaki diharapkan mempersiapkan persediaan air yang cukup banyak, karena di sepanjang perjalanan tidak tersedia sumber air yang memadai. Meski di batas hutan terakhir terdapat sumber mata air, namun tidak diperkenankan untuk diambil karena mata air tersebut di sucikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang suci untuk ritual peribadatan. Sangat disarankan, ketika memutuskan untuk melakukan pendakian menuju Gunung Agung agar sebelumnya berkomunikasi dengan masyarakat setempat tentang hal-hal penting yang terkait dengan kebiasaan dan adat istiadat setempat. Misalnya membawa perbekalan dalam bentuk daging sapi juga sangat tidak disarankan untuk dibawa, bisa digantikan dengan lainnya yang tidak bertentangan dengan kepercayaan dan keyakinan masyarakat setempat. Melewati jalur pendakian Pura Besakih, anda akan melewati jalan-jalan setapak yang relatif sempit, jika berpapasan dengan pendaki lain atau masyarakat terasa sedikit berhimpit sehingga salah satu perlu mengalah agar tidak bertabrakan. Lebih-lebih jika berpapasan dengan masyarakat yang sedang beriring-iringan membawa berbagai macam sesajian untuk upacara peribadatan keagamaan mereka. Sebelum melakukan pendakian anda perlu tahu tentang jadwal-jadwal penting upacara keagamaan mereka, lebih baik menunda jadwal sehari-dua hari dari pada harus memaksakan diri. Disamping menghormati ritual dan adat setempat, proses perjalanan anda tidak akan banyak terganggu karena harus sering mengalah oleh iring-iringan. Salah satu upacara yang terkenal di Pura Besakih adalah Ritual Ekadasa Rudra (perayaan setiap seratus tahun Pura Besakih), masih banyak lagi jenis upacara rutin lainnya yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya adalah upacara Air Suci. Perjalanan diawali dari Pura Puseh lewat Pura Plawangan ke Pura Telaga mas kemudian perjalanan dilanjutkan ke Tirta dasar sampai di batas hutan terakhir atau dinamakan Hutan Pengubengan. Melewati kompleks Pura, jalanan tertata rapi, kemudian kita memasuki kawasan hutan yang agak landai sekitar 1/2 jam, selebihnya jalur terus menanjak. Jalur yang dilewati sempit dengan sisi kiri kanan jurang, jalur ini terdiri dari tanah bercampur pasir dan kerikil sehingga sangat licin, bila hujan jalur akan semakin parah. Terdapat banyak tanjakan terjal melalui akar-akar pohon dengan berpegangan menggunakan akar. Quote Salah satu Pura terbesar yang juga dianggap oleh masyarakat Bali sebagai induk dari Pura-pura yang ada (the mother of temple) adalah Pura Besakih. Pura Besakih terletak di kaki Gunung Agung yang juga oleh masyarakat setempat dianggap sebagai Gunung Suci. Dalam bahasa Jawa Kuno, Besakih, Wasuki, atau Basuki memiliki arti "Selamat". Selain itu juga Besakih di kaitkan dengan Naga Basuki, yaitu sosok yang berbentuk Naga yang menjadi bagian keyakinan masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Agung. Perkemahan dapat dilakukan pada ketinggian 2500 meter atau setelah 5 jam pendakian melalui kawasan hutan. Di sini menjadi batas akhir hutan dan jalur agak lega dan terdapat tempat yang sedikit terbuka. Menjadi penarik bagi para pendaki karena dilokasi ini juga terdapat beberapa kelompok monyet yang cukup aktif mengawasi kita dari kejauhan, mereka tampak malu untuk mendekat dan bergerombol dengan kawanannya di antara tebing terjal. Jalur berikutnya berupa tebing curam dengan batu-batu besar, pendaki harus merangkak dan memanjat tebing ini, pendaki harus mencari sendiri sisi tebing yang mana yang nyaman dipanjat. Selain sangat curam juga sangat berbahaya karena dibawahnya batu-batu besar siap menyambut kita bila sampai tergelincir kebawah, bisa-bisa pendaki akan menggelinding ke jurang yang lebih dalam lagi. Setelah berhasil memanjat tebing, meskipun tanpa peralatan panjat tebing, kita akan disambut oleh lereng terjal dan tandus. Disini pendaki harus merangkak mendaki ke atas karena keterjalannya yang sangat curam. Pendaki akan tertipu seolah-olah disinilah puncak gunung agung, setelah bersusah payah memanjat tebing ini pendaki akan kecewa karena setelah sampai di puncak tebing tampak menjulang tinggi bukit pasir dan batuan yang jauh lebih tinggi dan lebih berbahaya. Referensi : |
#4
|
||||
|
||||
![]() ![]() Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Topografi Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m � 4.800 m, memanjang kearah timur anda barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) yang memiliki kawah berukuran 170m�200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376 m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009 dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004.Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak.Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994. Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan. Pendakian Gunung Rinjani Terletak di pulau Lombok, Untuk menuju Gunung Rinjani, anda dapat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram, setelah sampai di mataram anda menuju ke desa sembalun atau bisa juga ke desa senaru menggunakan kendaraan setempat.atau menggunakan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan Denpasar menuju ke bandara selaparang mataram - Lombok. Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20 �C; terendah 12 �C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl). Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan. Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing. Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan "passion". Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru. alur Senaru (Utara) Merupakan jalur pendakian yang paling ramai dilalui terutama oleh pendaki asing, hal ini berkaitan dengan mudahnya akses ke lokasi ini dan berada dalam satu jalur wisata dengan Pantai Senggigi. Desa Senaru sebagai pintu masuk kawasan, melewati jalur ini anda akan dapat pula menyaksikan tempat wisata lainnya seperti Masjid tertua di Pulau Lombok, Desa Adat Bayan, dan Air Terjun Sendang Gile, di lokasi ini juga telah tersedia penginapan-penginapan sederhana dan pelayanan jasa pendakian yang cukup memadai. Jalur ini di dominasi oleh hutan hujan tropis dengan kerapatan vegetasi yang cukup bagus, anda akan melewati beberapa bagian tergelap dari hutan. Dan beberapa sajian khas hutan seperti kicau burung, suara canda satwa-satwa lainnya. Perjalanan dari Jebak Gawah, sampai Pelawangan Senaru (2.641 mdpl) akam melewati empat tempat peristirahatan, namun pendakian ini merupakan pendakian tanpa henti selama 6-8 jam karena jalur menanjak terus dan hanya sedikit memiliki "bonus" buat para pendaki, namun jangan gusar dulu, karena ketika sampai di pelawangan Senaru anda bisa menikmati pemandangan terindah pesona Rinjani Quote Dari tempat tersebut kita bisa melihat secara lengkap Danau Segara Anak, Puncak Rinjani dan Gunung Baru Jari dalam satu frame. Pendakian berikutnya adalah menyusuri jalur yang menempel di tebing-tebing kaldera menuju danau segara anak, jalur tempuh normail antara 2 sampai 3 jam. dan di salah satu titik anda bisa mengaso sejenak di ladang batu-batu pipih "Batu Ceper" sembari menikmati kopi atau coklat hangat yang anda bawa. Jalur Sembalun (Timur) Jalur ini menjadi pilihan utama bila tujuan pertama anda adalah Puncak Rinjani, jalur didominasi oleh padang savana luas, pohon-pohon cemara gunung seperti malu-malu bergerombol di tengah-tengah ilalang, dari pintu gerbang sampai pos Padabalang anda bisa lalui antara 4-6 jam perjalanan, diantara ilalang bisa anda temukan jejak-jejak letusan berupa sungai-sungai dalam berisi pasir dan batu hitam, anda juga kemungkinan akan bertemu dengan api-sapi yang jumlahnya dapat diperkirakan lebih dari seribu ekor di padang ilalang ini. Melewati jalur ini terasa lebih santai karena jarang terdapat bukit-bukit curam, bisa dibilang landai-landai saja sampai di Padabalang. Dari Padabalang menuju Pelawangan Sembalun (2.902 mdpl) baru akan terasa melewati pendakian sesungguhnya selama 2-3 jam perjalanan, para pendaki biasa menyebut bagian ini sebagai "Bukit Penyiksaan" walaupun sebenarnya jika kita bisa lebih santai maka kita bisa menikmati paduan padang savana dengan kumpulan hutan cemara dan padang edelweis. Tiba di Pelawangan Sembalun sebaiknya menginap di Camping Ground yang terletak di bibik kaldera bagian timur. dari sini anda bisa melihat Gunung Agung di Bali, dari dalam tendapun anda bisa melihat Danau Segara Anak dan Gunung Baru Jari di bawah anda. Pelawangan Sembalun bisa diumpamakan sebagai erminal, dari sini anda bisa memilih akan ke puncak Rinjani atau ke Danau Segara Anak. Perjalanan ke Puncak biasanya dilakukan sekitar pukup 02.00-03.00 WITA, sebingga ketika matahari akan terbit anda sudah tiba di Puncak dan bisa menikmati keindahan proses lahirnya matahari pada waktu tersebut, dan lebih dari setengah perjalanan didominasi oleh pasir-pasir lepas. Bisa berada di puncaknya sekitar jam 09.00 WITA, setelah itu sebaiknya turun kembali ke Pelawangan karena angin akan sangat kencang bersamaan dengan semakin tingginya matahari. Sesampai di pelawangan Sembalun selanjutnya anda dapat mempersiapkan diri menuju Danau Segara Anak (perjalanan 2-3 jam) melalui jalur menyusuri tebing Kaldera Timur dan beberapa hamparan ilalang sampai Danau Segara Anak. Jalur Timbanuh (Selatan) Menentukan pendakian melalui jalur selatan merupakan perpaduan dari kedua jalur diatas atau paduan antara hutan hujan tropis dan padang savana, dengan jarak tempuh dari Dusun Jati dampai pelawangan Timbanuh sekitar 8-10 jam. Merupakan jalur baru yang dibuka oleh BINGR, dibanding kedua jalur lainnya, sarana dan prasarana masih belum memadai namum kelebihan dari jalur ini adalah ketersediaan ari yang cukup banyak di sepanjang jalur pendakian, pendakian Timbanuh saat ini hanya dibatasi sampai Pelawangan Selatan dan Puncak Selatan Rinjani, sedangkan perjalanan ke danau tidak direkomendasikan karena kondisi jalur yang sangat curam dan belum ditata sehinggga tingkat bahaya sangat tinggi. Dari Pelawangan Selatan anda bisa melihat kawah Gunung Baru Jari dengan jelas, karena dibandingkan dengan dua Pelawangan lainnya, Pelawangan Selatan berada paling dekat dengan Gunung Baru Jari. Pada jalur ini anda kana melewati beberapa padang edelweis, dan anda bisa menuju puncak selatan Rinjani, dari puncak ini anda hanya bisa melihat puncak Rinjani dari jarak yang tidak terllau jauh namun anda tidak bisa menuju ke sana karena dihalangiengan -+ 230 m serta taksiran isi air sebanyak 1.375 juta m3, pembuangan air yang berlebihan terdapat