FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Forex Diskusi apapun tentang Forex disini. |
![]() |
|
|
Thread Tools |
#11
|
||||
|
||||
![]()
Tips ke-3 : Test Drive – BackTesting
Banyak trader mempelajari strategi yang mereka dapatkan melalui teman-teman mereka sesama trader, pelatihan trading, atau dari suatu buku trading, tapi seharusnya kita tidak mengikuti trading system tersebut secara “buta”. Pastikan kita melakukan backtesting terhadap suatu trading system yang kita dapatkan. Untuk trader yang tidak mengerti bagaimana melakukan coding pemrograman dapat melakukan visual backtesting dengan membuka chart, apply indicator dan melakukan test dengan minimum 20 open position dan memastikan trading system yang agan coba adalah profitable. Lakukan test pada time-frame yang lebih kecil pula, sebagai contoh jika agan trading pada chart satu jam, lakukan pula test pada 5-minutes chart dan pastikan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap menurunnya jumlah profit. Untuk seorang trader yang memahami bahasa pemrograman, kita bisa melakukan coding untuk membuat expert advisor / custom indicator dengan memasukkanya melalui Metatrader, TradeStation ataupun eSignal, lalu melakukan proses testing, dan memastikan bahwa trading system yang kita buat profitable. ![]() Ketika kita telah menemukan suatu trading system yang cocok dan profitable, maka tiba saatnya untuk memulai trading real account. Salah satu keunggulan dari currency trading adalah tersedianya pilihan demo account, micro account atau mini account. Untuk itu sangat disarankan agan untuk mencoba demo account terlebih dahulu atau mencoba micro atau mini account. Sangatlah penting untuk untuk memulai trading dengan menggunakan dana yang sedikit terlebih dahulu, karena begitu kita menggunakan dana yang besar, terdapat banyak unsur emosi kita yang bakal terlibat. Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar. Untuk membentuk suatu trading system yang profitable, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu mengenai trading system yang kita pakai. Sangatlah banyak sumber yang bisa kita dapatkan untuk membentuk suatu trading system, namun apabila kita tidak mengerti dan dan paham akan trading system tersebut, maka hasilnya akan sia-sia. Trading system yang orang lain pakai belum tentu cocok untuk kita pakai. Tentukanlah trading system yang sesuai dengan style trading kita. Part IV dan V bersambung di bawah..... Last edited by Hepcat; 12th January 2012 at 02:46 PM. |
#12
|
||||
|
||||
![]()
Tips ke-4 : Getting Intimate
Ketika kita berbicara mengenai performance dari suatu trading system, mungkin agan pernah menemui suatu trading system yang mempunyai prosentase profitable trades yang tinggi, dan suatu trading system yang memberikan profit (jumlah pips) yang besar. Oleh karena itu sebagai trader kita harus memahami faktor-faktor dan kondisi dari trading system kita, karena pada intinya tidak semua trading system adalah sama. ![]() Understanding Performance Dalam suatu trading system yang mempunyai probabilitas profit yang tinggi, biasanya kita mendapatkan jumlah pips yang relatif sama antara trade yang menguntungkan (profitable trade) dan trade yang mengalami loss (losing trade). Sebagai contoh, suatu trading system membukukan 8 kali profitable trades dari 10 kali trade, dengan hasil dari profitable trades adalah profit sebesar 20 pips, dan losing trades adalah loss sebesar 20 pips. Meskipun hal ini tidak sesuai dengan aturan risk and reward yang baik, namun jika hasil dari profitable trades nya adalah lebih tinggi, maka trading system ini adalah termasuk yang bagus. Untuk suatu trading system yang memberikan jumlah profit yang besar tapi mempunyai probabilitas jumlah loss trade yang banyak, faktor kunci yang berperan disini adalah bagaimana kita mengetahui dengan tepat kondisi market dimana trading system ini bekerja secara sempurna dan menghasilkan profitable trade. Sebagai contoh mungkin kita bisa melihat suatu trading system yang biasanya dipakai pada kondisi market yang mengalami breakout. Para breakout traders mungkin akan mengalami beberapa kali loss position dengan skala stop loss yang kecil sekitar 30 – 40 pips, namun ketika kondisi big breakout terjadi, maka keuntungan mereka bisa mencapai 400 – 500 pips. Dengan adanya 2 contoh tipe trading system diatas, maka hal penting yang harus kita lakukan adalah menentukan tingkat drawdown yang dapat diterima sehingga trading system yang kita pakai tidak akan menghancurkan trading account kita. ![]() Understanding Drawdown Pemahaman terhadap drawdown dari suatu trading system kita akan membantu kita untuk me-manage resiko dengan memberikan suatu gambaran yang memberikan acuan kapan untuk masuk ke pasar dan kapan harus tetap “duduk manis”. Drawdown adalah proses berkurangnya equity dari trading account kita sebagai akibat dari akumulasi jumlah trade yang telah kita lakukan. Semua yang ingin menjadi seorang professional trader harus mengukur berapa maksimum drawdown dari suatu trading system mereka. Sebagai contoh, seorang trader menetapkan tingkat maksimum drawdown sebesar 15%. Ketika melakukan backtesting, ternyata drawdown yang tercatat adalah sebesar 15%. Pada tingkat 15% ini seharusnya kita sudah harus khawatir, dan apabila tingkat drawdown ini mencapai 20%, maka kita harus mengakui bahwa kita salah dan harus menarik diri dalam menggunakan trading system yang telah kita buat / pakai. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan mengenai trading system yang kita pakai.
Dalam dunia trading, pemahaman terhadap strategy trading yang kita pakai menjadi sangat penting. Pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan dari suatu strategy trading yang kita pakai adalah suatu hal yang wajib untuk menjadikan kita sebagai trader yang sukses. Part V bersambung di bawah..... Last edited by Hepcat; 12th January 2012 at 02:46 PM. |
#13
|
||||
|
||||
![]() Quote:
Berdasarkan pengalaman dari beberapa trader yang sukses, mereka mengembangkan kedisiplinan trading mereka dengan membuat suatu trading journal untuk setiap trading yang pernah mereka lakukan. Karena pada dasarnya tidak ada suatu trading system apapun yang benar-benar cocok untuk segala kondisi market dan mempunyai tingkat akurasi 100%. Inilah mengapa kita harus meluangkan waktu dalam seminggu atau sebulan untuk melakukan review ulang (self-reflection) terhadap akumulasi trading yang sebelumnya. Tentunya kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, kenapa beberapa trading yang kita pilih menjadi suatu transaksi yang sukses dan kenapa ada yang tidak sukses. Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan keberhasilan trading tersebut? Kita akan mencari �ruang� dimana kita bisa melakukan improvement terhadap setiap trading yang pernah kita lakukan secara satu-persatu. Lebih dalamnya, kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita telah trading sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan sesuai dengan trade parameter dari trading system yang telah kita tentukan? Jika tidak, maka kita harus me-review ulang kesalahan kita agar kita tidak mengulangi kesalahan ini di masa yang akan datang. Faktanya, yang sering berperan untuk mengacaukan rencana trading yang kita adalah faktor psikologis seperti emosi yang lagi-lagi mengalahkan rasionalitas analisa kita. Pada akhirnya dari self reflection yang kita lakukan, kita akan mendapatkan manfaat yang besar seperti misalnya bahwa kita mungkin terlalu cepat untuk keluar dari pasar, melakukan trading pada saat keluarnya news yang seharusnya tidak kita lakukan (kecuali kalau agan memang seorang news-trader) ataupun faktor � faktor emosi yang membuat kita loss. Hal � hal kecil dan simpel seperti melakukan review ulang ini bagi sebagian orang mungkin dianggap tidak penting, namun hal-hal simpel ini terkadang bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi perkembangan ilmu trading kita di masa depan. Sumber : Part I Part II Part III Part IV Part V Last edited by Hepcat; 12th January 2012 at 02:47 PM. |
#14
|
|||||||
|
|||||||
![]()
Beberapa penyakit yang mungkin akan dialami oleh para trader
1. Menyalahkan situasi Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
|
#15
|
||||||||||||
|
||||||||||||
![]()
Common Mistakes ( Kesalahan Yang Umum Terjadi di Pedagangan Derivatif)
Overtrading In Number Of Traders (terlalu mengambil posisi dalam satu waktu) Quote:
Trading With Too Many Time Frame (terlalu banyak time frame yang diperhatikan) Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
|
#16
|
||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
![]()
Mumpung belum terlalu panjang, ane mau jelasin dasar forex itu sendiri
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Last edited by Hepcat; 19th January 2012 at 04:51 PM. |
#17
|
||||
|
||||
![]()
Kekuatan Fundamental dan Tehnikal
