Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 5th May 2011
esrtprinz's Avatar
esrtprinz
Member Aktif
 
Join Date: May 2011
Location: c45tl3
Posts: 168
Rep Power: 0
esrtprinz memiliki reputasi yang sangat baikesrtprinz memiliki reputasi yang sangat baikesrtprinz memiliki reputasi yang sangat baikesrtprinz memiliki reputasi yang sangat baikesrtprinz memiliki reputasi yang sangat baikesrtprinz memiliki reputasi yang sangat baik
Lightbulb Menjadikan Rumah Bebas Polusi


Terarium di dalam rumah tidak sekadar hiasan semata. Tanaman mungil ini memiliki fungsi ekologis menjaga kualitas udara tetap bersih.

Kemampuannya menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen mampu memperbaiki kualiatas udara di dalam rumah.

Jika setiap rumah memiliki terarium akan semakin banyak oksigen yang dihasilkan. Kalau selama ini keinginan untuk menaman tanaman terbentur pada ruangan, maka dengan terarium ruangan yang sempit bukan lagi alasan tidak menanam tumbuhan.

Anie Kristiani, 50 tahun, seorang pehobi terarium, mengatakan rumah terutama di kota besar sebenarnya penuh dengan aneka polusi.

Bukan hanya yang berasal dari luar rumah seperti asap kendaraan dan gas metan dari pembusukan sampah, misalnya di dalam rumah, juga terdapat aneka polutan.

Menurutnya, bahan pembersih lantai, pewangi ruangan, kapur barus, pembasmi serangga, dan lainnya merupakan polutan yang harus dinetralisasi keberadaannya.

Selama ini, polutan tersebut hanya berputar-putar di dalam ruangan lantaran tidak adanya proses konversi. Adanya terarium di rumah membantu menetralisasi karbon dioksida dan aneka gas dengan mengonversinya menjadi oksigen.

Meski ukurannya kecil, tanaman ini mampu menyerap karbon dioksida di dalam rumah. �Terarium juga membantu memperbaiki kualitas udara,� ujarnya.

Beberapa jenis tanaman dalam terarium dikenal sebagai penyerap karbon dioksida yang baik, pasalnya tanaman ini memiliki zat hijau daun (klorofil) yang banyak seperti lidah mertua (sansiviera trifasciata), lili paris (chlorophtum comosum), sirih gading kuning (epipiremnum aureum), dan lainnya.

Proses fotosintesi tanaman ini menghasilkan oksigen yang cukup untuk membantu menyegarkan rungan. Jika dibandingan dengan karbon dioksida yang dikeluarkan saat respirasi pada malam hari, menurut Anie, kadarnya tidak seberapa.

�Jangan takut. Tidak perlu mengeluarkan terarium pada malam hari,� ujarnya. Bukan hanya tanamannya menghasilkan oksigen, dengan membuat terarium artinya telah mengikuti dictum 3 R (reduce, reuse, dan recycle) yang selalu didengungkan dalam mengatasi kerusakan lingkungan.

Dengan menanam tanaman, artinya sudah mengurangi pencemaran udara. Dengan menggunakan botol-botol kosong yang tidak berguna artinya sudah melakukan fungsi reduce.

Menggunakan alat recycle dengan mendaur ulang beberapa komponen dalam media tumbuh seperti kompos sebagai media tanam.

Anie mengatakan ke depan dirinya akan lebih mendorong masyarakat untuk mengatasi pemanasan global dengan membuat terarium. Meski kecil, jika dilakukan oleh banyak orang, akan menghasilkan dampak besar bagi lingkungan.




  #2  
Old 19th July 2011
supernubitol's Avatar
supernubitol
Member
 
Join Date: Jul 2011
Location: ~|forest|~
Posts: 77
Rep Power: 0
supernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forumsupernubitol tau seluk beluk forum
Default

nambah pengetahuan baru nih buat ane,,,
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts