FAQ |
Calendar |
![]() |
#471
|
||||
|
||||
![]()
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 1 Juni 2015
Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 menjadi hanya 4,7% masih menyisakan kekecewaan dan kecemasan yang berkepanjangan pada sebagian besar pelaku pasar. Tidak lama setelah mengetahui figur makro ekonomi kuartal I tersebut, Bank Indonesia dan Menteri Keuangan pun kompak merevisi target pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5,1% dan 5,4% dari sebelumnya optimis tumbuh 5,7%. Kecemasan pelaku pasar atas prospek ekonomi tidak hanya berhenti pada ekonomi domestik, tetapi juga pada prospek perekonomian global baik Amerika Serikat, Eropa maupun China dan Jepang. Lebih dari enam tahun pasca krisis finansial global 2008 ternyata belum cukup untuk memulihkan kondisi perekonomian negara-negara diluar Amerika. Sementara Amerika sendiri masih diliputi keraguan besar ekonominya mampu mandiri tanpa dukungan stimulus moneter dari rendahnya suku bunga dan triliunan uang beredar hasil tiga kali quantitative easing. Respon investor asing menyikapi kondisi ini cukup konsisten dengan melakukan penjualan saham hampir setiap hari bursa sekalipun kadang tidak tercermin pada pergerakan IHSG. Kecuali pada pekan lalu dimana indeks mengalami penurunan yang signifikan seiring dengan aksi jual investor atas saham-saham berkapitalisasi besar, seperti perbankan. Tak ayal saham BBRI yang masuk pada Tabel Watchlist pun mencapai target belinya di Rp12.000 dan menjadi penghuni baru Tabel Portfolio. Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini: sumber |
#472
|
||||
|
||||
![]()
Bursa Hari Ini, 04 Jun 2015
Market Movement IHSG turun hingga 1,6% ke level 5.130,5 tertekan oleh tekanan jual investor asingyang tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 522 miliar. Secara sektoral, hanya saham-saham perkebunan yang bertahan di zona hijau, sementara 9 indeks sektoral lainnya menjadi sasaran aksi jual. Volume dan nilai perdagangan melonjak tinggi setelah ada transaksi jual-beli saham PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) senilai Rp 2,1 triliun di pasar negosiasi oleh broker Credit Suisse (CS) dan Morgan Stanley (MS).Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 1.025 ke Rp 21.550, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 700 ke Rp 3.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 575 ke Rp 25.650, dan Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 43.600. Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 46.000, Surya Citra (SCMA) turun Rp 695 ke Rp 3.005, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 525 ke Rp 13.600, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 525 ke Rp 24.500. Global Update Pasar saham Wall Street dan Eropa kompak berakhir positif didorong sentimen positif dari optimisme penyelesaian utang Yunani. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 18.076,3 (+0,4%), 2.114,1 (+0,2%), dan 5.099,2 (+0,4). Sementara itu indeks acuan saham Eropa, Stoxx50 dan FTSE100 masing-masing ditutup pada level 3.583,8 (+0,6%) dan 6.950,5 (+0,3%). Corporate Summary Ø SUPR Targetkan Pendapatan Tumbuh 70% Ø SOCI Terbitkan Obligasi Global US$ 200 juta Ø SOCI Targetkan Pendapatan Sebesar US$ 152,98 juta Ø MDLN Bidik Marketing Sales Rp 250 M Ø MDLN Anggarkan Capex Rp 2 triliun Ø 1Q15, JKON Cetak Kontrak Sebesar Rp 5 triliun Ø TAXI Anggarkan Capex Sebesar 400 miliar Ø NRCA Raih Kontrak Baru Rp 2 triliun di akhir Mei 2015 Ø Rajawali dan SRTG Jajaki Sinergi Bisnis Otomotif Ø MDRN Refinancing Pinjaman Sin$ 105 juta Ø ABMM Bangun Pembangkit Listrik Rp 132 miliar sumber |
#473
|
||||
|
||||
![]()
Bursa Hari Ini, 05 Jun 2015 09:16