Fundamental Analysis, merupakan metode yang paling populer dalam dunia investasi jauh sebelum Analisa Teknikal mulai disosialiasikan oleh Eyang Soeratman Doerachman melalui komunitas J-club di Indonesia pada pertengahan tahun 2000-an. Fundamental Analysis sering sekali digunakan oleh para investor-investor sebagai bahan dasar pengambilan keputusan para investor untuk transaksi investasinya. Fundamental Analysis selalu menggunakan ruang berpikir yang sangat lebar untuk mengamati potensi-potensi pergerakan investasi akibat dari pengaruh-pengaruh situasi ekonomi, politik, dan merupakan buah pikiran yang berasal dari keputusan, kebijakan akibat suatu kejadian yang sedang atau akan berlangsung. Misalnya terjadi suatu kejadian bencana atau terorisme yang mengancam kestabilan ekonomi suatu negara, secara langsung akan menelorkan kebijakan-kebijakan pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah preventif, dan pemulihan untuk mengatasi kejadian tersebut. Akibatnya berlaku hukum permintaan dan penawaran yang mendadak menciptakan arus perputaran produk ataupun jasa yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Contoh pengamatan saya pribadi selama ini adalah, jika terjadi bencana alam di suatu bagian dunia, biasanya perusahaan sejenis Catepillar dan United Tractor akan menggeliat untuk bergerak naik. Juga misalkan terjadi banjir besar di Jakarta dan sekitarnya, maka biasanya perusahaan consumer goods sejenis Indofood dan Unilever yang mendominasi pergerakan harga di market. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi sejenis arus aliran harga dalam bentuk produk ataupun jasa yang berkaitan erat dengan kejadian-kejadian yang berlangsung, dan disadari ataupun tidak... pergerakan harga tersebut akan tercermin dalam bentuk chart harga yang membentuk sebuah trend kenaikan pada pendekatan teknikal. Mari kita ambil contoh lainnya ; Para fundamentalis akan sangat menunggu dan mengantisipasi keluarnya laporan keuangan perusahaan-perusahaan secara triwulan, dan berdasarkan data laporan keuangan tersebut maka mereka akan menentukan nilai-nilai pengembalian, prediksi, keuntungan, nilai wajar, dan lain-lain sebagai acuan dasar untuk memutuskan menanamkan investasinya dalam emiten-emiten yang menguntungkan. Mari kita coba amati tindakan para manager investasi diatas, biasanya dengan memprediksi dan mengantisipasi lap keu dari perusahaan-perusahaan yang dianggap menguntungkan, maka biasanya para manager investasi akan melakukan pembelian secara bertahap dari saham-saham yang di'prediksi'kan akan mengeluarkan laporan keuangan yang kinclong bukan ? Nah dalam proses pembelian bertahap tersebut, disadari ataupun tidak juga akan tercermin di chart harga yang mungkin sedang berkonsolidasi namun terjadi kenaikan harga maupun volume secara bertahap pula. Hal ini pelan tapi pasti menjadi faktor utama pembentuk harga dalam suatu chart yang bergerak dalam suatu trend pula yang akhirnya bergerak aggresif setelah terjadi akumulasi maupun distribusi dalam konsolidasinya. Aktifitas-aktifitas diatas juga tercermin dan ditangkap nyata oleh para teknikalis sehingga dapat dijadikan sebuah dasar pengambilan keputusan akan area-area support dan resisten, ataupun area untuk break out serta penentuan arah dan target. Karena jika diperhatikan, pengaruh dari faktor-faktor yang diperhatikan para fundamentalis akan menciptakan sebuah volatilitas harga yang bersifat menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi dan akhirnya terbaca oleh para teknikalis, artinya apa ??Artinya terdapat satu dan lain hal yang menghubungkan analisa fundamental dan analisa teknikal, sehingga pengaruh dari Analisa Fundamental yang bersifat skeptis dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Analisa Teknikal yang cukup akurat. Keduanya merupakan 2 metoda berbeda namun secara langsung ataupun tidak, sama-sama bermuara pada satu kesimpulan serta 1 tujuan. Quote:
|
#18
|
||||
|
||||
![]()
Analisa Fundamental vs Analisa Teknikal
Kamu mungkin akan bangun pagi untuk melihat berita � berita ekonomi melalui CNN ataupun membaca berita harian ekonomi dari Reuter melalui internet. News atau berita � berita di dalamnnya pastinya akan membuat otakmu berpikir secara logika untuk menganalisa kemungkinan arah pergerakan harga /trend kedepan. Dalam hal ini kamu mungkin secara tidak sadar telah melakukan apa yang dinamakan analisa fundamental. Selanjutnya kamu akan memutuskan apakah kamu akan terjun untuk melakukan buy atau sell, ataupun untuk keluar dari pasar dengan melakukan close position. Di saat yang bersamaan di salah satu window browser kamu, kamu mengamati indikator � indikator dalam software trading kamu. Indikator-indikator didalamnya saat itu menunjukkan tanda � tanda akan crossing, telah melakukan crossing ataupun telah menyentuh batas � batas support dan resistance. Kamu pastinya akan berucap dalam hati, Quote:
Ketika kita menganalisa berita berita ekonomi dunia baik micro ataupun macro, kita telah melakukan analisa fundamental. Ketika kita melakukan charting melalui serangkain indikator untuk menentukan arah pergerakan harga, kita telah melakukan teknikal analisis. Banyak trader menggunakan teknikal analisis untuk membuat suatu analisa dalam jangka pendek (short term) karena analisa ini dikenal cukup akurat untuk membuat prediksi dalam jangka pendek, seperti contoh untuk memprediksi pergerakan harga harian. Saya yakin kamu pernah mendengar ungkapan unik seperti �the charts don�t lie� atau chart tidak pernah bohong dalam konteks analisa teknikal yang berdasarkan sample data kurun waktu tertentu. Namun bagi para long term trader atau para trader yang berinvestasi untuk jangka panjang, mereka biasanya menggunakan analisa fundamental untuk memprediksi trend / arah pergerakan harga. Kedua analisa ini adalah suatu bentuk dari pengamatan pergerakan harga, dan sebenarnya kembali lagi kepada cara mereka untuk mengintepretasikan variabel-variabel di dalamnya untuk mendapatkan profit sebagai seorang trader yang sukses. Saat kita berhasil mengikuti arah pergerakan / trend yang terjadi di pasar, kita akan memahami bahwa sebenarnya baik analisa fundamental maupun analisa teknikal berada di derajat yang sama pentingnya. Kedua analisa ini seharusnya bisa menjadi partner dalam usaha kita meraih profit. Analogi yang menarik sebagai gambaran, kamu bayangkan bagi kedua analisa ini adalah mereka seperti dua orang jago pedang dengan posisi saling memunggungi dalam bekerjasama menghadapi musuh yang besar dan banyak. Para trader biasanya bisa terjebak dengan adanya jebakan � jebakan (trap) di pasar yang bullish atau bearish dalam jangka pendek, namun jika kita mengerti fundamentalnya maka kita tidak akan termakan jebakan tersebut. Baik analisa fundamental ataupun analisa teknikal sebenarnya akan membantu kita untuk melihat suatu gambaran besar yang lebih komplit mengenai market tertentu. Keduanya seharusnya dapat digunakan untuk saling memperkuat satu sama lain daripada saling diadu satu sama lain. Quote:
|
#19
|
||||
|
||||
![]()
Hipotesis & Perenungan Analisa Teknikal
Sejak tahun 70 an sampai sekarang, banyak para �insinyur� yang menciptakan penemuan mengenai indikator teknikal di dunia trading. Beberapa diantara mereka dikenal sebagai guru besar dan menjual hasil penemuannya kepada publik. Sebut saja maha guru Charles Dow dan teorinya mengenai Dow Jones Indexes, Leonardo Da Vinci yang menemukan prinsip Fibonacci, RN Elliot dengan Elliot Wave studinya, W Wilders yang memperkenalkan perhitungan matematis overbought dan oversold melalui indikator ADX dan Relative Strength Index (RSI), serta masih banyak insinyur yang lainnya. Jika salah satu dari semua studi diatas di implementasikan ke suatu chart, maka apa yang kita lihat adalah suatu seni, chart yang dihiasi oleh suatu �ornamen� yang bisa membuatmu terkagum atau malah semakin membingungkan. Lalu kita semakin banyak menemui lagi insinyur-insinyur specialist chart yang menemukan Linear Charts, High-Low-Close Bar Charts, Japanese candles, Reversal Patterns, Pivots, Fractals, dan sebut saja apa namanya. ![]() Apa yang kita yakini belum tentu benar Hari ini, kita menemukan banyak sekali teknik dan metodologi orisinil yang bermutasi menjadi bermacam-macam tipe yang tersedia untuk seorang chartist atau technician (orang yang menggunakan indikator teknikal). Apa yang membuat banyak orang gagal