|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#231
|
|||
|
|||
![]()
Valentino Rossi Temukan Titik Terang Pasca Tes Ducati GP12 Di Jerez
26 Maret 2012 by brianrev Valentino Rossi menemukan sejumlah titik terang terhadap permasalahan pada front end yang dijumpainya selama menjalani tes pra musim MotoGP 2012. Sayangnya, beberapa masalah lain seperti understeer masih menjadi pekerjaan rumah yang sedang mencoba untuk diselesaikan oleh Ducati. Permasalahan tersebut masih menjadi bagian dari kisah kontroversial kepindahan Rossi ke dalam tim yang berbasis di Bologna tersebut. Berbekal motor Desmosedici GP12, Valentino Rossi menyelesaikan tes pra musim terakhir yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol di posisi keenam. Catatan waktu terbaiknya berselisih 0.9 detik lebih lambat dari Casey Stoner yang menjadi rider tercepat. Kemajuan yang dirasa cukup besar bagi Valentino Rossi adalah front end feeling pada motor yang mempergunakan rangka alumunium twin spar tersebut. Sayangnya, permasalahan lama seperti understeer masih menghantuinya. Valentino Rossi mengatakan: �Sepertinya front end terasa lebih baik dan memberikan saya sejumlah informasi. Understeer merupakan masalah yang lebih besar yang tersisa jadi kami harus mencoba untuk menyelesaikannya. Kemajuan terbesar adalah feeling pada front end, karena kami melakukan modifikasi pada sektor depan dan belakang serta saya memiliki feeling yang menambah kepercayaan diri saya. Hal ini penting namun masih ada masalah understeer.� Valentino Rossi menjelaskan bagaimana understeer tersebut bisa muncul, �Ini berkaitan dengan karakter motornya terhadap ban yang sudah dipakai. Saat bannya masih baru, semuanya berjalan dengan sangat baik. Tetapi ketika bannya mulai terdegradasi bagian belakang, mulai terlalu banyak sliding dan bagian depan mulai mengalami understeer.� Valentino Rossi belum yakin terhadap akar masalah understeer tersebut. Pembalap berusia 33 tahun tersebut tidak tahu apakah problem tersebut dapat diselesaikan hanya dengan mengganti set up, �Sepertinya masalahnya ada pada DNA motornya. Jadi target kami adalah untuk mencoba menyelesaikannya. Saya tidak tahu apakah masalah ini bisa diselesaikan dengan settingan saja.� Saat menjalani tes pra musim, Valentino Rossi sadar kalau konsentrasi dan kesabaran menjadi kunci untuk dapat bekerja dengan maksimal, �Pada tes ini kami bekerja dengan baik, harus selangkah demi selangkah. Anda tak dapat menghasilkan satu detik lebih cepat hanya dengan satu pengubahan. Saya dapat meningkatkan feeling terhadap motor tetapi jika Anda mencoba menyelesaikannya seperti tahun lalu ataupun saat tes kedua di Sepang, Anda bisa gila.� Pada tes pra musim pertama MotoGP, Valentino Rossi seketika mendapatkan kepercayaan diri terhadap motornya meskipun sejumlah permasalahan lama masih tersisa. Akan tetapi pada tes kedua di Sepang, juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut mengaku terjerumus ke arah pengembangan yang keliru. Pada akhir tes yang berlangsung di Jerez, Rossi dan kru Ducati lainnya berusaha mengantisipasi terulangnya kesalahan tersebut. The Doctor menjelaskan: �Sayangnya kami memulai tes ini dari poin yang buruk karena pada tes kedua kami berada pada jalan yang salah untuk memperbaiki motornya. Setelah tes pertama, saya pikir kami menemukan sejumlah ide revolusioner, tetapi kami malah membuat semuanya kacau. Anda harus fokus dan tidak membuat kekacauan. Di sini, terutama pada Hari Jumat kami mulai membayar kesalahan tersebut dan memulai dari dasar. Mungkin kami bisa membuatnya lebih baik karena program yang kami lakukan hari ini merupakan rencana kami kemarin. Jika saya berada pada kondisi seperti ini pada Hari Sabtu, maka saya lebih bisa berkonsentrasi pada catatan waktu pada Hari Minggu. Saya kira tak ada yang fantastis, tetapi memang kami lebih cepat.