Market Movement IHSG melanjutkan pelemahannya akibat tingginya tekanan jual investor asing. Nilai transaksi jual bersih asing pada perdagangan hari Kamis kemarin mencapai lebih dari Rp 385 miliar. Dari sisi sektoral, hanya indeks saham perdagangan yang berhasil menguat, sementara indeks sektoral lainnya menjadi sasaran aksi jual para investor, terutama saham-saham konsumer dan perkebunan. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Blue Bird (BIRD) naik Rp 225 ke Rp 8.375, Pembangunan Jaya (PJAA) naik Rp 205 ke Rp 2.355, Bank Mega (MEGA) naik Rp 150 ke Rp 2.150, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 150 ke Rp 7.175.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 45.000, Unilever (UNVR) turun Rp 950 ke Rp 42.650, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 900 ke Rp 5.975, dan Mayora (MYOR) turun Rp 675 ke Rp 25.325. Global Update Bursa saham AS dan Eropa kembali terkoreksi dipicu sentimen negatif dari penyelesaian utang Yunani yang belum menemui titik temu ditambah pelemahan harga komoditas global. Indeks acuan saham AS, seperti Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.905,6 (-0,9%), 2.095,8 (-0,9%), dan 5.059,1 (-0,8%). Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 pun diakhiri di zona merah, masing-masing ditutup pada level 3.556,4 (-0,8%) dan 6.859,2 (-1,3%). Corporate Summary Ø BIRD Anggarkan Capex Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun Ø ABMM Raih Kontrak US$ 396 juta Ø MIKA Target Pertumbuhan Pendapatan 10-12% Ø BISI Targetkan Penjualan Naik 30% Menjadi Rp 1,5 Triliun Ø Mei, TOTL Realisasikan Target Kontrak Baru 51% Ø TIRT Kurangi Penjualan ke Pasar Jepang Ø TIRT Revisi Capex 2015 Ø Bangun Tower, BALI Tarik Pinjaman Rp 315 M Ø MIKA Bagi Dividen Rp 291 M sumber |
#474
|
||||
|
||||
![]()
Berita Emiten, 05 Jun 2015 09:19
BIRD Anggarkan Capex Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun BIRD pada tahun ini menganggarkan dana capex senilai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun yang sebagian besar digunakan untuk penambahan armada baru dan penambahan pool taksi. Hal ini sejalan ijin yang diperoleh perseroan untuk operasional taksi lebih dari 6 ribu unit. ABMM Raih Kontrak US$ 396 juta ABMM melalui anak perusahaannya PT Cipta Kridatama memperoleh kontrak jasa pertambangan baru senilai US$ 396 juta dari PT Adimitra Baratama Nusantara, anak perusahaan TOBA. Kontrak tersebut berupa jasa overbudrden removal dan penyewaan alat berat di lokasi tambang Adimitra di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur dengan durasi kontrak 5 tahun. MIKA Target Pertumbuhan Pendapatan 10-12% MIKA menargetkan pertumbuhan pendapatan naik 10-12% YoY menjadi Rp 2,12-2,17 triliun di tahun 2015 dan menargetkan pertumbuhan laba bersih 30-40%. Sepanjang 1Q15, MIKA mencatat pendapatan Rp 541,29 Miliar dan laba bersih sebesar Rp 151,01 Miliar. BISI Targetkan Penjualan Naik 30% Menjadi Rp 1,5 Triliun BISI menargetkan penjualan naik 30% menjadi Rp 1,5 Triliun. BISI telah menganggarkan capex sebesar Rp 63 miliar yang didanai dari kas internal dan akan dipakai untuk penyelesaian pabrik pestisida, dan pengembangan fasilitas pabrik. Mei, TOTL Realisasikan Target Kontrak Baru 51% Sepanjang 5M15, TOTL telah merealisasikan 51% target kontrak barunya yang dipatok sebesar Rp 3 triliun hingga akhir tahun, yaitu senilai Rp 1,53 triliun. TIRT Kurangi Penjualan ke Pasar Jepang Kondisi industri perkayuan yang tengah lesu membuat TIRT mengubah komposisi penjualannya. Sebelumnya, 90% produk perseroan ditujukan untuk pasar Jepang dan kini, TIRT akan mengurangi porsi penjualan ke Jepang menjadi sekitar 80%.Jepang mengalami kelesuan ekonomi seperti pelemahan kurs Yen dan turunnya sektor properti di Jepang sekitar 15%. TIRT Revisi Capex 2015 TIRT pada tahun ini mengalokasikan capex senilai US$ 1juta atau sekitar Rp13,30 miliar, turun 50% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya sebesar US$2 juta (Rp26,61 miliar). Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk melakukan perbaikan mesin-mesin yang dimiliki. Bangun Tower, BALI Tarik Pinjaman Rp 315 M Untuk membangun tower baru, BALI meneken fasilitas pinjaman tambahan dengan PT Bank Sinarmas. Total tambahan fasilitas pinjaman yang disepakati sebesar Rp 315 miliar. MIKA Bagi Dividen Rp 291 M MIKA bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 291 miliar atau Rp 200 per saham untuk tahun buku 2014 atau setara dengan 54,5% dari Laba Setelah Pajak Perseroan. |
![]() |
|
|