untuk memahami adalah, bahwa semua studi, metodologi dan indikator diatas berdasarkan kepada suatu tabel statistik data masa lalu yang diubah menjadi suatu grafik untuk memberikan �gambar� kepada trader dalam proses menentukan keputusan trading kedepan. Jika di garis bawahi, studi-studi diatas bisa digunakan dalam suatu kondisi market tertentu, semua market dalam waktu tertentu, tapi tidak bagi semua market dalam semua waktu dan kondisi. Mengutip kata-kata dari Sir Winston Churchill, �That you can lie to some people all the time, all people some of the time, but not to all people, all the time.�Beberapa dari para teknikalis menggunakan studi teknikal ini sebagai suatu rumus trading yang mutlak (dikenal sebagai Holy Grail). Para pengikut mereka menggunakan studi teknikal ini adalah sebagai �obat kuat mental� , dimana mereka tidak akan berani memencet tombol open posisi tanpa adanya suatu signal dari para teknikalis. Ada suatu ungkapan, �It is not theirs (the charts) to reason why,Apakah benar begitu kenyataannya? Kamu bisa menilainya sendiri. ![]() Apa yang lebih penting adalah bahwa itu semua hanyalah suatu alat. Dimana alat tersebut dibangun dari database masa lalu. Lebih jauh lagi, �kekakuan� dari parameter database yang digunakan dalam studi tersebut tidaklah responsif dengan perubahan kondisi market yang terjadi. Apakah kita lupa bahwa market adalah suatu kumpulan dari tingkah laku pelakunya yang sering berubah-ubah? Lalu bagaimana mungkin bahwa studi-studi ini bisa menjadi suatu rumus / holy grail? Mungkin saja ini disebabkan oleh ketidak-tahuan, kemalasan, keras kepala, atau karena naluri sebagai gambler (tidak ubahnya seperti martinangel gambler strategi). Jika digunakan seperti itu, maka yang dihasilkan adalah suatu kekeliruan yang dapat membawa trader kedalam jurang yang dalam. Apa yang banyak trader tidak ketahui atau gagal memahami adalah, kesuksesan dalam mengarungi market terdiri dari beberapa hal, dan bukan seperti membaca resep membuat roti. Dari beberapa hal tersebut, ada tiga hal yang dianggap penting. Pertama adalah �struktur market�, yang kedua adalah �Kamu� sendiri, dan yang satunya adalah �Kaum Kapitalis�. |
#20
|
||||
|
||||
![]()
Pola Candlestick dengan Bollinger Bands
Suatu pola candlestick selesai terbentuk apabila candlestick terakhir pembentuk pola tersebut sudah close, baru kemudian open-posisi bisa dilakukan. Jika pola candlestick tersebut valid berarti harga (price action) sudah dapat di pastikan akan bergerak ke satu arah tertentu, pola candlestick ini akan digunakan mengambil keputusan untuk open-posisi jual maupun beli dengan bantuan dari indikator Bollinger Bands (period 20, standard deviasi 2). Quote:
Menentukan Signal JUAL dan Signal BELI Pada saat trend naik (bullish trend) signal JUAL diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di atas garis Bollinger Bands atas terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini: Evening Star (Evening Doji Star) Dark Cloud Cover Bearish Engulfing Bearish Harami (Bearish Harami Cross) Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star Pada saat trend turun (bearish trend) signal BELI diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di bawah garis Bollinger Bands bawah terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini: Morning Star (Morning Doji Star) Piercing Line Bullish Engulfing Bullish Harami (Bullish Harami Cross) Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star Dengan hanya memilih pola candlestick yang terbentuk di sekitar garis Bollinger Bands atas atau bawah, dua sumber signal yang sangat kuat telah berhasil disatukan, sekarang abaikan semua pola candlestick yang muncul di luar ketentuan, pilih hanya yang memenuhi syarat. mengenai pola-polanya bisa cek di postingan ini http://www.ceriwis.us/showpost.php?p...72&postcount=7 Last edited by Hepcat; 6th February 2012 at 01:36 PM. |
![]() |
|
|
|