|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Tidak ada yang menyangka, kolong jembatan bisa dirubah menjadi kafe yang menarik dan unik. Kolong jembatan yang biasanya jadi tempat perlindungan gelandangan seperti dalam lagu Bang Haji Roma Irama, kini menjadi tempat nongkrong asyik para muda-mudi di Jember hingga dari kota lain. Gagasan Johanes Kris Astono memang patut diacungin jempol. Pria yang aktif di organisasi pecinta alam Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini, memulai bisnis kafenya di bawah jembatan Jalan Mastrip, Jember, Jawa Timur. Sebelumnya kolong jembatan itu sering dijadikan tempat pembungan sampah, judi, mabuk, dan lainnya. Aktivitas negatif tersebut mendorong Johanes untuk merubah keadaaan menjadi aktivitas positif. Dibukalah kafenya dengan desain yang sangat elegan, penataan yang artistik, kursi dan meja kafe dari anyaman bambu, dan lampu-lampu bersinar keemasan yang menyoroti tiap sudut ruangan. Suasana semakin riuh manakala musik dimainkan dari band-band lokal, tak sedikit pengunjung kafe turut menyanyi. Wah, sungguh gagasan mahasiswa Program Diploma ini sangat brilian. Awalnya Johanes Kris menamai kafenya, Kolong Cafe Huis, berbau nama Belanda memang, namun karena dipandang susah dihafalkan, maka ia memutuskan untuk menamai "Kafe Kolong" saja. Niat pertamanya membuka kafe sebenarnya di tepi Sungai Bedadung, tetapi karena risiko dan ongkosnya dirasa mahal, maka diputuskan di kolong jembatan. Dia melobi para pemulung yang menaruh barang-barang di sekitar lokasi dan mengutarakan niatnya membangun usaha di situ, pemulung-pemulung setuju dan bersedia memindahkan barang-barangnya. Lantas, Johanes meminta izin Ketua RT dan RW setempat, mereka mengizinkan asalkan kafe dibuat terang-benderang. Warga pun menyambut baik niat Johanes. Kemudian tepat tanggal 27 April 2013, Johanes menggelar tasyakuran bersama warga setempat sekaligus meresmikan kafenya. ![]() Dari hobi arum jeram, lalu melihat peluang, dan timbul gagasan cerdas, akhirnya Kafe Kolong Johanes Kris yang berkongsi dengan Johanes Riyanto, rekannya di pecinta alam, jadi destinasi favorit nongkrong dan ngopi muda-mudi Jember. Selain itu, Kafe Kolong juga jadi tujuan pengunjung dari kota lain seperti Jogja, Malang, Surabaya dan lainnya. Mereka rata-rata memberikan nilai positif dan sanjungan atas gagasan Johanes. Bagaimana tidak? Johanes telah memberikan inspirasi pada kita semua bahwa sesuatu yang dipandang tidak mempunyai kemanfaatan, cenderung digunakan untuk kemaksiatan, ternyata mampu dirubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, berguna, dan bernilai bisnis. ![]() |
#2
|
|||
|
|||
![]()
kayanya seru tuh, klo ke jember, harus mampir nih
Quote:
|
#3
|
|||
|
|||
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|