di pantai sebelah timur laut danau yaitu Kokok Puteq anda akan menemukan kolam perendaman air panas yang biasa disebut Aik Kalak. Resized to 88% (was 799 x 204) - Click image to enlarge ![]() Danau Segara Anak dipenuhi oleh ikan-ikan jenis Karper dan Mujaer yang cukup besar, jadi bila anda akan ke Danau, kami sarankan membawa pancing agar liburan anda lebih mengesankan, mengenai umpannya anda bisa pesan di masyarakat Senaru dan Sembalun. Masih di sekitar Danau anda bisa melihat beberapa buah gua dengan sumber-sumber air belerang yang biasanya digunakan masyarakat untuk mencuci senjata-senjata pusaka seperti keris, tombak dan kelewang. Menuju Gunung Rinjani Jakarta Mataram Dari jakarta menuju mataram dapat ditempuh melalui perjalanan darat maupun udara, Setiap hari ada penerbangan menuju Bandara Selaporang (Mataram) dari Bandara Sukarno Hatta dan juga ada pemberangkatan Bus ke Mataram melalui Terminal Pulo Gadung. Mataram-Senaru Mataram-Senaru dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan baik itu kendaraan carteran maupun kendaraan umum dari Terminal Mandalika, waktu tempuh sekitar dua jam dengan kondisi jalan baik (beraspal hotmix). di Senaru anda bisa menikmati beberapa atraksi wisata dan bisa menginap di home stay yang banyak ditemui di Desa Senaru, dilokasi ini juga anda bisa melakukan pemesanan paket-paket perjalanan ke Gunung Rinjani yang ditawarkan oleh beberapa Trek Organizer. Atau bila anda ingin melakukan perjalanan sendiri sebaiknya anda memesan jasa guide atau porter untuk memudahkan perjalanan anda, untuk informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi petugas Taman Nasional di Pos Jaga Senaru atau Koperasi Wisata Rinjani Treking Center (RIC) di pintu masuk Senaru. Mataram-Sembalun Mataram-Sembalun bisa ditempuh dalam 2-3 jam perjalanan darat, bila menggunakan kendaraan carter anda bisa langsung menuju Sembalun, namun jika anda menggunakan kendaraan umum dari Mataram, anda harus turun di Aikmel untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Sembalun dengan kendaraan umum lainnya. Jika anda menggunakan kendaraan umum kami sarankan anda berangkat dari Mataram lebih pagi, karena kendaraan yang melayani jalur Aikmel - Sembalun hanya sampai jam 12 siang saja. Di Sembalun anda juga bisa memesan paket-paket perjalanan dan mencari jasa Guide dan Porter, Informasi lebih lanjut anda bisa menghubungi petugas Taman Nasional di pos jaga Sembalun atau Koperasi Wisata Rinjani Information center (RIC) di pintu masuk Sembalun. Mataram Timbanuh Mataram-Timbanuh bisa ditempun 2-3 jam perjalanan darat, bila menggunakan kendaraan carter anda bisa langsung menuju Timbanuh, desa Pengadangan, namun jika menggunakan kendaraan umum dari Mataram anda harus turun di Masbagik untuk kemudian menggunakan angkutan lain atau ojek menuju Timbanuh. Di Timbanuh belum ada layanan paket perjalanan namun terlah tersedia jasa guide dan porter yang telah terlatih. Refrensi : http://khatulistiwa....ani-lombok.html , http://id.wikipedia..../Gunung_Rinjani |
#5
|
||||
|
||||
![]()
Gunung Slamet (3,432 ) adalah gunung tertinggi di Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur, berbentuk kerucut/Strato serta memiliki kawah yang masih aktif dan luas. Letusan besar terakhir terjadi pada tanggal 13 juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar setinggi 300 meter. Gunung Slamet terletak di perbatasan Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes. Dengan posisi geografis 7�14,30' LS dan 109�12,30' BT.
Pada awal bulan September 1995, hutan di Gunung Slamet ini mengalami kebakaran hebat, diperkirakan karena kesalahan manusia, yang mengakibatkan lenyapnya berbagai tumbuhan dan fauna khas yang masih tersisa di gunung ini, termasuk tanaman langka Edelwis Jawa yang merupakan tanaman khas Gunung Slamet. Edelweis Jawa disini, bunganya putih kekuningan dan tangkai bunganya serupa dengan daun kering yang panjang, berbeda dengan Edelweis di Gunung Gede-Pangrango yang bunganya keputih-putihan dan tangkai bunganya berbulu-bulu. Hutan di kawasan Gunung Slamet, sebagian terdiri dari hutan alam, hutan alam produksi dan hutan produksi yang dikelola oleh PERHUTANI KPH Pekalongan Barat dan KPH Banyumas Timur. Pendakian ke Gunung Slamet cukup berbahaya, karena hutannya masih lebat dan jarang didaki, selama tahun 1975 - 1994 tercatat 17 orang meninggal di gunung ini, 10 orang diantaranya meninggal karena hujan salju pada bulan Februari 1992. Suhu dipuncak Gunung Slamet seringkali mencapai 0�C, karenanya kita harus menyiapkan fisik, logistik dan perlengkapan untuk mendaki gunung ini. Untuk mencapai puncak Gunung Slamet, kita bisa melalui beberapa jalur: dari Utara via Gambuhan-Jurangmangu, dari Selatan via Baturaden-Gunung Malang, dan Timur via Bobotsari - Bambangan. Jalur yang paling dekat dan lebih aman, adalah dari Bambangan dan Jurangmangu, yang merupakan jalur yang dianjurkan, sedangkan jalur Baturaden sebaiknya dihindari karena banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan medannya terjal serta berbahaya. Jalur Bambangan Untuk menuju Bambangan (1.470 m.dpl), dari Purwokerto kita naik Bis ke jurusan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Di Bobotsari kita sebaiknya melengkapi perbekalan yang masih diperlukan, dan disini tersedia fasilitas Telpon Interlokal(WARTEL). Dari terminal Bobotsari naik Primkodes (minibus) menuju Pasar Priatin di Desa Kutabawa Kecamatan Karangrejo. Dari Priatin kita berjalan sejauh 2,5 km menuju dusun Bambangan, karena hanya sesekali saja daa truk pengangkut yang melewati jalan tanah yang lembek dan berbatu ini. Kita juga bisa turun di Dukuh Penjagan (Serang), 2 km sebelum Priatin dan berjalan ke Bambangan sejauh 2,5 km melewati perladangan. Bila kita dari arah Pemalang, kita naik Bis jurusan Purwokerto, turun di Karangrejo, pertigaan ke Goa Lawa, dan naik minibus sejauh 7 km ke Priatin. Quote Dusun Bambangan merupakan hunian terakhir menuju Gunung Slamet, disini kita harus mengisi persediaan air, karena sepanjang pendakian, sulit ditemui mata air, terutama dimusim kemarau. Dusun Bambangan dihuni oleh kira-kira 900 penduduk, yang mengandalkan kehidupannya dengan bercocok tanam sayuran. Di batas Kampung Bambangan, kita akan menjumpai Pondok Pemuda, sebuah gedung yang besar dan cukup megah yang dibangun Pemerintah Daerah Purbalingga untuk para pendaki. Setelah melapor ke Pak Mucheri, pendakian dimulai dari Pondok Pemuda, dimana ada jalan bercabang, yang kekanan merupakan jalur lama, kita bisa mengambil jalan yang lurus, karena rute yang baru ini lebih pendek. Setelah perladangan kita akan memasuki kawasan Hutan PERHUTANI, dimana kita akan jumpai sebuah tempat berlindung (Shelter). Dari sini kita mendaki selama 0,5 Km dan akan melewati tempat yang disebut Pondok Gembirung (2.250 m.dpl) yang merupakan hutan alam, yang banyak ditumbuhi Pohon Gembirung. Dari sini sejauh 0,5 Km akan dijumpai Pondok Walang (2.500 m.dpl), berjalan lagi sejauh 0,5 Km kita akan menemui Pondok Cemara yang disekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan Cemara. Dari Pondok Cemara kita terus mendaki sejauh 1,5 Km menuju Pondok Samanrantu (2.900 m.dpl) disini ada pondok peristirahatan sederhana. Diperlukan waktu 4-5 jam untuk mencapai Samarantu dari Bambangan, dan 2 jam lagi untuk mencapai Puncak. Dari Samanrantu perjalanan diteruskan sejauh 0,3 km menuju Samyang Rangkah yang dimusim hujan ada mata air, berjalan sejauh 0,6 km lagi melewati Samyang Kendit dan Samyang Jampang (2.950 m.dpl) kita akan sampai di Samyang Ketebonan (3.000 m.dpl). Di Samyang Jampang banyak ditumbuhi bunga Edelweis yang sekarang nyaris punah, dan kita bisa menyaksikan matahari terbit dari tempat ini. Kita terus naik ke Plawangan (3.250 m.dpl) yang merupakan perbatasan hutan dan daerah berbatu. Menuju puncak Gunung Slamet masih dibutuhkan waktu 1 jam lagi, melewati batu-batu lahar yang amat sukar, berupa batu lepas dan tajam, kita harus lebih waspada di daerah ini. Setelah tiba di puncak akan terlihat hamparan padang lahar yang luas dan menakjubkan. Kita juga dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ke arah kawah-kawah yang masih aktif, yang dinamakan Segoro Warian dan Segoro Wedi. Di puncak Gunung Slamet kita juga dapat menyaksikan panorama yang indah kearah puncak-puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Ciremai juga kearah kota Tegal, Purwokerto, Brebes, dan di kaki langit membentang Samudra Hindia dan Laut Jawa. Untuk memantau kondisi vulkanisnya, Puncak Gunung Slamet dilengkapi pemantau gempa yang datanya ditransmisikan lewat pemancar radio dengan menara antena setinggi 18 meter. Pendakian dari Bambangan menuju puncak Gunung Slamet ini memerlukan waktu sekitar 8 jam, sedangkan untuk turun dibutuhkan waktu sekitar 4 jam. Setelah pendakian kita bisa pergi ke Baturaden yang merupakan kawasan wisata, dimana tersedia banyak hotel dan penginapan dan fasilitas wisata lainnya. Di Baturaden kita dapat menikmati panorama lereng Gunung Slamet dengan amat indah, mandi air pnas dan berenang dengan biaya murah. Jalur Utara via Gambuhan Jalur utara ini kurang populer dibandingkan jalur Bambangan tetapi jalur ini sering di gunakan oleh petugas Vulkanologi untuk menuju kawah Gunung Slamet. Desa Gambuhan (1.000 m.dpl) lebih mudah dicapai dari arah Tegal. Dari Tegal kita naik Bus jurusan Moga (540 m.dpl) sejauh 64 Km lewat Pemalang. Dari Moga kita naik minibus ke Desa Gambuhan. Gambuhan dapat juga dicapai lewat Toewel. Dari Tegal dengan minibus kita menuju Toewel (850 m.dpl) lewat Bojong. Dari Toewel kita ganti minibus lagi ke Gambuhan. Sebaiknya logistik telah dipersiapkan di Toewel atau di Moga. Fasilitas Telpon Interlokal (Wartel) tersedia di Moga dan di Toewel. Dari Desa Gambuhan kita berjalan atau naik ojek ke Pos Vulkanologi yang jaraknya 700 meter, untuk mencatatkan diri dan meminta informasi tentang kondisi Gunung Slamet dan jalur pendakiannya. Disini kita bisa menemui Kepala Pos Vulkanologi, yang dapat membantu kita pemanduan dan penginapan. Dari Pos Vulkanologi kita meneruskan perjalanan ke Dusun Karang Sari, Desa Jurangmangu melintasi jalan desa selama 0,5 jam perjalanan atau dengan ojek selama 10 menit saja. Mobil hanya bisa mencapai Pos Vulkanologi saja, dan sementara kita mendaki mobil dapat diparkir di sini. Pendakian kita mulai dari Dusun Karang Sari (1.050 m. dpl) ini, melewati Hutan Pinus menuju Pondok Buncis selama 0,5 jam, disini kita bisa beristirahat dan mengambil air. Dari Pondok Buncis perjalanan memasuki hutan alam dan Cemara, melewati Pondok Gribig (1.750 m.dpl), selama 1 jam perjalanan. Selanjutnya perjalanan diteruskan selama 1,5 jam ke Pondok Pakis (2.200 m.dpl). Jalan semakin menanjak, dan kita akan sampai di Penatus (2.350 m.dpl), setelah perjalanan selama 1 jam dan diperlukan 1,5 jam lagi untuk mencapai Pondok Gua (3.000 m.dpl). Perjalanan 1 jam dari Pondok Gua kita sampai di batas pasir sisa letusan yang dinamakan Samyang Wenang (3.200 m.dpl), melalui rerumputan dan vegetasi bunga Edelweis Jawa. Perjalanan akan melintasi medan yang semakin curam, berpasir dan berbatu lepas, yang mengharuskan kita berhati-hati. Setelah perjalanan 1,5 jam kita sampai di gigir Kawah (3.400 m.dpl). Diperlukan 0,5 jam lagi untuk menuju Puncak Gunung Slamet yang terletak diakhir jalur Bambangan, sedangkan total perjalanan ke puncak 7-8 jam. Untuk kembali ke Gambuhan diperlukan waktu 4-5 jam. ![]() Perijinan, Pemanduan & Keadaan Darurat Jika ingin mendaki Gunung Slamet terlebih dahulu kita meminta ijin di Perum PERHUTANI Banyumas Timur, Jl. Gatot Subroto 92, Purwokerto (Telp. 0281-96108) dan Polisi setempat (Polsek Serang). Kita juga harus mendapat Rekomendasi dari Dinas Sosial Politik (Ditsospol) Kabupaten Banyumas. Dan di Bambangan kita harus laporkan pendakian kita ke Kepala Dusun, Pak Mucheri, yang juga seorang pemandu gunung yang tangguh. Beliau juga akan memberi banyak informasi tentang Gunung Slamet, mencarikan pemandu atau porter dan menyediakan tempat bermalam bila diperlukan, juga membantu kita dalam keadaan darurat. Dan di jalur Gambuhan, kita harus melaporkan perjalanan kita kepada Kepala Desa setempat dan Petugas Vulkanologi. Untuk kenyamanan dan keselamatan dapat digunakan Pemandu yang tarifnya bisa dirundingkan untuk dua hari perjalanan, atau Porter yang merangkap Pemandu yang tarifnya sama. Di Purwokerto kita bisa menghubungi Organisasi Pencinta Alam UPL (Unit Pandu Lingkungan) dan JAGRAWESA (Fak.Ekonomi) Universitas Jendral Sudirman (UNSUD) yang bersekretariat di Kampus UNSUD Gerendeng Purwokerto dan PPA Mayapada, Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto, yang akan membantu kita keterangan, perijinan dan pemanduan ke Gunung Slamet. Refrensi : http://id.wikipedia....i/Gunung_Slamet , http://khatulistiwa....ung-slamet.html |
#6
|
||||
|
||||
![]()
Gunung Kelud (1113,9 mdpl) merupakan salah satu gunung api yang aktif yang terletak di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Kediri, dengan ketinggian 1.791 meter dari permukaan laut. Gunung Kelud termasuk Gunung Api tipe strato dengan danau kawah yang tingginya 1113,9 meter. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak 24 kali. Pada tahun 1815 Gunung Kelud meletus dengan dahsyat sehingga menelan korban jiwa sebanyak 10.000 jiwa.
Letusan dahsyat terjadi lagi pada tanggal 20 Mei 1919, korban yang tewas sebanyak 5.160 orang. Pada tahun 1951, tanggal 31 Agustus kembali meletus dengan korban jiwa sebanyak 7 orang. Meskipun tidak menimbulkan banyak korban jiwa tapi letusan ini menimbulkan kerusakan hebat dan menyemburkan materi vulkanis dalam jumlah besar. Hujan abu melanda hampir merata di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta lahar panas yang dimuntahkannya membakar kawasan dalam radius 6,5 kilometer dari danau kawah. Letusan ini mengakibatkan turunnya kawah lebih kurang 79 meter. Tahun 1966, gunung ini meletus lagi dengan korban meninggal sebanyak 210 orang, juga pada bulan Februari 1990 tercatat terjadi letusan. Karena hal inilah Gunung Kelud termasuk gunung api dengan tipe A yaitu gunung api yang masih aktif melakukan aktifitas letusan. Spoiler for klik:
Spoiler for klik:
Spoiler for klik:
Akibat aktifitas letusan yang terjadi sekarang ini Kawah Kelud berbentuk danau kawah yang luas di puncaknya. Danau kawah yang berwarna kebiru-biruan merupakan keindahan alam yang disajikan oleh Gunung Kelud. Danau kawah di kelilingi oleh tebingtebing yang menjulang antara lain Tebing Gajah Mungkur dengan ketinggian 150 meter, Gunung Lirang dan Gunung Kumbang. Tebing-tebing ini sering digunakan untuk lokasi pemanjatan tetapi kondisi batuannya mudah lepas. Untuk mencapai Kawah Gunung Kelud paling mudah, lewat Desa Margomulyo. Dari Malang, naik Bus menuju Kediri dan turun di terminal Pare sekitar 2,5 jam perjalanan. Dari Pare perjalanan diteruskan menuju Wates, dengan Minibus, menempuh jarak 24 Km (45 Menit). Untuk menuju Wates bisa juga di kota Kediri atau Kota Blitar dengan minibus. Dari Wates, naik Angkot menuju Desa Sugih Waras (30 menit) dan turun di Pos Penjagaan Perkebunan Margomulyo. Disini kita harus melapor sebelum melakukan perjalanan ke Gunung Kelud hanya meninggalkan identitas. Satu kilometer dari Pos penjagaan terdapat Pos Vulkanologi pada ketinggian 668 m dpl. Disini kita bisa minta informasi lebih lanjut tentang kegiatan Vulkanis Gunung Kelud. Menjelang puncak kita bisa menyaksikan pemandangan yang sangat menarik, berupa hamparan lereng-lereng gunung yang tertimbun pasir vulkanis bekas letusan yang mulai di tumbuhi vegetasi baru. Diujung jalan aspal perjalanan diteruskan melewati jalan berbatu sepanjang 700 meter dan memasuki terowongan Ganesha sepanjang 200 meter, kita akan sampai di Danau Kawah Gunung Kelud.
Danau kawah terisi oleh air yang bewarna kebiru- biruan, dapat digunakan untuk mandi dan berenang, tetapi harus waspada dan memperhatikan aktifitas Danau Kawah serta perubahan suhunya. Suhu rata-rata air danau 38 derajat sehingga terasa hangat dan mengandung belerang. Disekitar danau kawah ini terdapat terowongan pembuangan air yang dinamakan Terowongan Ampera dengan panjang 1200 m yang merupakn saluran pembuangan air kawah. Sekitar danau kawah gunung Kelud merupakan dataran berpasir yang luas dan ditumbuhi bunga Edelweis. Di dataran pasir ini terdapat beberapa tempat yang mengeluarkan asap belerang. Uap Belerang yang keluar dapat digunakan untuk mandi uap. Danau Kawah Kelud yang kebiru-biruan dan dikelilingi bukit-bukit bertebing batu curam yang diselimuti kabut tipis merupakan panorama yang sangat menakjubkan.
Bila membawa kendaraan pribadi dan pada musim kemarau, kita bisa lewat jalur alternatif yang lebih cepat. Dari Malang, kita menuju Blitar, di Garum (7,5 Km sebelum Blitar) diteruskan menuju ke arah utara (ke kanan) kearah Candi Panataran. Dari Desa Kedawung, 2 Km dari Candi Panataran, kita menuju Desa Sugihwaras melintasi bekas padang lahar dan jalan tanah, melewati Desa Sumber Asri, Perkebunan "Gambar" serta Desa Sempu dimana kita menemui lagi jalan beraspal.
Source : http://khatulistiwa....nung-kelud.html Last edited by GodFather; 25th December 2010 at 10:18 AM. |
#7
|
||||
|
||||
![]()
semakin banya gunung d daerah tu,,semakin subur juga tanah2 yg d deket gunung..
![]() ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]() Quote:
itu terjadi karena pupuk alam yang di berikan oleh gunung tersebut... JAdi,mulai sekarang,mari kita cintai sertai lindungi alam kita dari ilegal login dan tangan yg gak bertanggung jawab...kalau bukan kita,siapa lagi ?...he...he... |
#9
|
||||
|
||||
![]()
nice info kumendan...
![]() timpukin ane ![]() ![]() |
![]() |
Thread Tools | |
|
|