� Pada tes pertama di Sepang, Valentino Rossi pernah berkata kalau potensi sebenarnya dari motor terbaru GP12 baru mulai diketahui pada tes di Jerez. Menyelesaikan tes pra musim terakhir di posisi keenam dengan gap 0.9 sekon dari pacesetter diklaim merupakan potensi perkawinan Rossi-Ducati saat ini. Pembalap kelahiran Urbino, Italia tersebut mengungkapkan perasaanya: �Saya senang karena saya finish di posisi keenam dan inilah potensi kami sesungguhnya saat ini. Saya tidak akan terlena, tetapi saya merasa lebih relax saat ini. Tes Sepang bukanlah cerminan akurat level performa kami. Kami bisa mengeluarkan potensi motornya. Bagi saya ini merupakan tes yang sebenarnya dan kami akan bekerja selama musim ini untuk berbenah agar kami bisa naik ke podium.� Target realistis Rossi musim ini adalah untuk dapat menaiki podium. Tetapi ekspektasi yang didambakan Rossi untuk balapan GP Qatar adalah memperbaiki posisi. Rossi sadar kalau dirinya akan kesulitan untuk naik ke podium pada balapan perdana yang digelar 8 April mendatang. Ia mengatakan: �Stoner, Lorenzo dan Pedrosa jauh lebih cepat daripada kami. Tetapi kita harus melihat potensi kami di tiap treknya. Crutchlow tidak terlalu jauh, catatan waktunya tak buruk terutama jika melihat kalau motor GP12 hanya dites sebanyak tujuh hari. Dan saya bisa menjadi pembalap Ducati tercepat. Saya pikir kami memerlukan sebuah gebrakan untuk bisa selevel dengan Spies dan Crutchlow.� Pada sesi tes hari terakhir di Jerez, Valentino Rossi menjadi pembalap Ducati tercepat yang mengungguli teammatenya Nicky Hayden. Menanggapi hal tersebut, Rossi menambahkan: �Jadi pembalap Ducati tercepat bukanlah hal yang pokok. Tetapi itu masih penting. Inilah hasil yang seharusnya kami capai. Nicky sangat tangguh saat ini. Dia sedang berada pada kondisi terbaiknya. Dan Nicky menjadi referensi bagus bagi kami saat ini.� ![]() |
#232
|
|||
|
|||
![]()
Ducati: Walau Tak Muda, Motivasi Valentino Rossi Masih Luar Biasa
4 April 2012 by brianrev Vittoriano Guareschi mengatakan kalau motivasi Valentino Rossi tetap tinggi meskipun pembalap berusia 33 tahun tersebut menjalani tes pra musim MotoGP 2012 dengan sulit. Menjelang balapan pertama yang berlangsung di Qatar akhir pekan ini, Valentino Rossi mencoba untuk realistis dan fokus untuk memperbaiki performa motor terbaru Desmosedici GP12. The Doctorpun menyangsikan untuk dapat menaiki podium pada balapan malam di Sirkuit Losail tersebut. Bos tim Ducati Vittoriano Guareschi mengatakan: �Dia tak lagi muda seperti saat pertama kali datang ke Yamaha pada tahun 2004 tetapi motivasinya sangat tinggi dan saya pikir Valentino dengan adanya dukungan yang bagus akan dapat bertarung untuk kemenangan. Bisa memulai musim ini dengan bagus dan memperdekat gap merupakan hal yang penting. �Valentino segera memahami kalau kami sudah bekerja untuk memperbaiki motor tersebut dan tidak tinggal diam pada situasi yang sama. Kami paham apa yang dia inginkan dan sesegera memulai mengubah motor tersebut. �Mustahil untuk mengubah motornya dengan cepat dan kami memerlukan waktu untuk mengembangkannya. Tetapi kami tahu kami harus membuat motor yang sepenuhnya beda. Saya pikir karena perubahan tersebut Valentino bisa tetap menghadapi semua ini dengan sangat tenang.� Sementara eks bos Valentino Rossi saat masih bergabung dalam Tim Yamaha Factory Davide Brivio mengatakan: �Saya kira karena Rossi melihat betapa keras Ducati bekerja menyulitkannya untuk memberi kritikan ataupun keluhan. �Para insinyur sangat ingin membuat motor tersebut sukses. Mereka membuat tiga motor pada tahun lalu dan sangat sulit untuk menjelek-jelekkan motor tersebut.� �Saya masih melihat kalau Valentino sangat termotivasi, namun jujur saja saya tidak tahu berapa lama ia bisa menjaga motivasinya tanpa melihat beberapa hasil yang didapatnya. Dia membutuhkan dorongan untuk menjaga motivasinya. �Saya tak yakin seberapa lama dia bertahan jika hasil baik tak kunjung didapatnya. Dia sungguh-sungguh ingin kembali ke puncak dan merasakan kembali kenikmatan berada di persaingan depan.� ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|